Parfum adalah hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu. Bahan kimia pewangi sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk pengharum badan maupun ruangan.
Perusahaan
umumnya tidak mau menuliskan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewangi.
Orang sering memberi istilah “rahasia perusahaan”. Bahan kimia yang biasanya
tidak tunggal tetapi campuran dari beberapa bahan pewangi.
Contoh
Spesifikasi Bau Parfum dan Zat Kimia
No
|
Spesifikasi Bau
|
Nama Zat Kimia
|
1
|
floral,
jasmine.
|
Amil
salisilat
|
2
|
Herbaceous
|
Amilsinamat
aldehida
|
3
|
rocy,
citrus
|
Sitronelol
|
4
|
musk,
sweet
|
Galaksolida
|
5
|
Rose
|
Geraniol
|
Parfum
juga dijual dalam bentuk pengharum badan dan pengharum ruangan. Komposisi
zat-zat di dalam parfum pada umumnya adalah etil alkohol (50-90%), akuades/ air
suling (5-20%), dan fragrance (10-30%). Etil alkohol dalam komposisi ini
berfungsi sebagai pelarut.
JENIS-JENIS
PEWANGI Parfum
Ada
berbagai jenis pewangi. Ada yang padat (biasanya pewangi yang diperuntukkan
untuk toilet dan lemari), ada yang cair, gel dan ada juga yang semprot.
Sementara penggunaannya, ada yang digantungkan, ada yang diletakkan begitu
saja, atau ditempatkan di bibir AC maupun kipas angin.
Ada 2 jenis zat pewangi, yakni yang berbahan dasar air dan berbahan dasar minyak. Pewangi berbahan dasar air umumnya memiliki kestabilan aroma (wangi) relatif singkat (sekitar 3-5 jam). Itulah mengapa pewangi berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi berbahan dasar minyak.
Pewangi berbahan dasar minyak lebih tahan lama sehingga harga jualnya bisa lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa bahan pelarut/ cairan pembawa, di antaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya.Sementara jenis pewangi yang disemprotkan umumnya mengandung isobutane, riburane, propanc atau campurannya. Untuk bentuk gci disertai kandungan bahan gum. Adapun zat aktif aroma bentuk ini umumnya berupa campuran zat pewangi, seperti limo-ncne, benzyl acetate, linalool, citronellol, ocimcnc, dan sebagainya.
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya seperti bedak.
b. Pewangi cair, misalnya seperti deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya seperti parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alcohol = terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat = buahjeruk
c. Ambergis = dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber = dari sperma ikan hiu
e. Castorium =dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet = dari kelenjar musang Ethiopia
Ada 2 jenis zat pewangi, yakni yang berbahan dasar air dan berbahan dasar minyak. Pewangi berbahan dasar air umumnya memiliki kestabilan aroma (wangi) relatif singkat (sekitar 3-5 jam). Itulah mengapa pewangi berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi berbahan dasar minyak.
Pewangi berbahan dasar minyak lebih tahan lama sehingga harga jualnya bisa lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa bahan pelarut/ cairan pembawa, di antaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya.Sementara jenis pewangi yang disemprotkan umumnya mengandung isobutane, riburane, propanc atau campurannya. Untuk bentuk gci disertai kandungan bahan gum. Adapun zat aktif aroma bentuk ini umumnya berupa campuran zat pewangi, seperti limo-ncne, benzyl acetate, linalool, citronellol, ocimcnc, dan sebagainya.
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya seperti bedak.
b. Pewangi cair, misalnya seperti deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya seperti parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alcohol = terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat = buahjeruk
c. Ambergis = dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber = dari sperma ikan hiu
e. Castorium =dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet = dari kelenjar musang Ethiopia
Ada
pewangi alami bisa di dapat dari bunga atau buah-buahan sepert
Dampak
Negatif Penggunaan Parfum
Jangan
lupa bahwa penggunaan parfum juga memiliki efek negatif. Di dalam parfum,
selain etil alkohol sebagai pelarut sering ditambahkan zat-zat seperti: aseton,
benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol, etil asetat, dll. Zat-zat ini
memiliki efek negatif bagi kesehatan antara lain :
§ Aseton
dapat menyebabkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan pita suara,
mengantuk, dan depresi.
§ Benzaldehida
memiliki efek narkotik dan iritasi pada kulit, mata, mulut, dan
tenggorokan.
§ Benzil
asetat bersifat karsinogenik, cairannya dapat meresap ke dalam sistem tubuh melalui
kulit, dan uapnya dapat mengiritasi mata.
§ Benzil
alkohol menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan
tekanan darah.
§ Etil
asetat bersifat seperti narkotik, merusak hati, dan menyebabkan anemia.
DISUSUN
OLEH: Fakhrizal Tri Kurniyanto
Sumber: http://doktersehat.com/bahaya-bahan-kimia-yang-terdapat-didalam-parfum/
http://rangkuman-ipa.blogspot.co.id/2014/11/kandungan-kimia-pada-pewangi-atau-parfum.html https://riaasstuti216.wordpress.com/2014/09/01/zat-kimia-pewangi/ https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0ahUKEwjMnJaUyv3OAhULo48KHQbUALwQFgg2MAQ&url=http%3A%2F%2Fbangkusekolah.com%2F2016%2F04%2F21%2Fzat-kimia-yang-dapat-dijadikan-parfum%2F&usg=AFQjCNGQrvTIlTt4ESXNHVUaBOI-f3YhcQ&sig2=NmJK0nuo2X6DU-9H0jOviw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.