Industri Sabun dan Detergen
Oleh : Rizik Ibnu Thoriq (@S08-Rizik)
ABSTRAK
Industri sabun memiliki 2 macam industri yaitu industri detergen dan industri sabun. Proses pembuatan sabun dan detergent pada skala industri rumah tangga atau konvensional memang tidak terlalu rumit, namun apabila produksi ini dilakukan pada skala besar atau sekitar beberapa ton perhari tentulah membutuhkan ilmu khusus untuk melakukannya. Hal yang harus dilakukan pada proses pembuatan Sabun dan Detergent adalah persiapan raw material (bahan baku), pengendalian proses, pengendalian alat, dan treatment hasil produksi. Di zaman sekarang ini perkembangan industri sabun sangatlah luas dan bersaing dengan satu sama lain untuk menciptakan produk yang berkualitas, ini dikarenakan canggihnya teknologi. Industri-industri sabun diantaranya ialah PT P&G, PT Unilever, PT KAO Indonesia, PT Megasurya Mas PT Total Chemindo Loka, dan PT Adimulia Sarimas Indonesia.
Kata kunci :Pengertian, Sejarah, Kegunaan
dan manfaat
PENDAHULUAN
Industri kimia
merupakan sebuah industri yang mengembangkan berbagai proses, baik pada sistem
dan produk yang dihasilkan agar memiliki mutu yang berkualitas dengan tujuan
untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan juga untuk mengharapkan
keuntungan secara finansial. Pada industri kimia sendiri juga menggunakan
bahan-bahan kimia yang berguna untuk menunjang dan menjaga kualitas produk
industri tersebut.
Di Indonesia terdapat berbagai macam industri
dengan berbagai macam aktivitas perindustriannya. Indonesia bukanlah termasuk
negara perindustrian di dunia namun di Indonesia terdapat berbagai macam
industri yang bergerak di bidangnya, dimulai dari industri rumahan sampai
industri besar. Industri di Indonesia terdapat di berbagai macam daerah dan
kota-kota besar. Adapun kota besar yang bergerak di industri sabun seperti
kerjasama Indonesia dengan negara lain seperti PT Kao Indonesia, dimana produk
yang dihasilkan yaitu sabun dan detergen. Selain itu juga terdapat PT P&G,
PT Unilever dan lain-lain yang juga ikut memproduksi sabun di Indonesia.
PERMASALAHAN
Sejumlah lotion dan sabun yang kita gunakan bisa
menyebabkan iritasi. Sebelum memakainya, cobalah membaca bahan yang terkandung di
dalamnya. Tidak heran begitu banyak orang yang bermasalah dengan kulitnya. Ini
penting untuk diketahui apa yang anda pakai di kulit anda dan gunakan
produk-produk alami dengan bahan alami yang benar bermanfaat buat kulit anda.
Sedangkan deterjen konvensional terbuat dari berbagai macam senyawa
kimia seperti builder, Pewangi buatan, dan yang paling berbahaya adalah
surfaktan. Surfaktan merupakan senyawa turunan minyak bumi yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan pada permukaan air atau membuat lebih permukaan menjadi
lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak juga lemak.
Kebanyakan deterjen konvensional menggunakan surfaktan yang berupa phosphat,
alkyl benzene sulfonate, Diethanolamines , Alkyl phenoxy. Semua senyawa ini
merupakan senyawa yang berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui
(minyak bumi), beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SABUN DAN DETERGEN
Sabun adalah
bahan (substansi) yang digunakan bersama dengan air untuk mencuci dan
membersihkan kotoran; sabun terbuat dari bahan alami (minyak/lemak) dan
alkali/basa kuat (sodium hidroksida, NaOH atau potasium hidroksida, KOH).
Sabun cair dan sabun padat (batang) itu berbeda. Untuk membuat sabun
padat digunakan alkali berupa sodium hidroksida (NaOH). sedangkan untuk membuat
sabun cair digunakan kalium hidroksida (KOH). Namun, seiring perkembangan
jaman, sabun mengalami metamorfosis dalam hal warna dan bentuk sediaan. Sabun
juga tersedia dalam bentuk serbuk. Masyarakat mengenalnya dengan deterjen.
Deterjen terbuat dari bahan yang disebut dengan surfaktan atau surfactant
(surface active agent, bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih
praktis jika diterapkan dalam aplikasi pembuatan produk pembersih. Dengan
demikian, pengertian sabun menjadi berkembang berdasarkan bahan pembuatannya.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam
Natrium dari asam sulfonat.
Bahan utama detergent ialah garam natrium yaitu asam organik yang
dinamakan asamsulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergent
merupakan molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon
per molekul. Detergent pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam
natrium dari alkylhydrogen sulfat. Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara
penghidrogenan lemak dan minyak. Alkohol berantai panjang ini direaksikan
dengan asam sulfat menghasilkan alkilhydrogen sulfat yang kemudian dinetralkan
dengan basa.
B. SEJARAH SABUN DAN DETERGEN
Sabun sendiri sebenarnya tidak pernah ditemukan, tetapi terus dikembangkan
dari campuran mentah basa dan lemak. Pada abad pertama, Pliny, sang pencetus
menjelaskan proses pembuatan sabun, hingga pada abad ke-13, sabun diproduksi
secara industri. Sampai awal abad ke-18, sabun diyakini campuran lemak dan basa
secara mekanis; hingga Chevruel, ahli kimia Perancis, menunjukkan bahwa
pembuatan sabun sepenuhnya melibatkan reaksi kimia.
Domeier
menemukan bahwa gliserin dapat diperoleh dari proses saponifikasi. Leblanc juga
menemukan bahwa natrium karbonat dapat diproduksi dengan harga yang murah dari
natrium klorida. Bahan mentah yang semakin menipis pada PD I menyebabkan Jerman
mengembangkan “sabun sintetik” atau detergen yang terbuat dari rantai pendek
alkil naphtalene sulfonates sebagai wetting agent yang baik. Pada tahun 1920-an
dan 1930-an, rantai pendek penyusun detergen dikembangkan menjadi rantai
panjang alkohol sulfat dan pada tahun 1950-an dikembangkan menjadi senyawa
rantai bercabang. Selama tahun 1960-an, syarat biodegradability menjadi penting
untuk diperhatikan sehingga senyawa penyusun detergen kembali ke rantai panjang
tidak bercabang karena rantai tidak bercabang dapat dengan mudah diuraikan.
Deterjen sintetik yang pertama
dikembangkan oleh Jerman pada waktu Perang Dunia II dengan tujuan agar lemak dan minyak dapat
digunakan untuk keperluan lainnya. Pada saat ini ada lebih 1000 macam deterjen
sintetik yang ada di pasaran. Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut
sebagai penemu surfactant sintetis dalam deterjen tahun 1916. Namun, baru tahun
1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS. Kelebihan
deterjen, mampu lebih efektif membersihkan kotoran meski dalam air yang
mengandung mineral. Tapi, ia pun menimbulkan masalah. Sebelum tahun 1965,
deterjen menghasilkan limbah busa di sungai dan danau. Ini karena umumnya
deterjen mengandung alkylbenzene sulphonate yang sulit terurai.
Setelah 10 tahun dilakukan penelitian (1965), ditemukan linear
alkylbenzene sulphonate (LAS) yang lebih ramah lingkungan. Bakteri dapat cepat
menguraikan molekul LAS, sehingga tidak menghasilkan limbah busa. Sepanjang
sejarah banyak usaha dilakukan untuk membantu kita mengerjakan pekerjaan
mencuci. Pencucian dengan air saja, bahkan dengan penggosokan atau putaran
mesin sekeras apapun, akan menghilangkan sebagian bercak saja, kotoran dan
partikel-partikel tanah. Air saja tidak dapat menghilangkan debu yang tak larut
dalam air. Air juga tak mampu menahan debu yang telah lepas dari kain agar
tetap tersuspensi (tetap berada di air, jadi tidak kembali menempel ke kain).
Jadi diperlukan bahan yang dapat membantu mengangkat kotoran dari air dan
kemudian menahan agar kotoran yang telah terangkat tadi, tetap tersuspensi.
Sejak ratusan tahun lalu telah dikenal sabun, yakni persenyawaan antara minyak
atau lemak dan basa.
C. KEGUNAAN DAN MANFAAT
Digunakan dalam produk laundry, sabun toilet, sampo, sabun cuci piring,
dan produk pembersih pada rumah tangga. Kegunaan pada industri yaitu bahan
pembersih, surfaktan khusus untuk anti kuman di rumah sakit, pengemulsi pada
kosmestik, flowing dan wetting agent untuk bahan kimia pertanian, dan digunakan
pada proses pengolahan karet. Secara umum, sabun dan detergen digunakan untuk
menghilangkan minyak.
Manfaat dari pengunaan sabun mandi adalah :
· Dapat memberikan sensasi segar dan wangi pada tubuh
· Dapat memutihkan kulit
· Membantu menjaga kelembaban kulit
Manfaat dari pengunaan detergen adalah :
· Membersihkan noda di karpet
· Alternatif pembersih kamar mandi dan dapur
· Membersihkan dan merontokan lumut
KESIMPULAN
Industri sabun
ialah industri yang menghasilkan produk sabun yang menjadi kebutuhan pokok
masyarakat. Sabun merupakan produk industri sabun dimana memiliki fungsi
sebagai pembersih dan pencuci kotoran seperti tubuh manusia, pakaian, dan
lainnya. Industri sabun dibagi menjadi dua macam yaitu indusri detergen dan
industri sabun. Bahan pembuatan sabun yaitu asam lemak, NaOH atau KOH, air, zat
aditif, gliserin monostearat, dan surfaktan. Dua metode dalam pembuatan sabun
yaitu metode batch dan metode kontinu. Empat cara pembuatan sabun di industri
yaitu saponifikasi lemak netral, pengeringan sabun, netralisasi asam lemak, dan
penyempurnaan sabun. Limbah sabun sangat berdampak pada lingkungan, untuk
mengurangi industri sabun mengelola limbah tersebut agar dapat digunakan lagi.
Pembuatan
detergen dan sabun pada skala industri merupakan gabungan dari ilmu-ilmu exact
sebegitu rupa, dan memerlukan alat-alat yang perlu pengendalian khusus dan
mempunyai spesifikasi tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
https://4lfonsina.files.wordpress.com/2013/03/soap-and-detergent.docx
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/Paper%20sabun%20-%20Copy.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/deterjen-adalah/
https://adevnatural.com/pengertian-sabun-dan-definisi-sabun-bentuk-dan-jenis-sabun/
https://www.kompasiana.com/donipunyablog/54f5f101a33311c1078b4574/apa-saja-manfaat-sabun-mandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.