PARFUM
·
Definisi , Sejarah dan Persyaratan Parfum
Kata "parfum" berasal dari bahasa
Latin yaitu per fume yang artinya
"melalui asap". Parfum atau
biasa disebut minyak wangi, didefinisikan sebagai
campuran minyak esensial
dan
senyawa
aroma, fiksatif, dan pelarut yang
digunakan untuk memberikan
bau
wangi
untuk
tubuh
manusia,
obyek,
atau
ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang
bercampur dengan parfum tersebut akan
menentukan jenis suatu parfum
berdasarkan konsentrasi pelarutnya.
Parfum telah dikenal sejak ribuan tahun
yang lalu. Bentuk pertama dari
parfum adalah dupa yang ditemukan
sekitar
4000
tahun
yang
lalu
di
Mesopotamia. Pada masa itu, salah satu
kegunaan parfum yaitu berupa bentuk
pembakaran dupa dan herbal aromatik
yang digunakan dalam pelayanan k m yaitu
sekitar tahun 1000 SM. Botol parfum
terbuat dari gelas atau kaca. eagamaan,
seringkali untuk aromatik gums,
kemenyan dan mur, dan juga dikumpulkan dari
kayu-kayuan. Selain itu, pada zaman dahulu,
parfum
digunakan
untuk
membalsemkan mayat dengan
wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu
dan resin yang dicampur
dalam air dan minyak. Negara pertama yang menjadikan
parfum sebagai salah satu
budaya yaitu Mesir, diikuti oleh Cina
kuno, Hindu,
Israel, Carthaginians,
Arab, Yunani, dan Romawi.
Di Eropa, parfum pertama
kali masuk pada abad ke-14. Seni pembuatan
parfum tumbuh subur pada
masa Renaissance di Italia. Kemudian pada abad ke-
16, pengolahan parfum
Italia dibawa ke Perancis oleh pembuat parfum Chaterine
de’ Medici yaitu Rene le Florentin.
Kemudian,
industri
parfum
di
Perancis
berkembang pesat dengan
munculnya usaha pembibitan bunga-bungaan
untuk
bahan parfum menjadi industri terutama
di selatan
Perancis. Setelh itu,
seni
pembuatan parfum berkembang
pesat dan menjadikan Perancis sebagai pusat
parfum dan pembuatan
kosmetik, bahkan hingga saat ini. Puncaknya yaitu pada
abad ke-18, perkebunan
tumbuhan wewangian bermunculan di Perancis, untuk
memenuhi kebutuhan bahan
dasar parfum.
Seni membuat parfum yang
disebut Perfumery dimulai di Mesopotamia
dan Mesir kuno, kemudian
disempurnakan oleh Romawi dan Persia. Penyulingan
parfum pertama kali
dilakukan oleh Attar di India Utara menggunakan agarwood
oil pada abad ke-7. Sementara itu, penyulingan
secara
kimia
pertama
kali
dilakukan oleh wanita bernama
Tapputi,
yaitu
seorang
pembuat
parfum
di
Mesopotamia. Dia menyuling
bunga-bungaan,
minyak
dan
calamus dengan
wangi-wangian lain yang
kemudian disaring dan dimasukkan kembali pada suatu
alat suling selama beberapa
kali. Ia juga menggunakan tumbuh-tumbuhan lain
yaitu almond, corriander, myrtle, conifer resin, bergamot, dan
bunga-bungaan
lain.
Pada abad ke-9, seorang
ahli kimia dari Arab bernama Al-Kindi menulis
sebuah buku berjudul
Book of the Chemistry of Perfume
and
Distillations
mengenai resep
wangi-wangian dari minyak, salves, aromatic water dan bahan
pengganti atau imitasi dari
obat-obatan yang mahal. Didalam buku tersebut juga
terdapat 107 metode dan
resep serta alat-alat pembuatan parfum.
Menurut Takeo Mitsui (1997), parfum
yang baik harus memiliki
persyaratan sebagai
berikut:
·
Harus sesuai dengan konsep
produk
·
Memiliki aroma yang enak
·
Memiliki keaslian dan
bebauan modern
·
Memiliki kualitas yang baik
·
Tidak berbau menyengat
Klasifikasi Parfum
·
Berdasarkan Pengguna
1.
Parfum untuk pria
2.
Parfum untuk wanita
3.
Parfum unisex
·
Berdasarkan Volitilitas
1. Top Note
Wangi pertama yang tercium
dari suatu parfum dan paling volatil.Biasanya memiliki durasi
yang pendek, yaitu
maksimal 30 menit.Contohnya
yaitu Citrus dan
Fruity yang berasal dari
wangi buah-buahan.
2. Middle Note
Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note, durasinya
sekitar30 menit hingga 1 jam.
Contohnya adalah Floral yang berasal dariwangi bunga.
3. Base Note
Wangi yang tertinggal tahan
lama dan masih dapat tercium
setelahpemakaian beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas
terkecil.Contohnya adalah Woody atau parfum yang berasal dari wangi
kayu-kayuan.
·
Berdasarkan Konsentrat
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena
minyakesensial/murni (baik yang alami maupun sintetis) mengandung
konsentrattinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan
reaksialergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian.
Pelarut juga dapat menguapkan minyak esensial dan membantumereka menyebar ke
udara. Pelarut yang paling umum digunakan untukpengenceran minyak parfum adalah
etanol atau campuran etanol dan air.Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan
cara menetralkan bau lemakmenggunakan jojoba,
minyak kelapa difraksinasi
atau lilin. Persentasevolume
konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
1. Perfume Extract
(Extrait)Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48
jamkarena mengandung 20-40%
konsentrat tanpa dicampur
denganalkohol.
2. Eau de Perfume
(EDP)Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentratyaitu
berkisar antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol.
3. Eau de Toilette
(EDT)Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar12
persen dan dicampurkan dengan alkohol.
4. Eau de Cologne
(EDC)Parfum jenis ini
yang paling ringan
karena hanya mengandungkonsentrat sebesar dengan 5% dan
mengandung alkohol paling banyakjika dibandingkan dengan ketiga jenis parfum
sebelumnya.
5. After ShaveKadar konsentrat
yang terkandung yaitu
3% atau kurang
denganditambahkan alkohol cukup tinggi. Jenis parfum ini dapat bertahankurang lebih
2 hingga 3
jam. Parfum ini
mengandung balm ataualoe/lidah buaya yang digunakan untuk
menenangkan pori-pori setelahbercukur.
Kandungan alkohol didalamnya
juga berfungsi untukmenutup kembali pori-pori.
·
Sumber Parfum
Pada proses pembuatan
parfum, terdapat berbagai sumber yang dapatdigunakan untuk membuat parfum yaitu
terdiri dari :
Parfum berasal dari
tumbuhanParfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri
yangdiperoleh dari berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :
a. Bunga, contohnya bunga
mawar, lavender, orange blossomb.
b. Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond
(Prunus amygdalus)
c. Daun, contohnya daun bay,
thyme, patchoull(nilan)d. Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe.
Metode Pembuatan Parfum
1. Pengumpulan bahan mentah
Dalam pembuatan parfum,
bahan-bahan alami yang akan diekstrak minyakatsirinya dikumpulkan terlebih
dahulu, seperti bunga, buah, akar, daun, biji, atau kelenjar dari hewan.
2. Ekstraksi Bahan-bahan
mentah alami yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi yang dapat dilakukan
dengan cara :
a. Hidrodistilasi : bahan mentah dibenamkan dalam air dan
dipanaskanhingga mendidih. Minyak atsiri ditarik dengan uap air. Ketika
destilatterkondensasi menjadi cair,
minyak atsiri yang
diperoleh mudahterpisah dengan
air dan akan berada di atas air. Suhu saat destilasiyang tidak
pernah mencapai suhu
di atas 100o
C meminimalkandekomposisi minyak
akibat panas.
b. Steam distillation / destilasi uap : bahan mentah
dilewatkan denganuap bertekanan yang
mengalir hingga komponen
yang beraromaterekstraksi. Uap
terkondensasi menjadi cair dan minyak atsiri terpisahdari air. Metode ini
paling banyak digunakan saat ini, berguna untukmendapatkan minyak atsiri yang
tahan pemanasan. Suhu dapat diaturagar mencapai laju maksimum ekstraksi dengan
dekomposisi termalyang rendah.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.