Bayu Anggara Judiansyah (@K04-Bayu)
Risza Kurniawan (@K05-Risza)
Faisal Rafi Prayogo (@K06-Faisal)
Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik unsur adalah susunan
unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur
tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat pola kemiripan sifat unsur
dalam susunan tersebut. Sistem periodik unsur (tabel periodik) modern yang saat
ini digunakan didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev
pada tahun 1869.
Format tabel periodik:
- Masing-masing unsur terdapat
dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang unsur, dan nomor massa.
Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan berdasarkan kenaikan nomor
atom.
- Kotak-kotak tersebut tersusun
membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan).
Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7. Setiap golongan diberi nomor
dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru, setiap
golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur
dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan
sifat.
- Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.
Sifat-sifat pada sistem periodik unsur:
1. Sifat logam
Berdasarkan
sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan metalloid,
berikut :
a.
Unsur-unsur
logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik, dapat
ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung melepaskan elektron kepada unsur nonlogam.
b.
Unsur-unsur
nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan listrik, tidak dapat
ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar,
cenderung menerima elektron dari unsur logam.
c.
Unsur-unsur
metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam
semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik
unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang
membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.
2. Jari-jari atom
Jari-jari
atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang
sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit
elektron. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung
semakin kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.
3. Energi ionisasi
Energi
ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas
untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke
elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti
berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama
cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga
tarikan oleh inti bertambah.
4. Jari-jari ion
Jari-jari
ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak
antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan
positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral
sehingga tolakan antar elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih
kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion
bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron pada atom netral
sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari anion lebih besar
dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik unsur, dari atas
ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin besar, sebagaimana
pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion isoelektronik
(spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektron sama, seperti
O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+
dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari
ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
5. Afinitas elektron
Afinitas
elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam
fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energi bertanda
positif, terjadi penyerapan energi, sedangkan jika bertanda negatif, terjadi
pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas elektron, semakin besar
kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas terhadap elektron
semakin besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke
bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan banyak pengecualian.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron
cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.
6. Elektronegativitas
Elektronegativitas
adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah molekul (keadaan berikatan)
untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, semakin
mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri. Dalam satu golongan,
dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung semakin kecil. Dalam satu
periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin besar.
Perkembangan
Dasar Sistem Periodik
1. Sistem Periodik
Modern dari Hhenry G. Moseley
Pada awal abad
20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan
unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang
tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
2. Triade
Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner ,seorang
profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium
sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip stronsium,
yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur
lain mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambilan
kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga
unsur yang disbutnya triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil
menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut tidak bermanfaat.
3. Hukum Oktaf
Newlands
J.W. Newlands
merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat sifat unsur berubah secara
teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan
unsur kesembilan dan seterusnya.
Golongan dan Periode Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik
1. Golongan
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a. Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a. Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
2. Periode
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
a. Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
a. Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Sistem periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom (lajur horizontal atau periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal
atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
a. Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron
terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d,
dan blok f.
a. Blok s: golongan I A dan II A. Blok s tergolong logam
aktif, kecuali H (nonlogam) dan He (gas mulia).
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7.
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7.
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
Daftar Pustaka
Abdillah, Fahri. 2018. Dengan artikel
“Mengenai Sistem Periodik Unsur Kimia” dan https://blog.ruangguru.com/mengenal-sistem-periodik-unsur-kimia
. Dakses pada 12 Nopember 2018.
Anonim. 2018. Dengan artikel “Sistem
Periodik Unsur” dan https://www.ilmukimia.org/2017/02/sistem-periodik-unsur.html
. DIakses pada 12 Nopember 2018.
Kimiero, 2013. Dengan artikel “Sistem
Periodik Unsur(SPU)” dan https://kimlemoet.wordpress.com/2013/08/15/sistem-periodik-unsur-spu/
. Diakses pada 12 Nopember 2018.
Leni, 2009. Dengan Artikel “Sistem
Periodik Unsur” dan https://polarisasi.wordpress.com/materi-kimia-kelas-x/siatem-periodik-unsur/
Diakses pada 12 November 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.