Nicolaus Arlingga
@G21-Nicolaus
@Proyek G01
Biopestisida
Pengertian
Biopestisida:
Biopestisida adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan hidup jadi biopestisida nabati adalah biopestisida yang dibuat dari tanaman. Biopestisida sekarang mulai diminati karena pestisida kimia yang semakin mahal dan dapat menyebabkan kekebalan hama, serta menimbulkan pencemaran lingkungan, (Purwanto, 2006: 57).
Sedangkan pengertian biopestisida menurut para ahli salah satunya Sudarmo (1988:13) biopestisida merupakan alternative pestisida kimia, pestisida kimia cenderung menimbulkan dampak negatif seperti bersifat fitotoksik terhadap tanaman, hama menjadi resisten, pencemaran air, tanah dan udara, terjadi ledakan hama sekunder, dan resurgensi.
Biopestisida adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan hidup jadi biopestisida nabati adalah biopestisida yang dibuat dari tanaman. Biopestisida sekarang mulai diminati karena pestisida kimia yang semakin mahal dan dapat menyebabkan kekebalan hama, serta menimbulkan pencemaran lingkungan, (Purwanto, 2006: 57).
Sedangkan pengertian biopestisida menurut para ahli salah satunya Sudarmo (1988:13) biopestisida merupakan alternative pestisida kimia, pestisida kimia cenderung menimbulkan dampak negatif seperti bersifat fitotoksik terhadap tanaman, hama menjadi resisten, pencemaran air, tanah dan udara, terjadi ledakan hama sekunder, dan resurgensi.
Sejarah Biopestisida :
Penggunaan pestisida kimia atau
bahan kimia lain banyak dikurangi berkaitan dengan dampak negatif yang dapat
berakibat fatal terhadap manusia dan juga lingkungan ditimbulkan akibat
penggunaannya. Biopestisida diperkenalkan sebagai alternatif cara baru
menangani hama yang lebih ekologis, murah, serta dapat diterima oleh para
petani, yang tidak memiliki dampak negatif seperti pestisida kimia. .Dalam
pembuatan pestisida pengganti pestisida kimia, ilmu bioteknologi banyak
berperan untuk membuat pestisida dari tanaman, pestisida dari mikroba,
biokontrol, penggunaan feromon dan atraktan dalam pengontrolan hama, tanaman
terproteksi/plant-incorporated protectants (PIPs)/GM crops.
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa biopestisida lebih positif dibandingkan dengan pestisida kimia. Menurut rahman sutanto 2002 dalam bukunya “penerapan pertanian organik” dalam http://ditjenbud.pertanian.go.id menjelaskan bahwa keuntungan yang diperoleh apabila menggunakan biopestisida dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman yaitu,
Keuntungan Menggunakan Biopestisida dalam Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman
-Murah dan mudah didapat, dan
terkadang jumlahnya melimpah dialam.
-Penggunaanya dalam jumlah yang terbatas dan mudah busuk, sehingga tidak menimbulkan residu pada tanaman.
-Aman bagi manusia, hewan, dan ramah lingkungan karena bahan aktif yang - digunakaan mudah terurai dialam( biodegradable ) atau tidak menyebabkan residu dan pencemaran.
-Pemakaian dengan dosis tinggi sekalipun masih relative aman, selama perlakuan yang diberikan tepat.
-Produk pertanian yang dihasilkan lebih sehat.
-Tidak mudah menyebabkan resistensi hama.
-Kesehatan tanah lebih terjaga dan dapat meninggkan bahan organik tanah.
-Mikroba atau spesies tertentu yang digunakan relative aman.
-Biopestisida yang menggunakan mikroba mengandalkan senyawa biokimia potensial yang disintesis oleh mikroba.
-Dapat mempertahankan keberadaan musuh alami.
-Penggunaanya dalam jumlah yang terbatas dan mudah busuk, sehingga tidak menimbulkan residu pada tanaman.
-Aman bagi manusia, hewan, dan ramah lingkungan karena bahan aktif yang - digunakaan mudah terurai dialam( biodegradable ) atau tidak menyebabkan residu dan pencemaran.
-Pemakaian dengan dosis tinggi sekalipun masih relative aman, selama perlakuan yang diberikan tepat.
-Produk pertanian yang dihasilkan lebih sehat.
-Tidak mudah menyebabkan resistensi hama.
-Kesehatan tanah lebih terjaga dan dapat meninggkan bahan organik tanah.
-Mikroba atau spesies tertentu yang digunakan relative aman.
-Biopestisida yang menggunakan mikroba mengandalkan senyawa biokimia potensial yang disintesis oleh mikroba.
-Dapat mempertahankan keberadaan musuh alami.
Disamping 10 keunggulan menggunakan
biopestisida dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman tentunya ada dampak
kelemahannya, yang terdapat di dalamnya. Dintaranya;
Kelemahan Biopestisida Dalam Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman
-Biopestisida sering dikatakan kurang praktis, hal ini lantaran dalam membuatnya diperlukan ramuan khusus terlebih dahulu.
-Biopestisida seringkali tidak langsung membunuh sasaran berupa hama yang diingikan sehingga hal ini membuat kinerjanya lebih lambat.
-Terkadang dalam pembuatan biopestisida perlu dilakukan penyemprotan secara kontinyu atau berulang
-Biopestisida dianggap tidak tahan dalam penyimpanan-penyimpangan jangka panjang.
Kelemahan Biopestisida Dalam Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman
-Biopestisida sering dikatakan kurang praktis, hal ini lantaran dalam membuatnya diperlukan ramuan khusus terlebih dahulu.
-Biopestisida seringkali tidak langsung membunuh sasaran berupa hama yang diingikan sehingga hal ini membuat kinerjanya lebih lambat.
-Terkadang dalam pembuatan biopestisida perlu dilakukan penyemprotan secara kontinyu atau berulang
-Biopestisida dianggap tidak tahan dalam penyimpanan-penyimpangan jangka panjang.
Macam-macam Biopestisida:
Pestisida dari Tanaman
Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis hama, seperti belalang, kutu daun dan ulat. Selain itu, terdapat batasan penggunaan dari pestisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida ini. Sehingga banyak petani yang mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk mengurangi pestisida kimia tidak terjadi dan dampak negatif dari pestisida kimia tetap akan ada. Selain itu, penggunan ekstrak tumbuhan sebagai pestisida banyak dilakukan tetapi di lain pihak masih terdapat kekurangan pengembangan tumbuhan tersebut sebagai komersial produknya dan seringkali ekstrak dari tumbuhan kurang stabil sedangkan dibutuhkan pestisida yang stabil.
Pestisida dari Mikroba
Mikroba yang biasa digunakan sebagai pestisida adalah cendawan, bakteri, virus, dan protozoa yang mampu membunuh penyakit spesifik yang disebabkan oleh mikroba, nematoda, dan hama serangga. Selain itu, mampu meningkatkan pertumbuhan dari tanaman sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dari pestisida ini potensial untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan. Entomopatogenik virus, bakteria, fungi dan protozoans banyak digunakan untuk melawan hama lepidopteran
Daftar Pustaka : "Bailey A, Chandler A, Grant WP, Greaves J, Prince G, Tatchell M. 2010. Biopesticides: Pest Management and Regulation. Oxford: CABI".
^ a b c d e "David BV. 2008. Biotechnological approached in IPM and their impact on environment. J Biopest. 1:1-5" (PDF).
^ "Joshi SR. 2006. Biopesticides: A Biotechnological Approach. New Delhi: New Age".
http://www.indonesiastudents.com/biopestisida-pengertian-keuntungan-dan-kelemahanya-lengkap/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.