.

Sabtu, 10 Februari 2018

Limbah domestik

LIMBAH DOMESTIK OH LIMBAH DOMESTIK
(Oleh : Nur Utami Setianingsih @G11-Nur)

ABSTRAK
Kuantitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik daerah seperti curah hujan, topgrafi dan jenis batuan. Sedangkan kualitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan, seperti kepadatan penduduk dan kepadatan social. Dari sisi kuantitas air di alam ini jumlahnya relative tetap namun kualitasnya semakin lama semakin menurun (Hadi dan Purnomo, 1996). Peningkatan populasi manusia membawa dampak positif dan negative, contohnya limbah yang dihasilkan kian banyak dan terus bertambah. Manusia menjadi penyumbang angka kerusakan terbesar. Kegiatan industry, rumah tangga, transportasi dan sebagainya tentu berperan sebagai sumber kerusakan alam dan pencemaran lingkungan yang kita rasakan saat ini. Limbah domestik menduduki deretan utama penyebab adanya pencemaran. Jika terus dibiaran akan mengakibatkan hewan dan tumbuhan air akan mati dan punah sehingga berdampak pada keseimbangan ekosistem. Perlu adanya tindak lanjut atas peristiwa ini sebelum semuanya semakin parah. Semua itu membutuhkan proses yang cukup panjang namun dapat dimulai dari diri kita sendiri seperti mensubstitusi penggunaan bahan kimia yang sulit didaur ulang dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Kata kunci : Lingkungan hidup, Pencemaran, Limbah, Limbah cair, Limbah domestik

ISI

Sumber : National Geographic
Menurut Amsyari (1977), Penyusun utama lingkungan hidup dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama. Peratama, komponen abiotic  yaitu segala sesuatu yang berada disekitar manusia berbentuk benda mati mencakup unsur fisik dan kimia. Kedua, komponen biotik yaitu segala sesuatu yang berada disekitar manusia mencakup organisme hidup selain manusia itu sendiri. Ketiga, komponen social budaya, yaitu aspek kehidupan manusia mencakup demografi, kesehatan masyarakat dan ekonomi.

Dimana ada manusia, disitu ada pencemaran. Menurut Hidayat (2017), sebenarnya pencemaran lingkungan terutama disebabkan karena ulah  manusia dan sebagai akibatnya juga akan dirasakan oleh manusia, baik secara langsung  maupun tak langsung.
Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur aupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan hidup manusia(Ramdhoni, 2015).

Kuantitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik daerah seperti curah hujan, topgrafi dan jenis batuan. Sedangkan kualitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan, seperti kepadatan penduduk dan kepadatan social. Dari sisi kuantitas air di alam ini jumlahnya relative tetap namun kualitasnya semakin lama semakin menurun (Hadi dan Purnomo, 1996).

Sumber : National Geographic
Menurut Arsyad (1989), kerusakan air adalah berupa hilangnya atau mengeringnya sumber air dan menurunnya kualitas air. Hilang atau mengeringnya sumber air bertalian erat dengan peristiwa erosi atau kandungan bahan-bahan senyawa dari limbah rumah tangga, limbah indusri dan limbah pertanian.

Di Indonesia, pencemaran domestic merupakan jumlah pencemar terbesar (85%) yang masuk ke badan air. Besarnya jumlah pencemar domestic yang masuk ke badan air disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih relative rendah. Ditambah lagi dengan jumlah manusia yang terus meningkat sehingga membuat proses penguraian limbah secara alami menjadi tidak seimbang. Bila ini terjadi secara terus-menerus, Soemarwoto (1991) memperkirakan akan terjadi peningkatan kadar BOD, COD, N dan K disungat-sungai, peningkatan jumlah bakteri E. Coli pada sumur dan sumber air penduduk lainnya dan pada akhirnya akan memacu pertumbuhan gulma air. Sehingga akan menyebaban oksigen yang seharusnya diuakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air akan berkurang. Dan ketika tanaan tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri menurun.
Untuk itu kita harus segera melakukan tindakan untuk mengurangi keluaran limbah domestic sebelum keadaan lingkungan kita menjadi semakin parah.
Menurut LAPI ITB, 1998, pengolahan limbah cair terutama mengurangi kandungan bahan pencemar di dalam air, seperti senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen dan senyawa organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme yang ada di alam.

Meskipun dalam melakukan pengolahan air limbah diperlukan alat dan bahan yang khusus, maka kita dapat memulainya dengan meningkatkan efisiensi pemakaian air, seperti :
1. Menghimbau penghuni untuk menghemat pemakaian air bersih dan menssialisasikan arti pentng penghematan pemakaian air sebagai bentuk partisipasi dalam mensukseskan program efisiensi perusahaan dan partisipasi dalam pembangunan yang berkelanjutan
2. Menekan jumlah kebocoran air dengan cara secara berakala dilakukan inspeksi saluran distribusi dan kran air dan menghimbau penghuni untuk segera melaporkan bila melihat ada kebocoran saluran atau kran.

DAFTAR PUSTAKA


Amsyari, F. 1977. Prinsip-prinsip MAsalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press

Hadi, P. M. dan Purnomo, Ig. 1996. Pengaruh Lingkungan Fisik dan Sosial terhadap Kondisi Air Tanah di Kota Administrasi Cilacap. Lembaga Penelitian Universitas Gajahmada. Yogyakarta.

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media

Sasongko, Lutfi Aris. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar Sungai Tuk terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang serta Upaya Penanganannya. Semarang.

Soemarwoto, O. 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Bina Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.