.

Senin, 05 Februari 2018

Biokimia dalam sel

Oleh  G10-Sony, @ProyekC01
 Menurut Hidayat dan Kholil (2018) Biokimia, Mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan peroses yang berlangsung pada makluk hidup (seperti pencernaan, metabolism, reproduksi, pernapasan dan sebagainya) .  Dan dalam reaksi kimia dalam tubuh tentunya kita tidak boleh melewatkan unit terkecil dalam makluk hidup yaitu sel. Perbedaan antara sudut pandang ilmu kimia dengan sudut pandang biologi telah diperkecil oleh suatu disiplin ilmu yang meninjau organism hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia, yaitu biokimia. Jadi biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel, senyawa – senyawa yang menunjang aktivitas organism hidup serta energi yang diperlukan.

Kata kunci : Biokimia kajian sel.

Semua makluk hidup hewan, tumbuhan, manusia, bakteri tentunya terdiri dari unit unit terkecil  yaitu sel dalam tubuhnya Aktivitas yang terjadi di dalam sel inilah yang menunjang fungsi organ – organ dalam makhluk hidup itu dan dengan demikian juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi setiap  makhluk hidup itu sendiri. Menurut Dewi 2013, sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel. Perubahan kimiawi terus berlangsung di dalam setiap sel. Zat  hidup terkandung di dalam sel selalu diperbarui. Agar semua fungsi ini terus berjalan pertukaran materi dan energi dengan lingkungan harus terus pula berlangsung, Sehingga unsur kimia yang sederhana di dalam sel dapat menghasilkan makromolekul. Agar hal ini terjadi, selain kedua komponen yang akan bersatu harus pula ada katalis. Katalis adalah perantara yg mampu bereaksi dalam jumlah yang sangat sedikit utk memicu reaksi kimia, sementara ia sendiri tak berubah saat akhir reaksi. Masing - masing katalis bekerja specific untuk reaksi yang diperlukan.

 Bagian dan Fungsi
Membran sel merupakan bagian yang mengatur hubungan antara komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel terdiri dari lipid (lemak) berupa fosfolipid, protein, dan karbohidrat dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung jenis selnya. fungsi membran sel antara lain Melindungi dan membungkus isi sel.Memisahkan dan mengontrol hubungan bagian dalam sel dengan linkungan luar.Mengatur pertukaran (transportasi) zat dari dalam keluar sel atau sebaliknya.Tempat terjadinya reaksi kimia.

Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang terdapat di dalam membran sel selain inti sel (nukleus). Penyusun utama dari sitoplasma ada air yang berfungsi sebagai pelarut dan tempat terjadinya reaksi kimia. Matriks sitoplasma memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap rangsangan) dan konduktivitas (mampu memindahkan atau meneruskan rangsangan).

      Organel  dalam sitoplasma
Mitokondria, berfungsi menghasilkan energi. Lisosom, berfungsi melakukan pencernaan dalam sel. Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Retikulum Endoplasma, berfungsi untuk Transportasi berbagai zat di dalam sel. Badan golgi, berfungsi untuk sintesi protein dan berhubungan dengan kerja ribosom dan retikulum endoplasma. Mikrotubulus, melindungi dan mejaga bentuk sel.Mikrofilamen, berperan dalam proses pergerakan sel.Kloroplas, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan.Sentrosom (Sentriol), sebagai tempat pembelahan sel.

Nukleus merupakan bagian terpenting dari kehidupan sel. Nukleus memiliki fungsi utama sebagai pusat pengendali segala aktivitas sel. Nukleus sel dilindungi oleh sebuah dinding yang menyerupai membran sel. Struktur pelindung ini disebut membran inti.

Organel Dalam Nukleus
Nukleolus merupakan struktur berbentuk bulat yang disusun oleh filamen dan butiran-butiran komponen. Anak inti mengandung RNA, DNA dan bebrapa protein yang berfungsi dalam perakitan ribosom. Secara umum fungsi dari Nukleous Sebagai pusat pengatur dan pengendali segala aktivitas sel. Tempat penyimpanan informasi genetik organisme tersebut. Memulai dan mengakhiri suatu tindakan yang dilakukan oleh sel. Tempat terjadinya sebagian proses pembelahan sel.
Nukleoplasma merupakan caira kental menyerupai jeli yang mengandung protein, ion, enzim dan komponen lainnya. Nukleoplasma memiliki struktur dan fungsi yang kompleks karena banyaknya kandungan komponen yang dimiliki.
Kromatin merupakan untaian benang-benang halus yang terdapat di dalam inti sel. Kromatin mengandung DNA, yaitu substansi yang menyimpan segala informasi genetik suatu makhluk hidup. Saat terjadinya pembelahan sel, kromatin akan memendek, menebal, dan melingkar membentuk kromosom.

Komponen Kimiawi Penyusun Sel

1. Karbohidrat: senyawa organik yang tersusun atas unsur C, H, dan O. Dikelompokkan menjadi tiga bagian:
a. Monosakarida: bentuk gula yang paling sederhana. Contoh: glukosa, galaktosa, fruktosa.
b. Disakarida: gabungan dua gugus monosakarida. Contoh: maltosa, sukrosa, laktosa.
c. Polisakarida: karbohidrat yang kompleks. Contoh: selulosa, amilum.

2. Protein: senyawa organik yang terdiri atas unsur C, H, O, dan N. Merupakan polipeptida yang tersusun atas asam amino. Titik didihnya tinggi dan bisa besifat asam atau basa. Protein struktural adalah protein yang berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergabung bersama lemak membentuk lipoprotein. Contohnya yaitu kolagen, elastin, dan keratin.

3. Lemak / Lipid: senyawa organik yang tersusun atas unsur C, H, dan O. Tersusun juga atas senyawa gliserol dan asam lemak. Sifatnya yaitu tidak dapat larut dalam air. Contohnya yaitu fosfolipid, trigliserida dan steroid. Fungsinya yaitu untuk menyusun membran sel bersama dengan protein dan menyusun hormon kelamin pria.

4. Asam Nukleat: merupakan senyawa organik, polinukleotida yang terdiri atas DNA dan RNA. Fungsinya yaitu untuk menyimpan informasi genetikpada sel.

5. Air: senyawa utama yang merupakan jumlah terbesar penyusun sel. Merupakan senyawa anorganik. Fungsinya yaitu sebagai pelarut dan katalisator reaksi biologis.

6. Vitamin: senyawa anorganik yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil. Fungsinya yaitu mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan penghancur radikal bebas.

7. Mineral: unsur anorganik. Makromolekul adalah yang terdapat dalam jumlah besar seperti Ca, P, Mg, Na, Cl, S. Mikromolekul adalah yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti Fe, I, Zn, Co, dan F. Fungsinya yaitu untuk komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme, pengaturan kerja enzim, dan menjaga keseimbangan asam basa.


 Daftar Pustaka :
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2018. Manajemen Lingkungan Dengan Berpikir “Hijau”.
Dewi. 2018.Ilmiah Bagian Makluk Hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.