Oleh Khalil Gibran Setiaaman
Teori Tentang Gas Metan Pada Batubara
Metan adalah
gas yang lebih ringan dari udara, tak bewarna,tak berbau,dan tak beracun.Metan
terdapat di semua lapisan batubara, terbentuk bersamaan dengan pembentukan
batubara itu sendiri. Ditambang batubara bawah tanah, udara yang mengandung
5-15% metan dan sekurangnya 12,1% oksigen akan meledak jika terkena percikan
api. Jumlah metan dalam suatu lapisan amat bervariasi. Konsentrasi metan akan
meningkat seiring peningkatan kualitas batubara dan kedalaman cadangan.
Pengertian CBM
Coal Bed
Methane (CBM) adalah gas metana alami (CH4) pada lapisan Batubara. CBM
merupakan salah satu sumber energy alternatif yang relative masih baru di
Indonesia. Pada awal perkembangannya CBM merupakan gas yang cukup mengganggu
dan dianggap sebagai gas yang membahayakan bagi keselamatan para pekerja
tambang batubara, dimana sering mengakibatkan terjadinya ledakan dan kebakaran
tambang batubara. Akan tetapi saaat ini dengan kemajuan teknologi, CBM bukan
lagi gas yang menakutkan, melainkan telah dinyatakan sebagai sumber energy baru
yang banyak menarik perhatian dunia. CBM terbentuk secara alamiah melalui
proses pembatubaraaan (coalification). Pada lingkungan geologi yang mendukung,
ga metan dalam batubara dapat terakumulasi dalam jumlah yang signifikan
sehingga bernilai ekonomis untuk tambang.
Perkembangan Nilai Ekonomis CBM
Saat ini
tercatat sekitar 70 negara di dunia memiliki sumberdaya batubara, 40
diantaranya telah mulai melakukan aktivitas pengembangan CBM. Sekitar 20 negara
telah dan masih aktif melakukan pengeboran. Seiring dengan semakin meningkatnya
keekonomian CBM dilakukan oleh banyak negara diantaranya terkait teknologi pengeboran, logging,
ekstraksi,dan stimulasi.
Menurut Susilawati drr,2013 “Menjawab
isu global terhadap peningkatan emisi CO2 maka pengembangan CBM juga mulai
mencakup carbon stroge, dimana proyek peningkatan produksi CBM digabungkan
dengan proyek CO2 suquestration”.
Kegunaan Gas Metana Batubara
Secara
teoritis gas metana batubara dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel
mengingat adanya kemiripan karakteristik antara gas metana batubara dan gas
alam.Dibandingkan dengan gas alam, gas metana batubara memiliki keunggulan
sifat thermodinamika seperti methane number dan nilai kalor yang lebih tinggi
dan kestabilan pembakaran. Pemakaian gas metana batubara pada mesin diesel
membutuhkan modifikasi dan penambahan peralatan seperti sistem dual fuel
HSD-Gas alam antara lain penggantian speed governer dan pemasangan gas value
(SOGAV), gas manifold,explosion relief value,electromagnetic gas admission
control,electronic speed controller, engine gas train.
Daftar Pustaka
Dede Moch
Nasir.2008. Gas Metana Batubara
Indonesia.Bandung:Perpustakaan ITB Central Library.
Noel
Pranoto.2007. Tentang Coal Bed Methane
(CBM).Sumatra Selatan.
Sugeng.2010.Gas Metan Batubara.Jurnal Ilmiah MTG.
Suryana,A.,&Fatimah.2010.Tinjauan terhadap Bitumen Padat dan Gas
Metan Batubara di Indonesia.Bandung.
Ir.Putu
Wirasangka,MT,Ir Agus Yogianto,MT,Ir.S.BudiMulyana,AlmasApriliana.2010.Pemanfaatan Gas Methan Batubara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.