PRINSIP
1 – 3 KIMIA HIJAU
- Pencegahan
limbah : Lebih baik
untuk mencegah sedini
mungkin terjadinya limbah daripada menanggulangi dan mengelola limbah yang sudah terlanjur
terbentuk. Bagaimanapun pengelolaan limbah yang muncul sebagai bagian dari
proses produksi akan menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Berbagai teknologi
pengelolaan limbah sudah diterapkan, mulai dari sanitary landfill, incinerator
dan land treatment (land farming). Namun ketiga jenis
teknologi tersebut tetap saja dianggap sangat mahal, sulit diterapkan,
memerlukan standar operasi yang tinggi dan efektivitasnya diragukan. Jadi
sekali lagi lebih baik mencegah limbah daripada mengelolanya. Hal itu
sejalan dengan pendapat Wang dkk (2006).
Teknologi
pemusnahan sampah dengan metode Sanitary
Landfill ialah dengan cara membuang
dan menumpuk limbah (sampah) ke suatu titik lokasi yang cekung, kemudian
dipadatkan dan menutupnya dengan
tanah. Sedangkan incinerator (insinerator) ialah teknologi pengelolaan limbah
(sampah) dengan proses pembakaran.
Adapun
teknologi land treatment ialah dengan cara menebar limbah (termasuk limbah
bahan beracun berbahaya) ke permukaan tanah, dengan maksud supaya mengalami
proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah. Di sisi lainnya partikel tanah
dapat menahan laju mobilisasi berbagai komponen berbahaya dari limbah. Sekali
lagi jika dicermati secara seksama, ketiga teknologi pengelolaan limbah
tersebut selain mahal juga tidak ada yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu
prinsip pertama dari Kimia Hijau ialah mencegah terjadinya limbah (sampah)
sedini mungkin.
Menurut
Bogner dkk (2007), tantangan utama bagi setiap pemerintah kota ialah untuk
mengumpulkan, mendaur ulang, sekaligus mengurangi kuantitas limbah padat dan limbah cair. Dalam
hal ini konsep pembangunan berkelanjutan perlu mencakup upaya pengelolaan
limbah yang rasional, terjangkau, efektif dan benar-benar berkelanjutan.
Kesehatan dan keselamatan masyarakat
serta kelestarian lingkungan secara langsung dipengaruhi oleh praktek
pengelolaan limbah yang efektif. Pencegahan dan pengendalian limbah lebih jauh
lagi akan menimbulkan dampak langsung terhadap berkurangnya emisi gas kaca;
mencegah kontaminasi air, tanah dan udara; memberikan manfaat energi
terbarukan; melestarikan sumberdaya alam; sekaligus meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
- Memaksimalkan ekonomi atom : Perancangan sintesis sedemikian rupa sehingga produk akhir mengandung proporsi maksimum dari bahan awal. Dalam hal ini hanya sedikit atom yang terbuang, dan kalau bisa nihil. Menurut Santosa (2008) metode sintesis harus dirancang dengan memaksimalkan semua reaktan menjadi produk akhir yang diinginkan.
Konsep
ekonomi atom dikembangkan oleh Barry
Trost dari Stanford University (AS), merupakan penerima Presidential Green Chemistry Challenge Award tahun 1998. Konsep ekonomi atom merupakan
metode yang mengungkapkan seberapa efisien reaksi tertentu yang menggunakan
atom reaktan. Ekonomi atom merupakan nisbah antara masa atom produk yang
diinginkan dengan masa atom dalam reaktan dikalikan 100 persen (GI, 2015).
Menurut Santosa (2008),
idealnya reaksi kimia berjalan dengan reaktan terubah menjadi produk yang
sesuai dengan persamaan stoikiometrinya. Faktanya kebanyakan reaksi
menghasilkan produk dengan kuantitas di bawah yang diperhitungkan dari
persamaan stoikiometrinya. Semula dikenal adanya konsep Efisiensi Hasil (EH),
yang merupakan hasil perbandingan antara massa produk yang dihasilkan dengan
massa produk teoritis yang diperhitungkan dari persamaan stoikiometri. Namun
produk reaksi kimia yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia sering berjumlah
lebih dari satu jenis, dan tidak semuanya merupakan produk reaksi yang
diinginkan. Oleh karena itu EH tidak mencerminkan seberapa besar efisiensi
reaktan terubah menjadi produk yang diinginkan, sebagai langkah perbaikan maka
muncul konsep Ekonomi Atom (EA).
Contoh :
Benzena dapat dioksidasi untuk membuat anhidrida
maleat, bahan kimia yang cukup penting (GI, 2015).
Ekonomi Atom reaksi tersebut mencapai 43 persen,
yaitu dihitung dengan menggunakan massa
rumus relatif. Hal itu menunjukkan bahwa hanya 43 persen dari massa reaktan
yang berubah menjadi produk yang diinginkan.
Catatan :
Fenol telah diproduksi oleh
berbagai metode, dan setiap alternatif metode produksi telah menunjukkan nilai
Ekonomi Atom yang terus meningkat.
Ibuprofen untuk memproduksinya
menggunakan metode dengan enam langkah, dengan nilai Ekonomi Atom hanya 40,1
persen. Pada tahun 1990-an Hoechst Celanese Corporation mengembangkan proses
tiga tahap baru dengan Ekonomi Atom mencapai
77,4 persen. Hal itu menjadi
contoh klasik untuk mengembangkannya ke skala produk komersial.
- Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya : Dalam praktek metode sintesis seharusnya didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat yang paling sedikit atau sama sekali ridak menimbulkan toksisitas pada manusia dan lingkungan.
Sintesis
kimia ialah penyusunan atau pembentukan senyawa tertentu, biasanya senyawa
organik, dari bahan kimia komersial mudah tersedia atau murah, tergantung
kepentingannya. Senyawa disusun atau disintesis dengan melakukan berbagai
reaksi kimia dengan mengubah struktur
molekul, oleh reaksi tertemtu dengan bahan kimia lainnya. Sintesis kimia
terbaik adalah yang menggunakan bahan
awal yang murah, hanya memerlukan beberapa langkah, dan memiliki output yang
baik berupa produk yang sesuai dengan
perancangan sintesis,
Bahan
awal untuk sintesis organik dapat berupa senyawa sederhana yang bersumber
dari minyak dan gas alam, bisa juga dari
bahan kimia yang lebih kompleks yang diisolasi dalam jumlah besar dari tanaman dan hewan. Tujuan dari sintesis kimia
untuk membuat produk tertentu yang dapat digunakan secara komersial; misalnya
sebagai obat, wewangian, lapisan polimer, makanan, pewarna kain, pestisida,
atau untuk tujuan industri dan komersial lainnya. Selain itu senyawa juga
disintesis untuk menguji teori kimia, membuat bahan kimia baru, membuat bahan
yang lebih baik, atau untuk mengkonfirmasi struktur bahan yang diisolasi dari
sumber alami (McMurry, 1999). Dengan demikian jika mengedepankan prinsip Kimia
Hijau maka setiap kegiatan sintesis bahan kimia perlu senantiasa memperhatikan
aspek perancangan yang mengutamakan bahan tidak berbahaya dan tidak beracun.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Anwar, Muslih, M.SC. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistryhttp://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
@A37-ANDIKA
BalasHapusPOINT : 3
Isinya bagus
Kenapa kita harus memaximalkan ekonomi atom ?
@A01-RIKA
BalasHapusPoint 3
Bagus kok.
Pertanyaannya
Bagaimana cara mendaur ulang limbah cair untuk menghentikan pencemaran?
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Baik artikel dan mind mapnya
jenis sampah apa yg dimasukan ke insinerator?
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Mind map nya sangat lengkap dan mudah untuk dipahami begitupun artikelnya
Bagaimana pencegahan limbah pada prinsip kimia hijau?
@A28-ZAKI
BalasHapusPOIN 3
arikel dan mindmap bagus
apa itu ekonomi atom ??
@A16-SITI
BalasHapusPOIN 3
artikelnya bagus
apakah sintesis hijau mempunyai dampak positif?
@A19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Artikel bagus
Dalam praktiknya apa saja pengumpulan limbah indsutri yang sudah dilakukan?
@A24 - TANIA
BalasHapusPOIN 3
Artikel sudah baik dan bermanfaat
apa yg dimaksud ekonomi atom?
@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
Artikel sangat jelas,
Bagaimana cara menjalakan ketiga prinsip kimia hijau tersebut?
@A32-Varatri
BalasHapuspoin 3
mindmapnya bagus
metode apa yang digunakan Indonesia dalam pemusnahan sampah?
@A29-Fauzi
BalasHapusPoint 3
Menarik
Apa saja konsep kimia hijau?
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN3
Mindmap dan artikelnya bagus
Sebut dan jelaskan limbah apa saja yang ada di industri?
@A25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
Artikelnya dan mindmap nya menarik
Indonesia menerapkan teknologi dalam pengolalaan limbah?
@A09-RIZKY
BalasHapusPOIN 3
Artikel nya sangat bagus.
Apa itu ekonomi atom?
@A39-JOSEPHINE
BalasHapusPOIN 3
Artikel dan mindmapnya sudah bagus
Metode apa yang dipakai untuk mengatasi pencemaran oleh limbah industri?Jelaskan!
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Artikelnya bagus
Contoh pencegahan limbah yg sederhana bagaimana??
@A14-FADHLI
BalasHapusPoin 3
Sangat bagus bermanfaat sekali
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Artikel dan mindmapnya sangat bermanfaat
Bagaimana contoh zat yang paling sedikit atau sama sekali tidak menimbulkan toksisitas pada manusia dan lingkungan?
@A03-KHARISMA
BalasHapusPoin 3
bagaimana pendapat anda tentang pabrik yang masih membuang limbah pabriknya kesungai?apakah akan ada sanksi dari pemerintah untuk pabrik tersebut?
@A11-DINDA
BalasHapusPoin 3
Artikel dan mindmapnya sudah bagus
Bagaimana cara kita untuk mendapatkan hasil sintesis kimia yang terbaik?
@A15-Raniyah
BalasHapusPoin 3
1. Artikel dan Mindmapnya bagus dan jelas
2. Sudah adakah proses Sanitary Landfill ini di Indonesia? jika sudah apa berjalan dengan lancar?