.

Minggu, 24 Oktober 2021

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI BIDANG KIMIA

Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)




1. Abstrak

Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Keberadaannya menawarkan banyak potensi manfaat, namun era revolusi industri 4.0 juga memberikan tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang.

Kata kunci : industri, revolusi, kimia, era, masyarakat, teknologi.

 

 

2. Abstract

            The changing world is now entering the era of the industrial revolution 4.0 or the fourth world industrial revolution where information technology has become the basis of human life. Everything becomes borderless with the use of unlimited computing power and data, because it is influenced by the development of the internet and massive digital technology as the backbone of the movement and connectivity of humans and machines. Its existence offers many potential benefits. However, the era of the industrial revolution 4.0 also presents challenges for the community and government with many old jobs being lost.

Keywords: industry, revolution, chemistry, era, society, technology.

 

 

3. Pendahuluan

          Kementrian Perindustrian semakin memacu pengembangan industri kimia di dalam negeri dengan mendorong pemanfaatan teknologi baru juga peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan terutama di bidang kimia. Hal ini sesuai dengan impelementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 agar industri kimia lebih efisien, inovatif, dan produktif dalam memasuki era revokusi industri keempat saat ini.

   Perjalanan sektor industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi industri 4.0 menorehkan beberapa catatan penting yang akan melandasi perkembangan industri selanjutnya. Di sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing revolusi. Industri ke-4 sendiri merupakan perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, dan manusia yang memberikan perubahan besar dalam sektor ini.

 

 

4. Rumusan Masalah

1. Apa itu industri 4.0?

2. Apa tantangan Indonesia mengahadapi era rovolusi 4.0?

3. Mengapa industri kimia sebagai salah satu pionir industri 4.0?

4. Bagaimana sejarah perkembangan revolusi industri?

5. Bagaimana strategi Indonesia menghadapi industri 4.0?

 

 

5. Tujuan

1. Memahami industri 4.0.

2. Mengetahui tantangan Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0.

3. Mengetahui alasan mengapa industri kimia sebagai salah satu pionir industri 4.0.

4. Memahami sejarah perkembangan revolusi industri.

5. Mengetahui strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.

 

 

6. Pembahasan

A. Pengertian Industri 4.0

Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Sementara industri 4.0 adalah istilah untuk menyebut sekumpulan teknologi dan organisasi rantai nilai berupa smart factory, CPS, IoT dan IoS. Smart factory adalah pabrik modular dengan teknologi CPS yang memonitor proses fisik produksi kemudian menampilkannya secara virtual dan melakukan desentralisasi pengambilan keputusan. Melalui IoT, CPS mampu saling berkomunikasi dan bekerja sama secara real time termasuk dengan manusia.

IoS adalah semua aplikasi layanan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap pemangku kepentingan baik secara internal maupun antar organisasi. Terdapat enam prinsip desain Industri 4.0 yaitu interoperability, virtualisasi, desentralisasi, kemampuan real time, berorientasi layanan dan bersifat modular. Berdasar beberapa penjelasan di atas, Industri 4.0 dapat diartikan sebagai era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru ataupun optimasi nilai yang sudah ada dari setiap proses di industri.

B. Tantangan Indonesia mengahadapi era rovolusi 4.0

Tantangan era revolusi industri 4.0 sangat besar. Era ini akan menghillangkan sebagian pekerjaan-pekerjaan yang masih dipakai saat ini sehubungan dengan terjadi perubahan proses bisnis menjadi jauh lebih efisien. Tetapi, seperti yang terjadi pada era-era revolusi industri sebelumnya, pekerjaan-pekerjaan jenis baru akan bermunculan mengganti pekerjaan-pekerjaan lama dengan diberlakukannya cara-cara kerja baru. Namun, sangat disayangkan masih banyak calon tenaga kerja mempunyai keterampilan yang tidak memadai untuk masuk pada industri baru tersebut, sehingga ini menjadi tantangan bagaimana supaya tingkat pengangguran dimasa yang akan datang tidak meningkat. (Natusawarna A.P. 2019).

C. Industri kimia sebagai salah satu pionir industri 4.0

         Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Adapun implementasi industri 4.0 yaitu meningkatkan produktivitas, penyerapan tenaga kerja dan perluasan pasar bagi industri nasional. Dalam hal ini, Kementrian Perindustrian menetapkan industri kimia sebagai salah satu penerapan industri 4.0 di Indonesia dimana targetnya menjadikan Indonesia sebagai pemain unggul di industri biokimia. Menurut Menperin, industri kimia nasional tengah difokuskan pengembangannya agar lebih berdaya saing global. Pasalnya, sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta berperan penting sebagai penghasil bahan baku untuk kebutuhan produksi industri lainnya.

D. Sejarah perkembangan revolusi industri

          Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa penemuan mesin uap oleh James Watt di abad ke-18 menjadi bukti awal mulainya revolusi industri di dunia. Sebelum masa itu, segala kegiatan industri masih berskala rumah tangga dan mengandalkan tenaga manusia. Kini kita semua hidup di abad ke-21 dimana perkembangan zaman sudah melewati berbagai tahap industri. Dari zaman awal mula mesin uap hingga kini ke industri komputerisasi berbasis kecerdasan buatan, tepatnya kita semua hidup di zaman industri jilid keempat.

      Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas manusia. Industri 2.0 dicirikan oleh produksi massal dan standarisasi mutu, sementara industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 selanjutnya hadir menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur.

E. Strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.

Indonesia telah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital. Kementerian Perindustrian merancang Making Indonesia 4.0. rancangan ini sebagai sebuah roadmap untuk mengimplementasikan sejumlah trategi secara terintegrasi.

Selain mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, revolusi ini juga memiliki dampak negatif. Industri ini akan mengacaukan bisnis konvensional dan mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja. Untuk itu pemerintah harus mempersiapkan strategi antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang akan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional. Indonesia sendiri berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. (Satya V.E. 2018).

 

 

7. Kesimpulan

            Seperti yang kita ketahui bahwa era revolusi industri 4.0 ini sudah berada di tengah-tengah kita dan terus bergerak maju. Revolusi industri juga berhubungan dengan revolusi mental dimana para pelaku di dunia industri ini harus mentransformasikan diri menjadi mental yang lebih komunikatof, berpikir kritis, kreatif, dan tentunya juga inovatif. Sebagai generasi masa yang akan datang, kita harus siap mengahadapi tantangan perubahan terutama di era revousi industri 4.0 dalam bidang kimia ini.

 

 

Daftar Pustaka

Gani S.A. 2020. Pengenalan Industri Kimia. Dalam : https://www.youtube.com/watch?v=0pg0GsjnuxQ&t=4s. (diunduh pada 24 Oktober 2021).

Khambali G.A., dkk. 2018. Revolusi Industri 4.0. Kalimantan Selatan : Universitas Lambung Mangkurat. Dalam : http://himatekkim.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2018/12/Chem-E-Magz-Edisi-5_Final.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).

Natusawarna A.P. 2019. Tantangan Menghadapi Era Revolusi 4.0. Pontianak : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak. Dalam : https://media.neliti.com/media/publications/289209-tantangan-menghadapi-era-revolusi-40-big-e5e9f0b3.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).

Satya V.E. 2018. Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Info Singkat, Vol. X, No. 09, Tahun 2018.  Jakarta Pusat : Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. https://www.bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-I-P3DI-Mei-2018-249.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.