Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0
Oleh : Marisa Rezzy
Rachmawati (T08 -Marisa)
Abstrak
Ahli teori pendidikan sering
menyebut Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai cara
mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam
pembelajaran. Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespons
kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi
saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman
contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar juga
memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran.
Kata kunci : internet
of things , teknologi cyber
Abstract
Educational
theorists often refer to The Industrial Revolution Era Education 4.0 to
describe various ways of integrating cyber technology both physically and
non-physically in learning. Industrial Revolution Era 4.0 education is a
phenomenon that responds to the needs of the industrial revolution with the
adjustment of a new curriculum according to the current situation. The
curriculum is able to open the window of the world through the grasp for
example utilizing the internet of things (IoT). On the other hand
teachers also get more references and teaching methods.
Keywords
: internet of things, teknologi cyber
Pendahuluan
Saat ini dunia telah memasuki era
revolusi industri pendidikan 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas,
interaksi sera perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial dan virtual. Dengan
semakin konvergennya batas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya,
teknologi informasi dan komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor
kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di
indonesia.
Pendidikan 4.0 adalah respons
terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0 di mana manusia dan teknologi diselaraskan
untuk menciptakan peluang – peluang baru dengan kreatif dan inovatif. Menurut
fisk (2017) menjelaskan “ that the new vision of learning promotes
learners to learn not only skills and knowledge that are needed but also to
identify the source to learn these skills and knowledge.’
Kurikulum pendidikan 4.0 yang sarat
akan teknologi yang super cepat akan membawa perubahan yang cukup signifikan, salah
satunya terhadap sistem pendidikan di indonesia. Perubahan dalam sistem
pendidikan tentunya akan berdampak pada rekontruksi kurikulum, peran guru
sebagai tenaga pendidik dan pengembangan teknologi pendidikan yang berbasis ICT
ini adalah tantangan pendidikan yang merevitalisasi pendidikan guana menghasilkan
orang – orang yang cerdas, kreatif dan inovatif serta mampu berkompetensi
secara global.
Kehadiran revolusi industri 4.0
menghadirkan lini usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tidak
terpikirkan sebelumnya. Namun pada saat yang sama ada pula lini usaha yang
terancam. Profesi dan lapangan kerja yang tergantikan oleh mesin kecerdasan
buatan dan robot. Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah
lain dari industri 4.0 disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi
komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang.
Tantangan dan peluang industri 4.0
mendorong inovasi dan kreasi pendidikan kejuruan. Pemerintah perlu meninjau relevansi
antara pendidikan kejuruan dan pekerjaan untuk merespon perubahan, tantangan,
dan peluang era industri 4.0 dengan tetap memperhatikan aspek kemanusiaan
(humanities). Tantangan pendidikan kejuruan semakin kompleks dengan industri
4.0.Menjawab tantangan industri 4.0, Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan
kejuruan (vocational education) sebagai pendidikan yang berbeda dari
jenis pendidikan lainnya harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
berorientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja; 2) justifikasi khusus
pada kebutuhan nyata di lapangan; 3) fokus kurikulum pada aspek- aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif; 4) tolok ukur
keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah; 5) kepekaan terhadap perkembangan
dunia kerja; 6) memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan 7) adanya
dukungan masyarakat.
Permasalahan
1.
Bagaimana untuk menyiapkan generasi
dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0?
2.
Apakah dunia telah memasuki era Revolusi
Industri 4.0?
Pembahasan
Aspek
yang sangat berperan untuk menyiapkan generasi dalam menghadapi tantangan era
disrupsi atau era revolusi industri 4.0 yaitu pendidikan. Era Revolusi
Industri 4.0 membawa tuntutan tersendiri bagi dunia pendidikan. Mau tidak mau,
suka tidak suka perkembangan dunia pendidikan di Indonesia harus tetap
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Banyak dampak
yang muncul di era ini seperti halnya pada satuan pendidikan telah menerapkan
teknologi digital dalam proses pengajaran, yang kapasitasnya mampu menembus
tembok ruang kelas, batas-batas sekolah, dan bahkan negara.[2] Perubahan dan
perkembangan yang terus melaju pesat ini tidak dapat dihindari oleh
siapapun. Sehingga dibutuhkan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang
memadai dengan keterampilan yang kompeten agar siap menyesuaikan dan mampu
bersaing dalam lingkup skala global. Pemberdayaan serta peningkatan SDM
melalui jalur pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi merupakan
salah satu kunci untuk mampu mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0. Pendidikan
Indonesia dengan pemanfaatan teknologi komputer dan internet yang super canggih
secara tidak langsung telah memicu perubahan proses pembelajaran di Indonesia
yang sedang berlangsung di sekolah. Untuk menghadapi perkembangan ini,
diperlukan pendidikan yang dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif,
serta kompetitif. Pencapaian ini bisa diperoleh secara maksimal dengan
cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan
yang diharapkan nantinya bisa menghasilkan output yang dapat mengikuti atau
mengubah zaman menjadi lebih baik.
Saat ini dunia telah memasuki era
revolusi industri pendidikan 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas,
interaksi sera perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial dan virtual. Dengan
semakin konvergennya batas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya,
teknologi informasi dan komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor
kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di
indonesia.
Kesimpulan
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak
yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang
diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat
dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem
online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah. Namun demikian, digitalisasi
program juga membawa dampak negatif. Peran manusia setahap demi setahap diambil
alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal
ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Oleh karena
itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0,
para pemangku kepentingan (stake holders) wajib memiliki kemampuan literasi
data, teknologi dan manusia. Era
revolusi industri 4.0 telah
mengubah cara berpikir tentang pendidikan.Perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar,tetapi jauh lebih
penting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri.Oleh karena
itu,pengembangan kurikulum saat ini.
Daftar pustaka
Gufron, MA. (2018). REVOLUSI
INDUSTRI 4.0: TANTANGAN, PELUANG DAN SOLUSI BAGI DUNIA PENDIDIKAN. dalam link 45
(unindra.ac.id) diakses pada
tanggal 23 Okt. 21
Lase, D. (2019). Pendidikan di Era
Revolusi Industri 4.0. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains,
Humaniora Dan Kebudayaan, 12(2), 28-43. https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.18 diakses pada tanggal 23 Okt. 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.