INDUSTRI KIMIA DI MASA DEPAN : MANFAAT
DAN PRINSIP KIMIA HIJAU DALAM PROSES SINTESIS
Oleh : Atharic Alfadh (@T26-Atharic)
Abstrak
Industri 4.0 adalah inisiatif
strategis yang baru-baru ini diperkenalkan oleh pemerintah Jerman. Tujuan dari
inisiatif ini adalah transformasi industri manufaktur melalui digitalisasi dan
eksploitasi potensi teknologi baru. Dengan demikian, sistem produksi Industri
4.0 fleksibel dan memungkinkan produk yang dipersonalisasi dan disesuaikan
Kata Kunci : Industri 4.0, Revolusi, Kimia
Abstract
Industry 4.0 is a strategic initiative recently introduced by the
German government. The aim of this initiative is the transformation of the
manufacturing industry through digitization and exploitation of the potential
of new technologies. Thus, Industry 4.0 production systems are flexible and
allow for personalized and customized products
Keywords : Industry 4.0, Revolution, Chemistry
Pendahuluan
Para analisis industri
mengkonseptualisasi perkembangan industri di dunia telah mencapai gelombang
revolusi industri ke-4 (4IR) atau “Industri 4.0”, ketika proses industri
terkait revolusi digital memasuki abad ke-21, sebagai perkembangan lanjut dari
gelombang-gelombang revolusi industri sebelumnya. Dalam industri 1.0 tenaga uap
air digunakan dalam mekanisasi untuk mengkreasi produksi massa, dan dalam
industri 3.0 teknologi elektronika dan teknologi informasi digunakan untuk
mengotomasi produksi.
Industri 4.0 bercirikan kehadiran
teknologi-teknologi baru yang meleburkan dunia fisik, digital dan biologis,
yang diwujudkan dalam bentuk robot, perangkat computer yang mobile, kecerdasan
buatan, kendaraan tanpa pengemudi, pengeditan genetic, digitalisasi pada
layanan public, dsb. Pada industri 4.0 peralatan, mesin, sensor, dan manusia
dirancang untuk mampu berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan teknologi
internet yang dikenal sebagai “Internet of Things (IoT)”.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
Industri 4.0?
2.
Apa
saja manfaat dari Industri 4.0?
3.
Apa
prinsip kimia hijau dalam proses sintesis?
Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan
pengertian dari Industri 4.0
2.
Mengetahui
manfaat dari Industri 4.0
3.
Mengetahui
prinsip kimia hijau dalam proses sintesis
Pembahasan
1.
Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 atau yang
sering disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang
menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber.
Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah
penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang
industri.
Dengan kemunculan revolusi ini,
mengubah banyak hal di berbagai sektor. Dimana yang pada awalnya membutuhkan
banyak pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan
penggunaan mesin teknologi.
Menurut Kanselir Jerman yaitu
Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0
sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang
terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta
internet dengan industri konvensional.
Selain itu, menurut Schlechtendahl
dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan pada unsur
kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri
dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi
dengan mudah antara satu sama lain.
Di tengah terjadinya revolusi
industri 4.0, terdapat 9 teknologi yang menjadi pilar utama dalam pengembangan
setiap industri yang ada menjadi siap digital, sebagai berikut.
1. Internet of Things atau IoT
Internet
of Things atau IoT yang merupakan sebuah konsep dimana sebuah objek yang
memiliki kemampuan untuk dapat mentransfer data yang ada melalui jaringan tanpa
diperlukannya interaksi antar manusia.
2.
Big Data
Big Data. Big
Data merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan volume data dalam
jumlah yang besar, baik data yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
3.
Augmented Reality
Augmented Reality atau yang
dikenal dengan AR merupakan sebuah teknologi dimana menggabungkan antara benda
dunia maya dua dimensi dengan benda tiga dimensi yang ada ke dalam sebuah
lingkungan nyata tersebut, kemudian memproyeksikan benda maya yang ada tersebut
ke dalam waktu nyata.
4.
Cyber Security
Cyber Security
yang merupakan sebuah bentuk upaya untuk melindungi segala informasi yang
dimiliki dari adanya cyber attack.
5.
Artificial Intelligence atau
AI
Artificial
Intelligence atau yang bisa disebut dengan AI sendiri merupakan sebuah bentuk
teknologi komputer maupun sebuah mesin yang memiliki kecerdasan layaknya
seorang manusia.
6. Additive Manufacturing
Additive Manufacturing yang merupakan
sebuah terobosan baru yang ada di bidang industri manufaktur dan sering dikenal
menggunakan printer 3D.
7. Simulation
Simulation yang merupakan bentuk
perwakilan dari operasi waktu ke waktu. Simulasi seringkali digunakan untuk
berbagai konteks, seperti dalam simulasi teknologi yang digunakan untuk
optimalisasi kinerja, teknik keselamatan, pengujian, serta pelatihan.
8. System
Integration
System Integration atau sistem integrasi
yang merupakan sebuah rangkaian penghubung antara beberapa sistem baik secara
fisik maupun fungsional.
9. Cloud Computing
Cloud Computing yang merupakan sebuah
teknologi yang menjadikan internet saat ini sebagai pusat pengelolaan data
maupun aplikasi.
2. Manfaat
Industri 4.0
· Waktu : Setiap
karyawan menjadi lebih efisien ketika bekerja dalam proses yang dioptimalkan.
Insinyur menghabiskan 31% waktu kerja untuk mencari informasi, waktu yang dapat
digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan nilai.
· Biaya : Menyajikan
data yang akurat dalam konteks dan format yang tepat yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang tepat. Informasi yang salah dan keputusan yang salah
diambil pada mereka biaya 25% dari pendapatan perusahaan.
· Fleksibilitas :
Mereka menciptakan sistem fleksibel yang siap untuk berubah dan siap untuk
peluang baru. Hanya 36% perusahaan yang siap mengoptimalkan proses berdasarkan
analisis data.
· Integrasi :
Manufaktur digital melibatkan pengembangan simultan dari produk dan proses
produksi. Perusahaan mengurangi 80% waktu dengan gangguan produksi jika mereka
menggunakan validasi digital.
· Pabrik Digital :
Pabrik Digital akan memungkinkan optimalisasi semua fase dalam siklus hidup
produk. Simulasi virtual desain dan fungsionalitas yang dikembangkan secara
paralel dengan perencanaan manufaktur menghasilkan peluncuran pasar yang jauh
lebih cepat, pengurangan biaya yang signifikan, dan kualitas yang lebih tinggi.
· Tempat kerja di
Industri 4.0 : Pasar tenaga kerja akan berubah, tetapi sulit untuk memprediksi
apakah akan ada lebih banyak atau lebih sedikit pekerjaan secara keseluruhan.
Robot masih di awal dan belum bisa menggantikan manusia dalam segala aktivitas.
Semua perkiraan didasarkan pada data historis, tetapi teknologi eksponensial
benar-benar baru, sehingga efek evolusi dan penggunaan skala besar sulit
diprediksi. Risikonya adalah memiliki pengangguran besar-besaran untuk kategori
tertentu dan kurangnya keterampilan digital.
3. Prinsip
Kimia Hijau dalam Proses Sintesis
Istilah 'Kimia Hijau' diciptakan pada 1991 oleh Anastas dari
Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Tetapi ini tidak berarti
bahwa gerakan kimia hijau tidak ada sebelum awal 1990-an tersebut. Beberapa
negara telah mulaimenjalankan prinsip-prinsip kimia hijau di tahun-tahun
sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran mulai terganggunya keseimbangan alam dan
lingkungan, ancaman terhadap ketersediaan air bersih, dan menipisnya cadangan
energi. Kimia hijau menerapkan prinsip baru dalam proses sintesis,pengolahan,
dan aplikasi bahan-bahan kimia sedemikian rupa sehingga dapatmenurunkan ancaman
terhadap keselamatan lingkungan dan manusia. Kimia hijau, sering juga disebut
kimia ramah lingkungan (Environmental benign Chemistry), kimia bersih (Clean
Chemistry), ekonomi atom (atom economy), kimia yang dirancang
jinak/ramah (benign-by-designchemistry) (Wardencki et al, 2004).
Kimia hijau berpedoman
pada dua belas prinsip (Anastas & Warner, 1998), yaitu:
1.
Pencegahan:
mencegah lebih diutamakan daripada meremediasi limbah;
2.
Atom ekonomi:
metode sintesis hendaknya dirancang stoikiometris, menjamin semua bahan baku
menjadi produk;
3. Minimalkan zat kimia berbahaya: Sintesis zat kimia diupayakan menggunakan dan menghasilkan
zat-zat dengan toksisitas serendah mungkin;
4. Merancang zat kimia fungsional yang aman: proses sintesis didesain sedemikian rupa hingga
diperoleh hasil yang sesuai yang diinginkan namun dengan seminimal mungkin
menghasilkan bahan toksik
5. Penggunaan pelarut dan zat pelengkap yang aman: menghindari penggunaan zat tambahan berbahaya (misalnya
pelarut, agen pemisahan agen);
6. Efisiensi energy:
meminimalkan kebutuhan energi dari proses kimia, jika memungkinkan, proses
sintetis dilakukan pada suhu dan tekanan ambien;
7. Penggunaan bahan mentah Terbarukan: pengembangan SDA terbarukan lebih diutamakan;
8. Kurangi pemanfaatan zat derivatif : menghindari penggunaan bahan-bahan tambahan yang
hanya akan menambah jumlah limbah;
9.
Katalis: menggunakan
katalis yang selektif;
10. Rancang degradasinya: Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa sehingga
mudah diuraikan di akhir fungsinya;
11. Pemantauan keamanan
secara real-time: Harus
dilakukan pemantauan dan pencegahan terbentuknya zat berbahaya secara langsung
pada setiap tahap dari proses sintesis.
12.
Penerapan
kimia aman: meminimalkan potensi kecelakaan,
seperti timbulnya emisi zat berbahaya, ledakan, dan kebakaran.
Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala
konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula resiko
yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena
digantikan oleh mesin atau robot. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan
berkembangnya Internet of Things, kehadirannya begitu cepat. Kehadiran revolusi
industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru
yang tak terpikirkan sebelumnya.
Daftar Pustaka
Andrew. 2021. Pengertian Revolusi Industri 4.0 : Jenis, Dampak dan Contoh Penerapannya. https://www.gramedia.com/best-seller/revolusi-industri-4-0/ (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Firman, Harry. 2019. Pendidikan Kimia di Era Industri 4.0. https://www.academia.edu/38164037/Pendidikan_Kimia_di_Era_Industri_4_0_pdf (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Kimia di Masa Depan. https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/184525/mod_resource/content/1/Modul%208.doc (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Shiyamuramdhan, Fedrian. 2019. Makalah Revolusi Industri 4.0. https://www.academia.edu/38593490/Makalah_Revolusi_Industri_4_0_doc (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.