.

Jumat, 09 Februari 2018

ISU NEGATIF KIMIA INDUSTRI

Sumber: Dok. Pribadi Jonathan Budhiawan ( @G16-Jonathan )
Oleh : Jonathan Budhiawan ( @G16-Jonathan)

ABSTRAK
      Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan Ilmu Kimia juga semakin meluas ke bidang Industri. Namun dibalik semua keuntungan dari pemanfaatan Ilmu Kimia ini ada beredar "Isu Negatif" tentang Industri Kimia atau Kimia Industri ini. Apa yang semula diharapkan menimbulkan keuntungan Justru malah terdapat semacam "Efek Samping" yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.

KATA KUNCI: Industri Kimia; Kimia Industri; Pencemaran Industri Kimia; Efek samping Industri Kimia.

Hasil gambar untuk industri kimia
Sumber : http://chemistry35.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-industri-kimia.html

          Dalam kurun waktu antara 1935-1955 perkembangan industri kimia kian pesatnya, dan mulai banyak inovasi-iovasi dalam pengembangan kimia di berbagai bidang. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) Kimia Industri ( proses industri kimia ) merupakan proses yang terjadi dalam Industri Kimia, perhitungan yang menyertai proses-proses berhubungan dengan banyaknya zat yang terlibat ( Stokiometri ), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan maupun yang diperlukan dalam suatu proses tertentu. Sedangkan untuk Industri Kimia sendiri Mc. Kibbin (2005) menjelaskan bahwa industri kimia merupakan pengembangan, optimasi  dan monitoring proses kimia dasar yang digunakan dalam industri untuk mengubah bahan baku dan prekursor menjadi produk komersial yang berguna bagi masyarakat. Jadi secara singkat perbedaan keduanya ialah terdapat pada lingkupnya, Kimia Industri ini adalah bagian dari proses Industri kimia yag memiliki lingkup pada proses dalam suatu reaksi pada zat-zat yang digunakan dalam industri kimia.

          Dalam buku "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau" Hidayat (2017) menjelaskan.Industri kimia sendiri dikelompokan dalam beberapa sektor, The Essential Chemical Industry dan The University Of York, dalam situs web ECI (2013) menjelaskan, bahwa produk Industri Kimia meliputi 4 kelompok, diantaranya adalah: Kimia Dasar ( Petrokimia, Polimer, Bahan dasar Anorganiik,dsb); Kimia Khusus ( Cat, Pewarna, Tinta, Pelapis, dsb ); Kimia Konsumen ( deterjen, sabun, kosmetik dsb ); dan Kimia yang berkaitan dengan Ilmu Kehidupan ( Produk Farmasi, Vitamin, pestisida, dsb).  Disamping perkembangan Industri Kimia yang semakin luas dan masif, industri kimia juga memiliki "efek samping" baik itu terhadapa manusia maupun lingkungan serta makhluk hidup lainnya.

          Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa di atmosfer Jakarta, Tangerang, Serang, Cilegon, Bekasi, Bandung, Cimahi, Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan sebagainya, kini sudah bertebaran sekian ratus senyawa kimia. Sekian puluh diantaranya dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit kulit. Dan bukan hanya pada udara saja banyak industri-industri yang menyebabkan air dan tanah juga tercemar dan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Industri kimia Menimbulkan beragam persoalan lingkungan terbesar dan merupakan salahs atu pengguna gas alam terbesar baik untuk bahan baku ataupun kebutuhan energi. Industri Kimia menebarkan polutan ke udara, dan lebih dari 80% diantaranya adalah CO, SO2, NOx. Selain itu Industri kimia mengelola bahan kimia yang bersifat racun, sekitar lima persen dari lenih dari 10 miliar pon bahan kimia yang dikelola dibuang atau dilepaskan ke udara dan air ( EPA, 2014 ).

          Semua ini jika terus biarkan akan merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan kita sendiri. Sebagaimana juga terdapat pada undang-undang (uu) nomor 3 tahun 2014 tentang perindustrian pasal 1 ayat 3 yang berbunyi " Industri Hijau  adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat".  Maka dari itu wajib menjadi konsen untuk setiap pelaku industri adalah keselarasan dengan lingkungan, sehingga Industri Hijau tidak hanya jadi slogan semata.



Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia, dan M. Kholil.2017.Manajemen Lingkungan dengan Berfikir Hijau. Yogyakarta: Wahana Resolusi
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.kimia,industry dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media
- Mc. Kibbin. 2005. Industrial Chemistry. Chemistry Mc Master. Web. di unduh pada 08 Feb 2018. <http://www.chemistry.mcmaster.ca/course/CHEM3103.pdf>
- Hidayat, A. 2008. Pengertian Industri Kimia. UII. Web. diunduh pada 08 feb 2018. <http://arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/02/pengertian-industri-kimia/>
- DPR. 2014. Undang-Undang nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Kemenprin. Web. Diunduh pada 08 Feb 2018. <http://kemenperin.go.id/download/5181/Undang-Undang-No-3-Tahun-2014-Perindustrian>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.