Lintang Gurun Cahyo (@J09-Lintang)
Andhika Yudisthira (@J08-Andika)
Faishal Abyan (@J10-Faishal)
Abstrak
Stoikiometri, salah satu kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheion yang mempunyai arti unsur serta kata metron yang memiliki arti mengukur. Stoikiometri yaitu salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif yang ada antara pereaksi (reaktan) dan produk (hasil reaksi) pada suatu reaksi kimia (blogmipa, 2017). Stoikiometri juga dapat didefinisikan dengan mengukur unsur-unsur. Istilah ini pada umumnya digunakan lebih luas, yaitu meliputi bermacam-macam pengukuran yang lebih luas dan meliputi perhitungan zat dan campuran kimia, zat yang dimaksudkan merupakan unsur-unsur, senyawa dan lainnya (Petrucci, 1987).
Kata Kunci : Hukum Dasar Stoikiometri
Stoikiometri bersandar pada 4 dasar hukum yaitu Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) , Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) , Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) , dan Hukum Avogadro. Berikut penjelasan tentang 4 dasar hukum stoikiometri diatas yaitu :
Ø Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Berbunyi “massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi”.
Contoh : S(s) + O2(g) → SO2(g)
Ket : 1 mol S yang bereaksi dengan 1 mol O2 akan membentuk 1 mol SO2. 32 gram S bereaksi dengan 32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total reaktan sama dengan massa produk yang dihasilkan (Hakim, 2013).
Ø Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Berbunyi “perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap, sekali pun dibuat dengan cara yang berbeda”.
Contoh : H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)
Ket : Perbandingan massa H2 terhadap massa O2 untuk membentuk H2O adalah 2 gram H2 berbanding 16 gram gram O2 atau 1 : 8. Hal ini mempunyai arti, setiap satu gram H2 tepat bereaksi dengan 8 gram O2membentuk 9 gram H2O. Jika disediakan 24 gram O2, dibutuhkan 3 gram H2 untuk membentuk 27 gram H2O (Hakim, 2013).
Ø Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Hukum ini hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas, dan berbunyi “pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas pereaksi dengan volume gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana (sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)”.
Contoh : N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Ket : Perbandingan pada volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini mempunyai arti, setiap 1 mL gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mL gas H2 dan membentuk 2 mL gas NH3. Dengan demikian, untuk memperoleh 50 L gas NH3, dibutuhkan 25 L gas N2 dan 75 L gas H2 (Hakim, 2013).
Ø Hukum Avogadro
Sama seperti Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac), Hukum Avogadro ini juga hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas, dan berbunyi “pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama”.
Contoh : N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Ket : Perbandingan mol ini sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 mol gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mol gas H2 akan membentuk 2 mol gas NH3. Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 L gas N2 tepat bereaksi dengan 3 L gas H2 membentuk 2 L gas NH3. Dengan demikian, jika pada suhu dan tekanan tertentu, 1 mol gas setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara dengan 2 L gas. Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas (Hakim, 2013).
Anonim. 2017. Stoikiometri: Pengertian, Macam, Rumus + Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/12/stoikiometri.html(diakses 24 September 2018)
Anonim. 2013. Hukum-hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri https://zammiluniblog.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2-2/hukum-hukum-dasar-kimia-dan-stoikiometri/(diakses 24 September 2018)
Hakim, Alfin Luqmanul. 2013. Hukum-Hukum Dasar Stoikiometri Kimia https://luqmanm2k.wordpress.com/2013/10/20/hukum-hukum-dasar-stoikiometri-kimia/ (diakses 24 September 2018)
Dwi, Krisna. 2016. Rangkuman Materi Stoikiometri https://bisakimia.com/2015/01/23/rangkuman-materi-stoikiometri/(diakses 24 September 2018)
Achmad, Hiskia dan Tupamahu. 2001. Stoikiometri Energi Kimia. Citra Aditya Bakti, Bandung.
@J05-Alif, @J07-Adythia, @Kel-J03
BalasHapusApa saja penerapan stokiometri di kehidupan sehari-hari
1. Di bidang kedokteran untuk menentukan unsur dan senyawa dalam sebuah sampel misalnya sampel darah, urin, rambut, dsb.
Hapus2. Di bidang pertanian untuk menganalisis komposisi pupuk
3. Di bidang industri untuk memonitor bahan baku, proses produksi, produk, dan limbah yg dihasilkan.
4. Stokiometri pada pengisian aki