.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Proses Produksi Dibalut Dengan Industri Hijau


ABSTRAK

Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan proses produksi adalah tahap – tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda – beda, ada yang sebentar, seperti pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya.

KATA KUNCI : INDUSTRI HIJAU, PRODUKSI

ISI

                Pada saat ini sektor industry menghadapi berbagai permasalahan di perdagangan global seperti FTA, issue emisi GRK, standar eco produk, penerapan standar lingkungan, kondisi permesinan yang obsolute, dan ketergantungan terhadap eco product yang semakin meningkat. Upaya menuju industry ramah lingkungan atau yang dikenal dengan industry hijau harus segera dimulai. (Kemenperin, 2017)
                Pemerintah mendefinisikan Industri Hijau adalah industry yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya effisiensi dan effektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industry dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
                Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikemangkan agar industry bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Produk yang dihasilkan haruslah tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan proses produksinya tidak menimbulkan limbah sesungguhnya. (Mastiana, 2016)
                Bahan baku yang lestari adalah bahan yang masih memungkinkan organisme dapat melakukan regenerasi hingga organisme yang di konsumsi tidak mengurangi populasi organisme tersebut. Dalam industri proses produksi dengan bahan   baku yang lestari masihlah sukar dilakukan. Dari yang saya baca, dimana terdapat contoh pemanfaatan ampas tebu sebagai reinforcement pada pembuatan rem komposit, hal tersebut yang menggunakan ampas tebu yang berbahan alam, sehingga dapat meningkatkan fungsi dari bahan baku tebu semaksimal mungkin. (Triono, 2016)
Dari yang dapat kita ketahui, tebu merupakan bahan baku yang lestari. Tebu dapat dilestarikan dengan cara menanam kembali menjadi organisme yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali, selagi dapat menjaga agar tidak punah dan ramah lingkungan. Tebu yang menghasilkan ampas, dimana ampas dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku dari rem komposit.
Industry hijau yang mulai digerakan secara massif oleh Kemenperin, menjabarkan bahwa industry hijau yang telah memiliki standar di 17 sektor industry dapat menghasilkan banyak dampak positif. Jika produksi ramah lingkungan ini dapat premium dalam internasional, dan bukan hanya itu tetapi energinya juga harus efisiensi. Juga, dampak ekspor perusahaan itu, cost akan turun. (Kemenperin, 2016)
                Dalam proses produksi dengan bahan baku yang lestari, terdapat beberapa cara dalam pengembangan yang dapat dilakukan.
1.       Produk bersih, merupakan strategi pengelolaaan lingkungan yang bersifat preventif atau pencegahan dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan.
2.       Konservasi energy, yaitu kegiatan pemanfaatan energy secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energy yang memang benar – benar diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional.
3.       Efisiensi sumber daya, dimana sumber daya diatur dan digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan menggunakan cara pengelolaan yang dapat memaksimalkan fungsi dan hasil dari sumber daya.
4.       Daur ulang, proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energy, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas.

DAFTAR PUSTAKA
1.       Esther. 2008. Produk Bersih. Jakarta. https://esthernbbn.wordpress.com/2008/08/11/produksi-bersih/
2.    Sayekti, SriJurnal Meningkatkan Kreativitas Dalam Tindakan Ekonomi Melalui Problem Based Instruction Berbasis Kegiatan Daur Ulang Sampah, Vol 6 No 2(Desember 2012). http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/mediapenelitianpendidikan/article/view/468
3.       Dewi, dan Evi Puspita. 2011. Jurnal Optimasi Sistem Pencahayaan Ruang Kuliah Terkait Usaha Konservasi Energi, Vol 9 No 2(2011). http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/18670

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.