Muhammad Abdillah
Masalah Dunia Yang Dapat Diperbaiki Green Chemistry
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia
yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai
dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA)
mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk
mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan,
proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang
suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan
kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan
kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai
ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya
fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
Ada 12
Prinsip Kimia Hijau yang sudah sering kita dengar, antara lain:
1. Mencegah Limbah
2. Memaksimalkan Atom Ekonomi
3. Desain sintesis kimia yang kurang berbahaya
4. Desain Produk kimia yang aman
5. Gunakan Pelarut / kondisi reaksi yang aman
6. Meningkatkan Efisiensi Energi
7. Gunakan bahan baku Terbarukan
8. Hindari penggunaan Kimia Derivatif
9. Gunakan Katalis
10. Desain produk yang terdegradasi
11. Analisis Real-Time untuk Mencegah Polusi
12. Minimalkan Potensi Kecelakaan
1) Masalah
Kekurangan Energi
Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternatif seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya. Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.
Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternatif seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya. Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.
2)
Masalah Perubahan Iklim Global
Perubahan
iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasan global adalah
bidang kajian yang digarap oleh teknologi Green Chemistry.
3)
Masalah Sumberdaya alam yang kian menipis
Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.
4)
Masalah Kekurangan pangan
Green
chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa
depan dengan cara: Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya
berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi
menjadi zat tak berbahaya.
Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
5)
Masalah Alam Lingkungan yang semakin terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.
Hasil Penerapan Konsep Green Chemistry
Penerapan
Green Chemistry pada aktivitas dan proses produksi yang dilakukan secara
konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang
berdampak manusia, biosfir, dan lingkungan sekitar. Pentingnya gerakan ini
didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah. Green Chemistry
memang tidak akan menyelesaikan semua masalah polusi , energi dan pangan.
Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
kelestarian hidup jangka panjang (sustainable development)
DAFTAR
PUSTAKA
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/3208/2248
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.