ABSTRAK
Green Chemistry memiliki peranan penting dalam memberikan solusi
terhadap permasalahan dunia seperti perubahan iklim yang ekstrim karena
pemanasan global, permasalahan kekurangan energi, dan sumber daya alam yang
menipis.
Peranan green chemistry terhadap bidang pendidikan kimia adalah memberikan informasi baik kepada masyarakat dan siswa tentang pola ramah lingkungan dan perubahan yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari suatu usaha untuk meminimalisir sisa kegiatan (limbah) yang digunakan di dalam laboratorium kimia baik di sekolah maupun universitas serta limbah industri, peranan green chemistry dalam pendidikan kimia juga memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam penggunaan, pengolahan bahan kimia baik bahan kimia di laboratorium maupun di kehidupan sehari-hari seperti deterjen.
Peranan green chemistry terhadap bidang pendidikan kimia adalah memberikan informasi baik kepada masyarakat dan siswa tentang pola ramah lingkungan dan perubahan yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari suatu usaha untuk meminimalisir sisa kegiatan (limbah) yang digunakan di dalam laboratorium kimia baik di sekolah maupun universitas serta limbah industri, peranan green chemistry dalam pendidikan kimia juga memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam penggunaan, pengolahan bahan kimia baik bahan kimia di laboratorium maupun di kehidupan sehari-hari seperti deterjen.
Kata Kunci : Green Chemistry, pendidikan kimia.
PENDAHULUAN
Kimia hijau,
juga disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan
rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang
meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya.[1] Sementara kimia
lingkunganadalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan
zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk
mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution
Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di
Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk
berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini
bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
Sebagai
sebuah filsafat kimia, kimia hijau berlaku pada kimia organik, kimia
anorganik, biokimia, kimia
analitik, dan bahkan kimia fisis. Sementara
kimia hijau tampak berfokus pada terapan-terapan industri, sebenarnya ia
berlaku juga pada sembarang cabang kimia. Kimia klik seringkali
disebut sebagai sebuah gaya sintesis kimia yang konsisten dengan tujuan-tujuan
kimia hijau. Fokusnya adalah meminimasi bahaya dan memaksimasi efisiensi
sembarang bahan kimia. Ia berbeda dengan kimia
lingkunganyang berfokus pada gejala-gejala kimia di lingkungan.
PEMBAHASAN
Tingkat kerusakan lingkungan menjadi
salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di
suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan seperti Indonesia. World
Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah terjadi 4.130
bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal dunia
dan kerugian material mencapai US$1,195 triliun. Laporan Risiko Dunia ini juga
membuat World Risk Index (Indeks Risiko Dunia) yang memeringkatkan
173 negara berdasarkan risiko menjadi korban bencana sebagai akibat dari
bencana alam.
Hal ini menunjukkan bahwa makhluk
hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya,
baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan,
manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya
dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi
kebutuhan hidupnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga di dominasi dengan
sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia.
Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan
kerusakan lingkungan ini.
Penerapan sistem 3R (Reuse,
Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping
mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat
dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse,
Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan
kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi
lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang)
sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
A.Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang
bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang
yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau
apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan
kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan
print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan
lainnya.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1.Memilih produk dengan kemasan yang
dapat didaur ulang.
2.Hindari memakai dan membeli produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3.Menggunakan produk yang dapat
diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4.Mengurangi penggunaan bahan sekali
pakai.
5.Menggunakan email (surat
elektronik) untuk berkirim surat
B.Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya
memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah
memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu
baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan
pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1.Memilih wadah, kantong atau benda
yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan
sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari
pada menggunakan kantong plastik.
2.
Menggunakan alat-alat penyimpan
elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
3.
Menggunakan sisi kertas yang masih
kosong untuk menulis.
C.Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah
mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air
minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan
di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja
tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan
daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan
pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1.Memilih produk dan kemasan yang
dapat didaur ulang dan mudah terurai.
2.
Mengolah sampah kertas menjadi
kertas atau karton kembali.
3.
Melakukan pengolahan sampah organik
menjadi kompos.
4.
Lakukan pengolahan sampah non
organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Tingkat kerusakan lingkungan menjadi
salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di
suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan seperti Indonesia. World
Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah terjadi 4.130
bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal dunia
dan kerugian material mencapai US$1,195 triliun. Laporan Risiko Dunia ini juga
membuat World Risk Index (Indeks Risiko Dunia) yang
memeringkatkan 173 negara berdasarkan risiko menjadi korban bencana sebagai
akibat dari bencana alam.
Hal ini menunjukkan bahwa makhluk
hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya,
baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan,
manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya
dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi
kebutuhan hidupnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga di dominasi dengan
sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia.
Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan
kerusakan lingkungan ini.
Penerapan sistem 3R (Reuse,
Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah
sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat
dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse,
Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan
kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi
lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali
(daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
A.Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang
bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang
yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau
apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan
kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan
print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan
lainnya.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1.Memilih produk dengan kemasan yang
dapat didaur ulang.
2.Hindari memakai dan membeli produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3.Menggunakan produk yang dapat
diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4.Mengurangi penggunaan bahan sekali
pakai.
5.Menggunakan email (surat
elektronik) untuk berkirim surat
B.Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya
memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah
memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu
baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan
pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1.Memilih wadah, kantong atau benda
yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan
sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari
pada menggunakan kantong plastik.
2.
Menggunakan alat-alat penyimpan
elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
3.
Menggunakan sisi kertas yang masih
kosong untuk menulis.
C.Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah
mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air
minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan
di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja
tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan
daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan
pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1.Memilih produk dan kemasan yang
dapat didaur ulang dan mudah terurai.
1.
Mengolah sampah kertas menjadi
kertas atau karton kembali.
2.
Melakukan pengolahan sampah organik
menjadi kompos.
3.
Lakukan pengolahan sampah non
organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.