Hidrolisis Garam Dalam Kehidupan
Dari kutipan Modul Kimia dan Lingkungan Industri yang
disusun (Karolina,2008) “Hidrolisis Garam” Hidrolisis adalah reaksi
penguraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion-ion
garam (dalam air) dengan air sehingga ion (+) dan ion (-) dari garam bereaksi
dengan air membentuk asam basa asalnya. Reaksi hidrolisis terjadi pada campuran
asam lemah dengan basa kuat,asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan
basa lemah. Pada topik ini akan membahas mengenai beberapa contoh penerapan
hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari. Hidrolisis garam
mempunyai banyak manfaat, bahkan mungkin tanpa sadar kita telah menerapkan
hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari. Tabel hidrolisis garam
Berikut ini beberapa contoh penerapan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pemutih Pakaian
Kita sering menggunakan bayclin untuk memutihkan pakaian. Produk ini
mengandung sekitar 5% NaOCl yang sangat reaktif yang dapat menghancurkan
pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam NaOCl berasal dari HOCl
(asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
NaOCl + H₂O → Na+ + OCl-
OCl- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis.
Jadi, garam NaOCl yang menjadi bahan untuk membuat bayclin mengalami hidrolisis
parsial. Garam yang dihasilkan bersifat basa.
2. Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah
pada lahan pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga
pH-nya agar tetap sama, diperlukan pupuk agar tidak terlalu asam atau basa.
Biasanya para petani menggunakan senyawa (NH₄)₂SO₄ untuk menurunkan pH tanah.
Garam (NH₄)₂SO₄ berasal dari H₂SO₄ (asam kuat) dan NH₄OH (basa lemah).
(NH₄)₂SO₄ → NH₄+ + SO₄2-
NH₄+ akan terhidrolisis, sedangkan SO₄2- tidak terhidrolisis.
Jadi, garam (NH₄)₂SO₄ mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan
bersifat asam.
3. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu
menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air,
yang mana komponen garam terdiri dari asam lemah dan
basa lemah.
4. Pelarutan Sabun
Sabun cuci atau garam natrium stearat (C₁₇H₃₅COONa) akan mengalami
hidrolisis jika dilarutkan dalam air, menghasilkan asam stearat dan basa NaOH.
C₁₇H₃₅COONa +H₂O → C₁₇H₃₅COO + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya
harus bersih dan tidak mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. Garam
Ca2+ atau Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang
digunakan untuk mencuci mengandung garam Ca2+ atau Mg2+, buih yang
dihasilkan akan menjadi sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena
fungsi buih adalah untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.
5. Penyedap Makanan
Agar lebih terasa gurih dan enak, biasanya ke dalam makanan
ditambahkan monosodium glutamat (MSG) yang berfungsi sebagai penyedap makanan.
Monosodium glutamat yang memiliki rumus kimia C₅H₈NO₄Na merupakan garam yang
bersifat basa.
6. Pelapukan Batuan
Reaksi hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan.
Proses ini penting dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting
tersedia bagi tanaman. Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami
reaksi hidrolisis lambat dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama
dengan senyawa larut.
7. Kompres Dingin
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
terciptanya banyak benda-benda yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Dulu
kita menggunakan kain dan es batu untuk mengompres ketika demam. Namun sekarang
sudah tersedia kompres dingin instan yang diperjualbelikan di pasar. Kompres
ini menggunakan garam ammonium nitrat (NH₄NO₃) yang bersifat asam.
Maind map
Daftar Pustaka :
Detik-detik Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2015/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.