Oleh
Rofiqoh Awaliyah ( @K28-Rofiqoh )
Aprilia Wahyuni ( @K29-Aprilia)
Puji Anggraeni ( @K30-Puji )
Abstrak
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti
atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali
pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat
berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan
jumlah
proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada
atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Kata Kunci: Atom
Ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur dan sifat zat
atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interasi untuk membentuk materi. Atau kimia merupakan suatu ilmu yang
mempelajari perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi
tersebut. Stuktur atom merupakan perkembangan ilmu kimia
STUKTUR ATOM
Berdasarkan teori atom Dalton, kita dapat
mendefinisikan atom sebagai unit terkecil dari sesuatu unsur yang dapat melakukan
penggabungan kimia. Tetapi, serangkaian penyelidikan yang dimulai pada
tahun 1850-an dan dilanjutkan pada abad ke-19 secara jelas menunjukan bahwa
atom sesungguhnya memiliki stuktur interna; yaitu, atom tersusun atas
partikel-partikel yang lebih kecil lagi, yang disebut partikel subatom. Penelitian
tersebut mengarah pada penemuan tiga partikel subatom elektron, proton, dan
neutron.
·
Teori Atom
Pada
beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan
Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil
yang tak terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada suatu
saat di mana didapat bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau
dibagi lagi yang disebut atom (‘atomos’ dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak
terbagi’). Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat
itu hingga pada awal abad ke-18, para ilmuan mengungkapkan bahwa menurut;
1.
John Dalton: Atom adalah partikel
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
2.
J.J. Thomson: Atom berupa bola pejal
yang bermuatan positif dan elektron melekat pada permukaan seperti roti kismis
melekat pada roti.
3.
Rutherford: Atom terdiri dari inti
atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elekton
bermuatan negatif seperti tata surya.
4.
Bohr: Elektron-elektron
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebutkulit elektron
atau tingkat energi.
5.
Schrodinger: Elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi tertentu tetapi keberadaannya
tidak dapat dipastikan. Model atom Schrodinger disebut juga model atom modern.
·
Komponen-komponen
atom
Pada awalnya mungkin kata atom berarti suatu
partikel yang tidak dapat dipotong-potong kembali menjadi partikel yang lebih
kecil, dalam terminology ilmu pengetahuan modern, atom tersusun atas
berbagai partikel subatom. Partikel-partikel penyusun atom
adalah elektron, proton, dan neutron.Mereka dibagi menjadi dua bagian yaitu
Elektron sebagai kulit sedangkan Proton dan Neutron sebagai inti atom.
1.
Kulit Atom
Dari kesemua partikel subatom ini, electron
adalah yang paling ringan, dengan massa electron sebesar 9,11 × 10−31 kg
dan mempunyai muatan negatif. Ukuran electron sangatlah kecil, sampai tidak ada
teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur ukurannya.
2.
Inti Atom
Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang
terikat bersama pada pusat atom. Proton dan neutron tersebut disebut
sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter
inti atom berkisar antara 10−15 hingga 10−14m. Atom dari unsur kimia yang sama
memiliki jumlah proton yang sama, disebut nomor atom. Suatu unsure dapat
memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut sebagai isotop. Untuk atom dengan nomor atom yang rendah, inti atom yang
memiliki jumlah proton lebih banyak dari pada neutron berpotensi jatuh
kekeadaan energi yang lebih rendah melalui peluruhan radioaktif yang
menyebabkan jumlah proton dan neutron seimbang. Oleh karena itu, atom dengan
jumlah proton dan neutron yang berimbang lebih stabil dan cenderung tidak
meluruh. Namun, dengan meningkatnya nomor atom, gaya tolak-menolak antar proton
membuat inti atom memerlukan proporsi neutron yang lebih tinggi lagi untuk
menjaga stabilitasnya. Pada inti yang paling berat, rasio neutron per proton
yang diperlukan untuk menjaga stabilitasnya akan meningkat.
·
Simbol Atom
Pada tahun 1913,
Hendry Moseley seorangahlifisikaberkebangsaanInggris,
menemukanbahwajumlahmuatanpositifdalam inti atom
merupakansifatkhasmasing-masingunsur. Atom-atom dariunsur yang
samamemilikijumlahmuatanpositif yang sama. Moseley sendirimengusulkan istilahNomor
Atom disimbolkandenganhuruf Z, untukmenyebutkanjumlahmuatanpositifdalam inti
atom. Jumlahmuatanpositif yang dikemukakan oleh Moseley disebutdengan Proton
adapunjumlahnukleon (jumlah proton dan neutron) dalam inti atom disebut Massa
Atom atauNomor Massa disimbolkandenganhuruf A.
1.
Pada atom netral:
Jumlah proton= JumlahElektron = Nomor atom
Jumlah proton= JumlahElektron = Nomor atom
Jumlah neutron = Nomor Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
2.
Pada atom
bermuatanpositif (ion positif)
Jumlah proton = Nomor atom
Jumlahelektron= Nomor
Atom ( Z ) – JumlahMuatan
Jumlah neutron = Nomor
Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
3.
Pada atom bermuatannegatif (ion negatif)
Jumlah proton = Nomor
atom
Jumlahelektron = Nomor
Atom ( Z ) + JumlahMuatan
Jumlah neutron = Nomor
Massa ( A ) - Nomor Atom ( Z )
·
Konfigurasi
Konfigurasi elektron adalah susunan atau
distribusi elektron-elektron pada sebuah atom atau molekul. Susunannya
mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara lain prinsip aufbau, kaidah
hund, dan larangan pauli. Menurut hukum mekanika kuantum, untuk sistem yang
hanya memiliki satu elektron, elektronnya dapat berpindah dari satu konfigurasi
ke konfigurasi lain dalam bentuk foton. Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah
elektron pada setiap sublevel. Sublevel pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s,
3p, dan seterusnya. Masing-masing elektron dapat berpindah dengan sendirinya di
dalam sebuah orbital. Salah satu contoh konfigurasi elektron adalah atom neon
dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6. Pengetahuan tentang konfigurasi elektron di
setiap atom sangat berguna untuk memahami struktur tabel periodik. Konsep
konfigurasi elektron ini juga berguna untuk menjelaskan konsep ikatan kimia,
sifat laser, dan semikonduktor.
Kulit dan
Subkulit dalam Konfigurasi Elektron. Konfigurasi elektron didasari oleh model atom Bohr dan masih
digunakan untuk menjabarkan kulit dan subkulit selain pemahaman mekanika
kuantum yang lebih kompleks. Sebuah kulit elektron adalah beberapa subkulit
yang berbagi bilangan kuantum yang sama yaitu n (nomor
sebelum angka dalam sebuah orbital). Sebuah atom dengan kulit ke-ndapat
berisi 2n2 elektron. Misalnya, kulit pertama dapat
berisi 2 elektron, kulit kedua dapat berisi hingga 8 elektron, dan kulit ketiga
18 elektron. Faktor yang membuatnya selalu genap adalah karena subkulit dapat
menjadi dua bergantung pada putaran elektronnya. Setiap orbital dapat dimasuki
sampai dua elektron dengan putaran yang berlawanan, satu dengan putaran +1/2
(biasanya dilambangkan dengan tanda panah ke atas) dan satu dengan putaran –1/2
(dilambangkan dengan tanda panah ke bawah).Subkulit adalah sebuah tempat di
dalam kulit yang berisi bilangan azimuth yaitu â„“. Nilai
dari â„“ (0, 1, 2, atau 3) sesuai dengan masing-masing label s, p, d,
dan f. Jumlah maksimum elektron yang bisa ditempatkan di sebuah
subkulit dirumuskan sebagai 2(2â„“+1). Pada subkulit s maksimum 2, 6 elektron
pada subkulit p, 10 pada subkulit d, dan 14 pada subkulit f. Jumlah elektron
yang dapat mengisi setiap kulit dan masing-masing subkulit muncul dari
perhitungan mekanika kuantum, tertama prinsip larangan Pauli, dimana tidak ada
dua elektron di satu atom yang memiliki nilai bilangan kuantum yang sama.
Percobaan-percobaan Mengenal Struktur
Atom
1.
Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama
kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil ekperimennya yaitu
ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang
disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yang
mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron”. Kelemahan dari stoney tidak
dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu
unsur dengan atom dalam unsur lainya. Antonine Henri Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan
dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan
eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam
tabung sinar katode. Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode
dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat
partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.Besarnya muatan dalam eletron
ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui percobaan tetes Minyak
Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang
bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak
yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke
kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh
muatan elektron-1 dan massa elektron 0.
2.
Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu
partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene
Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksperimen tersebut membuktikan
bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar
positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode. Setelah
berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya,
sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom)
dan muatan proton = +1.
3.
Inti atom
Setelah penemuan proton dan elektron,
Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempang tipis emas. Jika atom
terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang
ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga
mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan
Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan
Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat Rutherford
menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat
netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti
atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4.
Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe
dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel pada inti atom
berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi
berdaya tembus tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya
hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan
KESIMPULAN:
Kata atom
berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat dibagi-bagi. Semua
material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil, sehingga jika bagian
tersebut dibagi lagi, maka terdapatlah bagian paling kecil yang tidak dapat
dibagi lagi, hal itulah yang disebtu dengan atom. Atom adalah penyusun materi
terkecil dari segala materi yang ada.Atom terdiri dari nucleus (inti atom), dan
dikelilingi oleh elektron yang memiliki muatan negative. Pada inti atom, terdapat
proton yang berumatan positif dan neutron yang tidak memiliki muatan (netral).
Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm. Partikel-partikel seperti proton,
neutron dan electron terikat dengan atom oleh karena adanya suatu gaya
elektormagnetik. Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung bersama
dengan atom-atom yang lain sehingga
membentuk sebuah molekul. Sampai dengan saat ini, belum ada satupun alat atau
teknologi yang dapat melihat atom.
CONTOH SOAL:
I.
Elektron
dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau
memancarkan energi. Teori ini merupakan penyempurnaan teori atom Rutherford
yang dikemukakan oleh…
Jawab: :
Niels Bohr, seorang fisikawan, melakukan percobaan spektrum hidrogen untuk memperbaiki teori atom Rutherford. Hasil percoban Bohr menyimpulkan beberapa hal, diantaranya : Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau memancarkan energi.
Niels Bohr, seorang fisikawan, melakukan percobaan spektrum hidrogen untuk memperbaiki teori atom Rutherford. Hasil percoban Bohr menyimpulkan beberapa hal, diantaranya : Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau memancarkan energi.
II.
Jika nomor
massa unsur A adalah 30 dan A mempunyai elektron sebanyak 12 maka jumlah
neutron unsur A adalah…
Jawab:
Neutron unsur A adalah 18. Karena, untuk
menentukan neutron adalah nomor massa dikurangi nomor proton. Jumlah nomor
proton sama dengan jumlah nomor elektron.
III.
Kelemahan model atom
Rutherford adalah . . .
Jawab :
Tidak dapat menerangkan alasan
elektron tidak jatuh ke dalam inti. Kelemahan
dari Rutherford tidak dapat menjelaskan penyebab elektron tidak jatuh ke dalam
inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini
disertai pemancaran energi. Oleh karenanya, energi elektron lama-kelamaan akan
berkurang dan lintasannya makin lama mendekati inti kemudian jatuh ke dalam
inti.
IV.
Jumlah neutron dalam
suatu atom dengan nomor atom 18 dan nomor massa 40 adalah .
Jawab :
22. Untuk menentukan neutron adalah nomor
massa dikurangi nomor atom atau proton.
Jawab :
16
proton, 16 elektron, 14 neutron. Jumlah proton = jumlah elektron = 16
Jumlah neutron = A – Z = 30 – 16 = 14.
Jumlah neutron = A – Z = 30 – 16 = 14.
DAFTAR ISI :
chang, Raymond.2003.Kimia Dasar Konsep-Konsep
Inti,edisi ke-3.Erlangga.Jakarta
Terima kasih, sangat membantu
BalasHapusLanjutkan terus kawan.. hanya harus lebih baku bahasanya agar dapat lebih dimengerti oleh orang awam.
BalasHapusDan di cek lagi masih ada kata2 yg menggabung. Keren sangan membantu
BalasHapus@K21-Rohit perpaduan warna mindmap kurang menarik dan terlihat gelap dan tata tulis kurang rapih. Nilai 72
BalasHapus@K23-nofiyanto,@K24-Galang,@K26-fikri,@Kel-K09
BalasHapusSoal:Kisaran massa atom berapa?
1.67×10 pangkat −27 sampai 4.52×10 pangkat−25 kg.
Hapus