Risza Kurniawan (@K05-Risza)
Faisal Rafi Prayogo (@K06-Faisal)
GAS
MULIA
I.
Pengertian
Gas mulia adalah
unsur-unsur yang berada di golongan VIIIA. Hal ini sebagaimana selain berfase
gas pada suhu ruang, unsur-unsur ini bersifat sangat stabil (sukar bereaksi).
Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal dengan istilah gas inert karena tidak ada
satupun unsur yang bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Barulah pada
tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia asal Kanada, berhasil mensintesis
senyawa xenon XePtF6. Sejak saat itu, berbagai senyawa gas mulia
berhasil disintesis. Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne),
argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).
II. Keberadaan Gas Mulia di Alam
Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas
mulia ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia,
kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer meskipun dalam
konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon merupakan yang paling
banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93% dalam udara kering (bebas uap air).
Helium lebih banyak ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada dalam
udara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan radioaktif radium dan
uranium. Radon juga bersifat radioaktif dan memiliki waktu paro yang relatif
pendek sehingga radon akan kembali meluruh menjadi unsur lainnya.
III.
Sifat-sifat Gas Mulia
Sifat fisis
Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan
titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius
di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn bertambah
sebagaimana kekuatan gaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan
bertambahnya massa atom dan jari-jari atom.
Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung
bertambah dari He ke Rn. Densitas gas dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari
atom, dan gaya London. Densitas gas akan bertambah dengan bertambahnya massa
atom dan kekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan bertambahnya
jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebih
signifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitas
bertambah dari He ke Rn.
Sifat kimia
Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil,
unsur-unsur gas mulia cenderung tidak reaktif (sangat sulit bereaksi). Hal ini
didukung oleh fakta bahwa di alam gas mulia selalu ditemukan dalam bentuk
monoatomik (atom tunggal). Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis
senyawa gas mulia Ar, Kr, Xe, dan Rn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke
Rn, di mana dalam reaksi dengan fluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe
memerlukan pemanasan atau penyinaran dengan sinar UV agar reaksi berlangsung,
dan Kr hanya bereaksi jika diberi muatan listrik atau sinar X pada suhu yang
sangat rendah.
IV.
Keunikan Gas Mulia
-. Unsur-unsur gas mulia paling lama diteliti oleh ilmuwan karena untuk
membuatnya saja, memerlukan suhu yang tinggi seperti XePtF6
-. Unsur-unsur gas mulia memiliki arti:
*Helium = dari matahari
*Kripton = tersembunyi
*Neon = baru
*Xenon = tak dikenal atau asing
*Radon = radioaktif
*Helium = dari matahari
*Kripton = tersembunyi
*Neon = baru
*Xenon = tak dikenal atau asing
*Radon = radioaktif
-. Radon dapat bereaksi spontan (E sel bertanda positif) dengan fluorin
-. Xenon memerlukan pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi
-. Kripton sangat susah untuk bereaksi makanya dikatakan sebagai unsur
yang pelit. Namun, kripton akan bereaksi jika digunakan sistem koloid loncatan bunga
api listrik
-. Helium, neon, dan argon lebih sukar bereaksi dan belum berhasil
dibuat suatu senyawa
-. Helium adalah unsur yang paling ringan, makanya digunakan untuk
pengisi balon dan tabung penyelam
V.
Kegunaan Gas Mulia
1) Helium
Helium
digunakan untuk mengganti H2 sebagai campuran gas Heliox (He-O2)
dalam tabung oksigen pada penyelam dalam, karena selain ringan dan tidak
reaktif, kelarutannya dalam jaringan tubuh lebih kecil dibanding N2.
He dapat mencegah masalah (seperti yang ditimbulkan N2) jika penyelam
muncul di permukaan terlalu cepat.
2) Neon
Neon digunakan
untuk reklame dan lampu di landasan pesawat terbang. Ne menghasilkan cahaya
terang dengan intensitas tinggi apabila dilewati arus listrik. Cahaya ini dapat
dilihat dari jauh dan mampu menembus kabut. Warna karakteristik neon adalah
merah.
3) Argon
Argon digunakan pada bola lampu menggantikan O2 karena
sifatnya tidak reaktif sehingga filamen tidak mudah putus. Penggunaan Ar juga
memungkinkan pemanasan filamen pada suhu lebih tinggi sehingga cahaya yang
diperoleh lebih putih. Ar lebih umum digunakan dibanding gas mulia lainnya
karena kadarnya di alam relatif lebih tinggi.
4) Kripton
Kripton digunakan pada lampu di landasan pesawat,
mercusuar, lampu fotografi berkecepatan tinggi, fluoresensi, dan laser untuk
merawat retina mata.
5) Xenon
Xenon adalah satu-satunya gas mulia yang bersifat
anestesi/ membius pada tekanan atmosfer. Xe dianggap sebagai anestesi ideal
diantara anestesi lainnya. Namun Xe harganya mahal sehingga penggunaanya tidak
populer.
6) Radon
Radon untuk terapi kanker. Rn yang bersifat
radioaktif dimasukkan ke dalam tabung kecil tertutup yang diletakkan dekat
dengan jaringan tubuh yang terkena kanker.
CONTOH
SOAL:
1. 1. Gas mulia yang paling banyak membentuk senyawa
dengan unsur lain adalah …
A. Helium D. Argon
B. Xenon E. Neon
C. Kripton
A. Helium D. Argon
B. Xenon E. Neon
C. Kripton
Pembahasan:
Xenon ditemukan paling banyak membentuk
senyawa, seperti XePtF6, XeO3, dan masih banyak lagi
.
2. 2. Kereaktifan
unsur-unsur gas mulia berikut yang benar adalah ....
A.
kemampuan bereaksi semua gas mulia sama
B. xenon lebih reaktif daripada argon
C. kripton
tidak dapat direaksikan dengan unsur manapun
D. senyawa
helium, neon, argon belum dapat dibuat
E. Xe lebih
mudah direaksikan dengan oksigen daripada fluor
Pembahasan:
Xe lebih
reaktif daripada Ar, karena jari-jari aton Xe lebih besar, elektron terluarnya
terikat lebih lemah oleh inti atom. Oleh sebab itu elektron ini lebih mudah
tertarik oleh unsur lain yang daya tariknya sangat kuat.
3. 3. Gas mulia
dinyatakan sebagai molekul monoatomik, sebab ....
a.
molekul-molekulnya terdiri atas satu atom
b. setiap atom gas mulia saling berikatan membentuk molekul
c. bagian terkecil dari unsur gas mulia adalah molekul
d. atom gas mulia sebenarnya berupa molekul
e. atom-atom gas mulia membentuk molekul kovalen
Pembahasan:
Molekul
monoatomik adalah molekul yang hanya mengandung satu atom. Masing-masing atom
gas mulia sukar bereaksi, sebab sukar berikatan dengan atom yang sama maupun
berbeda. Sangat sulitnya atom gas mulia berikatan, disebabkan oleh elektron
valensinya yang dalam keadaan stabil. Konfigurasi elektron stabil ini
disebabkan oleh jumlah elektronnya genap yang berarti masing-masing elektron
telah saling berpasangan. Selain elektron-elektron tersebut saling berpasangan,
orbital-orbital valensinya terisi penuh. Karena elektronnya penuh inilah
menyebabkan gas mulia tak ingin melepaskan dan tak ingin pula menarik untuk
menambah jumlah elektron. Jadi molekul monoatomik hanya dimiliki oleh gas mulia.
DAFTAR PUSTAKA
Susianto, Nirwan. Gas Mulia. https://www.studiobelajar.com/gas-mulia/ diakses pada 16 september 2018
Hasannudin. Kegunaan Gas Mulia. http://kimiadasar.com/kegunaan-gas-mulia/ diakses pada 16 September 2018
@k21-Rohit mindmap kurang menarik karena background dan tata letak unsur. Penilaian 73
BalasHapus@K01-Irvin , @K02-Erlangga , @K03-Syaiful ,@ProyekK01
BalasHapusSoal : Berapakah Titik beku , didik dan kapasitas kalor pada Argon ?
Jawab : Titik Lebur : 83,80 K (-189,35 °C, -308,83 °F)
HapusTitik Didih : 87,30 K (-185,85 °C, -302,53 °F)
Kapasitas Kalor : (25 °C) 20,786 J•mol-1•K-1
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus