.

Kamis, 29 Oktober 2020

Mengenal Industri Petrokimia di Indonesia

Oleh : Shazfa Zakirah Yasmeenah (@S11-Shazfa)

Abstrak :
Industri Petrokimia merupakan produk yang di hasilkan dari gas alam dan minyak bumi. Industri Petrokimia dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Industri Petrokimia hilir dan Industri Petrokimia hulu. Jalur-jalur yang digunakan dalam pembuatan industri petrokimia adalah jalur Gas Sintesis, Jalur Oelofin, dan Jalur Aromatik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perusahaan industri petrokimia yang berkembang di Indonesia. Manfaat dari produk Industri Petrokimia diantaranya adalah dalam pembuatan peptisida, solvent, methanol, petroleum cokes, pilytam PP, dan lilin. Industri petrokimia banyak tersebar diseluruh Indonesia seperti Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan sampai Pulau Papua. Adapun dampak dari industri petrokimia adalah dapat mengurangi daya dukung alam dan dampak yang berhubungan dengan masalah sosial masyarakat.

Kata Kunci : Gas Alam, Hilir, Hulu, Minyak Bumi

 

Pendahuluan

        Industri petrokimia adalah industri yang menghasilkan produk-produk industri kimia organik yang merupakan bahan baku industri polyme, dengan bahan baku dasar bersumber dari hasil pengolahan minyak dan gas bumi (gas alam), produk pencairan batu bara, bahkan sekarang sedang dikembangkan oleh kimia berbasis bio massa.
        Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk pengembangan klaster industri petrokimia yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, papan dan pangan. Produk-produk petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri hilirnya (industri tekstil, plastik, karet sintetik, kosmetik, pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, bahan bakar, kulit imitasi).
        Di Indonesia perusahaan Petrokimia yang paling besar adalah Pertamina. Petrokimia Pertamina mempunyaibahan baku gas bumi dan minyak seperti Kilang Methanol yang terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Pulau Banyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industry Petrokimia dapat dibagi atas menjadi 2 bagian besar yaitu :
·    Industry Petrokimia Hulu
Industry petrokimia hulu akan mengolah bahan dasar yang digunakan menjadi produk setengah jadi (produk antara) contohnya Methanol, Ethylena, Benzena, Butadiena dan Propilena. Pada industry petrokimia hulu bahan setengah jadi tersebut akan dikirim ke industry petrokimia hilir untuk diolah menjadi produk siap pakai, Asep Syarifudin (2012).
·    Industry Petrokimia Hilir
     Industry Petrokimia hilir adalah pengolahan produk setengah jadi dijadikan produk siap untuk dipakai dan digunakan. Contoh seperti nilon, plastik, karet sintesis dan zat peledak. Pada industry petrokimia hilir bahan yang siap pakai siap untuk di  distribusikan ke distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Nur, H. I. & Hadi, F. (2013)



Permasalahan

1.    Komponen apa saja yang diperlukan dalam pembuatan produk petrokimia?

2.    Bagaimana proses dalam pembuatan produk petrokimia?

3.    Apa saja produk yang dihasilkan dari industri petrokimia?

4.    Dimana saja penyebaan Industri petrokimia di Indonesia?

5.    Apa dampak yang diberikan dalam industri petrokimia?



Pembahasan

1.  Bahan Baku Industri Petrokimia

1.1 Minyak Bumi
Minyak bumi adalah senyawa kimia yang kompleks berupa cairan berwarna coklat kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa hidrokarbon dan senyawa lain dalam jumlah relatif kecil seperti sulfur, logam-logam nikel, vanadium, arsenit, serta impuritis lainnya.

1.2 Gas Alam
Gas alam merupakan campuran gas hidrokarbon jenuh (CnH2n+2) yang ditemukan dibawah permukaan bumi. Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi (non associated gas).

1.3 Senyawa-senyawa Pengotor
Sebagaimana diketahui bahwa senyawa-senyawa yang tidak diinginkan ada dalam minyak dan gas bumi adalah senyawa-senyawa sulfur atau belerang yang terkandung di dalam minyak mentah maupun di dalam produk akhir dan fraksi-fraksinya. Tipe senyawa-senyawa sulfur yang sering dijumpai dalam minyak bumi adalah hydrogen sulfida (H2S), mercaptans yang terdiri dari metil dan benzil mercaptans, metil sulfida, normal butil sulfida, metil disulfida, sulfida-sulfida siklis, alkil sulfat, asam sulfonat, sulfoksida, sulfon dan tiofena.

2.  Jalur-Jalur  Dalam Pembuatan Produk Pertokimia

     2.1 Jalur Gas Sintetik

           Dengan pembentukan gas CO dan H2 dari bahan baku gas bumi (CH4) untuk menghasilkan ammonia, methanol dan carbon black yang melalui 3 cara, yaitu:

A.  Reaksi  steam  reforming  untuk  membentuk  amonia  yang berlangsung  dengan bantuan katalis Ni pada suhu 1.400–1.600F, pada tekanan 400-500 psi.

B.  Reaksi  stream reforming pada pembentukan methanol yang menggunakan 2 macam proses yaitu pada tekanan tinggi dan tekanan rendah.

C.  Reaksi oksidasi parsial pada pembentukan gas sintetik yang dilanjutkan dengan reaksi pirolisis pada suhu 1300-1500C dan tekanan 100-150 atm

     2.2  Jalur Olefi
        Gas olefin diperoleh melalui jalur olefin dimana menghasilkan butena/butadiena,propilena dan gas etilena. Gas ini termasuk kedalam hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap terbuka, sihingga ia mudah berpolimerisasi dengan yang lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk yaitu produk primer. Produk utama yang dihasilkan dari jalur olefin ini adalah ethilena dan propilena. Dimana kedua produk ini adalah bahan baku dalam industry Petrokimia, Anjar Hermawan, Ratna Ekawati & Putro Ferro Ferdinant (2017).
2.3  Jalur Aromatik
        Jalur aromatik adalah jalur yang didasarkan pada pembentuk fraksi-fraksi aromatic diantaranya xilena, toluena dan benzena. Senyawa yang bersifat hidrokarbon tidak jenuh yang iktan atom C siklis disebut senyawa aromatis contohnya ikatan C6-C8 dimana ia muda ia mudah bereaksi dan bersifat reakstif. Contoh produk dari jalur ini seperti senyawa nitrobenzene yang memiliki atom C6 dimana senyawa ini merupakan senyawa yang diperoleh dari hasil nitrasi antara benzena dengan asam penitrasinnya baik itu asam campuran maupun asam nitratnya saja, Ari Sumirat (2010)


3.  Penggunaan Dan Pemanfaatan Produk-produk Petrokimia
3.1 Aspal
       Aspal merupakan salah satu produk petrokimia. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk membuat tanggul, bahan pembuatan jalan, pelapis tahan sebagai bahan isolasi kepada air, serta pada bahan pengurang korosi yang digunakan sebagai pelapis serta sebagai bahan briket aspal. Aspal merupakan salah satu produk dari industry petrokimia yang banyak digunakan pada bidang sipil dan lain-lainnya, Hendarsi (2000)
3.2 Lilin
       Lilin sanagan bermamfaat dalam kehidupan manusia diantaranya dapat digunakan untuk mengkilapkan lantai, bahn baku semir, dan masih bnyak mamfaat lainnya. Lilin merupakan produk industry petrokimia yang umum digunakan oleh masyarakat. Lilin kedelai merupakan salah satu lilin ramah lingkungan yang ramai digunakan dan mudah dibersihkan setelah digunakan.
3.3 Polytam PP
       Polytam PP merupakan bahan yang menghasilkan kantong plastic, karung plastic, dan tali raffia. Polytam PP merupakan produk dari industry petrokimia yang banyak dihasilkan banyak digunakan dalam bidang pertanian, perdagangan dan dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Metanol
       Zat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bahan-bahan yang digunakan dalam industri dalam pembuatan metil klorida, metil amina dan dimethyl-tereplate. Selain itu methanol juga bayak digunakan dalam laboratorium kimia, Bahan bakar kendaraan, dan juga digunakan sebagai bahan bakar pesawat dan sebagai bahan baku untuk industry protein sintesis. Selain itu metanol juga dimanfaatkan sebagai bahan kimia yang banyak digunakan dalam proses analisa kualitatif dan kuantitatif, Zainul (2018)
3.5 Pemanfaatan dalam industri Pupuk dan Pestisida
       Ammonia/urea pada umumnya produk yang dihasilkan digunakan dalam pembuatan pupu, dalam industry peptisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia. Pupuk merupakan salah satu produk industry petrokimia yang paling banyak dihasilkan. Dalam industry petrokimia pupuk dan peptisida merupakan produk yang paling banyak dihasilkan dan diperhitungkan, mengingat ini berhubungan dengan produksi nasional akan kebutuhan pupuk dan peptisida dalam negeri.

 

4.  Penyebaran Industri Petrokimia di Indonesia
4.1 Pulau Sumatra

 ·   Asean Aceh fertilizer, PT (Aceh)
Perusahaan Asean Aceh adalah suatu perusahaan yang bergerak penghasil pupuk dari hasil kerjasama antara industri pada negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Perusahaan ini terletak di sekitar industri pengolahan migas di aceh.

 ·  Justus Sakti PT. (Riau)
PT JUSTUS, berdiri sejak 1977, adalah perusahann Indonesian yang terdistribusi dalam bidang kimia. Perusahaan ini adalah perusahaan yang memimpin dalam bidang kimia khusus maupun kimia umum seperti: coatings, aditif makanan, dan fiberglass, dan lain sebagainya. Perusahaan mempunyai tekad untuk melayani dan menyediakan produk-produk petrokimia yang berkualitas, Hestiawan & Jamasri (2017)

 ·   Pupuk Sriwidjaya PT. (Sumatera Selatan)
PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) merupakan industri yang berdiri untuk pendukung produksi pupuk urea di Indonesia pada 24 Desember 1959 di Sumatera Selatan tepatnya di Palembang, yang dinamai PT Pupuk Sriwidjaja. Industri ini mulai beroperasi dengan tujuan untuk menunjang dan mewujudkan wewenang pemerintah dalam peningkatan perekonomian nasional, Heryati (2016)

           4.2 Pulau Jawa

 ·   Dover chemical, PT. (banten)
PT Dover Chemical didirikan pada 1960 yang terletak di Asia Pasifik,khususnya di Banten. Dimana perusahaan ini merupakan PT yang berjalan di bidang petrokimia, Fauzi Muhammad (2016)
Perusahanan ini bergerak dalam bidang produksi formalin, Resin Formalin (UF, MF, PF, PUF) dan paraform, dimana prodak industri ini digunakan dalam industri papan, kayu dan juga perlengkapan rumah tangga. Perusahaan ini terus mengalami peningkatan terutama dalam bidang manufaktur yang sesuai dengan tujuannya dimana tujuan dari perusahaan ini salah satunya adalah untuk meningkatkan hasil produk yang lebih baik.

  ·   Henkel Indonesia, PT. (jawa barat)
Perusahaan ini merupakan suatu industri petrokimia yang berkaitan denga portofolio yang seimbang dan bervariasi. Perusahaann ini di indonesia menempati kedudukan yang tinggi dalam bidang bisnis. Ini disebabkan karena merk henkel yang kuat dibidang industri yang ada di indonesia yang selalu memiliki ide yang kreatif. Perusahaan ini dapat dikatakan sebagai pemimpin dari beberapa pasar yang ada di dunia. Perusahaan henkel ini didirikan sejak 1876 dimana perusahaan ini dapat dapat mencapai keberhasilan kurang lebih dalam 140 tahun. Perusahaaan ini sekarang ini telah mempunyai puluhan ribu karyawan yang mempunyai semangat yang tinggi dan juga sesuai dengan tujuan utama dari perusahaan ini dimana perusahaan ini memiliki tujuan untuk menciptakan nilai kerja sama yang tinggi. perusahaan henkel ini juga merupakan perusahaan yang berkembang dimana menempati posisi tertinggi dari berbagai indeks ini dibuktikan dengan perusahaan ini terdaftar dalam stock indeks jerman, Kusumasari (2014).

  ·  Indo Acidatama Chem. Ind, PT. (Jawa Tengah)
PT Indo Acidatama merupakan suatu industri petrokima yang bergerak dalam bidang agro kimia. Dimana perusahaan ini didirikan pada 1983 yang awalnya diberi nama PT INDO ALKOHOL UTAMA. Lalu pada tahun 1986 nya perusahaan ini beganti nama menjadi PT INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY. Perusahaan ini memproduksi alat–alat dan bahan–bahan petrokimia dengan produk utama yang diproduksi adalah etanol.

            4.3 Pulau Kalimantan

 ·   Intan Wijaya Internasional, PT. (Kalimantan Selatan)
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan petrokimia yang memproduksi bahan – bahan kimia seperti formalin dan resin formaldehid. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 1982. Kemudian pada tahun 1990 perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dengan bukti perusahaan ini mencantumkan sahamnya di bursa efek yang terletak di jakarta. Dimana kantor pusat dari perusahaan ini bertempat di Wisma IWI Lantai 5, Jl. Arjuna Selatan Kav. 75

·    Korindo Ariabima Sari, PT. (Kalimantan Tengah)
Perusahaan ini bergerak dibidang playwood (kayu lapis) terbesar di Kalimantan Tengah yang mengalami kesulitan finansial yang disebabkan oleh ekonomi yang terus memburuk selama 3 tahun terakhir. Perusahaan ini telah berjalan selama kurang lebih 38 tahun. PT Korindo Ariabima Sari berdiri pada 1980 dan harus menanggung imbas ekonomi Indonesia yang terus memburuk dalam tiga tahun terakhir.

            4.4 Pulau Papua

 ·   Kayu Lapis Indonesia, PT.
PT Kayu Lapis Indonesia adalah salah satu perusahaan swasta yang mengolah dengan bahan dasar adalah kayu. Sumber bahan baku dari perusahaan ini diproduksi dari hutan yang memili kualitas kayu yang baik lalu dikelola dengan menggunakan teknologi yang baik.

5.  Dampak dari Indusrti Petrokimia
Dari banyaknya manfaat yang diberikan dalam industri petrokimia adakalanya kehadiran suatu industri dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut akan terasa lebih parah lagi apabila suatu  industri  mengeluarkan bahan-bahan buangan pencemar atau limbah pencemar tanpa melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu. Industri petrokimia di Indonesia yang kini telah mulai berkembang merupakan salah satu tulang punggung dalam mengisi dan menunjang pertumbuhan industri-industri lainnya, juga perlu memperhatikan masalah-masalah dampak negatif lingkungan yang ditimbulkannya. Beberapa dampaknya seperti :

      5.1   Dampak terhadap lingkungan :

·        Kualitas Udara
Pencemaran udara adalah suatu keadaan udara yang mengandung senyawa kimia dalam konsentrasi yang cukup .tinggi (di atas normal/ambient) sehingga berpengaruh terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya.

·        Kualitas Air Permukaan/Air Laut
Terjadinya pencemaran air permukaanlair laut sebagai akibat pembuangan limbah cair dan panas yang dapat mencemari dan menaikkan suhu air permukaan dan air laut sehingga mengganggu kehidupan beberapa jenis flora dan fauna perairan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi maupun polutan.

·        Air Tanah
Apabila proyek menggunakan air tanah sebagai sumber air kebutuhan proyek, maka dalam penggunaan air tanah harus diperhitungkan kemampuan alam dalam penyediaan air tanah untuk proyek industri petrokimia tersebut.

     5.2   Dampak terhadap sosial :

·        Kebisingan
Kebisingan ini timbul sebagai akibat bunyi mesin-mesin pembangkit listrik, pompa-pompa, kompressor, dan sebagainya.

·        Kecemburuan sosial
Hal ini dapat timbul apabila penduduk setempat tidak ikut menggunakan/merasakan manfaat adanya proyek.

·        Perbedaan sifat dan kebudayaan
Dengan adanya pendatang baru yang mempunyai keanekaragaman sifat dan adat istiadat dapat mengakibatkan kemungkinan timbulnya perkelahian, pencurian/kejahatan yang menyebabkan keamanan penduduk terusik.

Kesimpulan

1.     Industri petrokimia merupakan suatu industi yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam. Dimana jalur pembuatannya dalam perusahaan terdri atas jalur gas sintetik, jalur olefin, dan jalun aromatik.

2.     Industri petrokimia memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan industry petrokimia yaitu menghasilkan produk berupa  aspal, lilin, polytam PP, metano dan lain sebagainya. Serta memiliki kekurangan seperti dampak lingkungan dan dampak sosial.

3.     Industri petrokimia di Indonesia sudah menyebar luas karena Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk mengembangkan industri tersebut untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan.

Daftar pustaka

1.    https://resourcesasia.id/industri-petrokimia-menggiurkan-kenapa-belum-disentuh/

2.    Hendarsin,S.L.2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung

3.    Heryati, A. 2016. Pengaruh Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan di Departemen Operasi Pt. Pupuk Sriwijaya Palembang. Jurnal Ecoment Global: Kajian Bisnis dan Manajemen, 1(2).

4.    Hestiawan, H., & Jamasri, K. (2017). PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS TERHADAP SIFAT MEKANIS RESIN POLIESTER TAK JENUH. Teknosia, 3(1), 1-7.

5.    Hermawan, A., Ekawati, R., & Ferdinant, P.F. 2017. Usulan Inplementasi Pilar Focus Improvement Untuk Mengurangi Loss Potential Value Pygas Product Dengan Penerapan Siklus Pdca. Jurnal Teknik Industri Untirta

6.    Kusumasari, W. H. 2014. Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Job Safety Analysis Terhadap Angka Kecelakaan Kerja pada Karyawan PT. Indo Acidamata, Universitas Muhammadiyah.

7.    Muhammad, Fauzi. 2016. Ekologi dan Biologi Ikan Lelan di Sungai Kampar dan Waduk PLTA Koto Panjang (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

8.    Nur, H. I., & Hadi, F. 2013. Model Optimasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering Dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik. Jurnal Teknik ITS. 2(1), E11-E16.

9.    Sumirat, A. 2010. Prarancangan Pabrik Nitrobenzen Dari Benzen Dana Sam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 100.000 Ton/Tahun . Doctoral Dissertation Universitas Muhammadiyah. Surakarta

10. Syarifudin, Asep. Penentuan Kandungan Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (Pah) Dalam Produk Petroleum

11. Zainul,R.2018. Effect Of Temperature And Particle Motion Against The Ability Of Zno Semiconductor Photocatalyst In Humic Acid .https://doi.org/10.31227/osf.ion/wnygb

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.