PENCEMARAN UDARA DAN PENYEBABNYA
@ProyekH05 oleh Awanda Erna DA
ABSTRAK
Udara
merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.
Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses
fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra
violet. Gas-gas
lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida,
methana, belerang dioksida, amonia, hidrokarbon dan gas rumah kaca yang
sekarang ini menjadi perhatian besar dunia. Apabila susunan udara mengalami
perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan
manusia, hewan dan binatang serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar. Pembangunan
yang berkembang pesat dewasa ini , khususnya dalam industri dan teknologi,
serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil
(minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar
oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
>> PENGERTIAN
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau
zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi)
udara dari keadaan normalnya. Kelebihan bahan atau zat asing di dalam udara
dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan
dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Kondisi inilah yang
disebut bahwa lingkungan udara telah tercemar.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Dala udara terdapat oksigen (O2) untuk bernapas, karbondioksida (CO2) untuk proses fotosintesis, dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet. Susunan komposisi udara bersih dan kering, kira-kira tersusun oleh :
Nitrogen (N2) = 78,09 %
Oksigen (O2) = 21,94 %
Argon (Ar) = 0,93 %
Karbondioksida (CO2) = 0,032 %
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida,hidrogen, methane belerang dioksida, ammonia dan lain-lain. Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan normalnya dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar.
>> PENYEBAB
Perkembangan
yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan
hasil pembakaran. Berikut beberapa penyebab pencemaran udara :
1. Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, pembakaran, atau kebakaran hutan, membebaskan CO2 dan CO ke udara
1. Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, pembakaran, atau kebakaran hutan, membebaskan CO2 dan CO ke udara
2. Asap vulkanik hasil
dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
3. Bahan radioaktif dari
percobaan nuklir atau bom atom membebaskan partikel-partikel debu radioaktif ke
udara.
4. Asap pembakaran batu bara dari pembangkit listrik membebaskan
partikel nitrogen oksida (NO2), dan oksida sulfur (SO2).
Chloro Fluoro Carbon (CFC) dari kebocoran mesin pendingin,
kulkas, dan AC mobil.
Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
>> DAMPAK
PENCEMARAN UDARA
· Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat
masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar
ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar
dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
· Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi
di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
· Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2
di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara
lain:
- Mempengaruhi kualitas air
permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat
yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air
permukaan
- Bersifat korosif sehingga
merusak material dan bangunan
· Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora
dan fauna
- Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
>> PENCEGAHAN
Upaya pengendalian pencemaran udara akibat kendaraan bermotor
yang mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak langsung,
akan dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan bermotor secara efektif
antara lain (Sudrajad, 2006) dalam (Ismiyati DKK, 2014):
1. Mengurangi
jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan
umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
2. Selalu
merawat mobil dengan saksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak
mengotori udara.
3. Meminimalkan
pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
4. Memilih
bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
DAFTAR PUSTAKA :
Hidayat, Alfia & Kholil,
Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.