Oleh : Waskito Sandy Utomo (@T01-Waskito)
Abstrak
Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mempelajari dan
mengetahui seperti apa peranan kimia hijau dalam kehidupan kita sehari-hari. Adapun
informasi yang saya dapatkan dari internet mengenai permasalahan ini. Dalam
sumber tersebut dijelaskan mengenai kimia hijau serta peranannya dalam
kehidupan.
Kata kunci: artikel,kimia hijau,kehidupan
Abstract
The
purpose of this article is to study and find out what the role of green
chemistry is in our daily lives. The information I got from the internet about
this problem. In the source explained about green chemistry and its role in
life.
Keywords:
article, green chemistry, life
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kualitas hidup kita, terutama di
dalam masyarakat moderen, sangat tergantung pada hasil atau produk-produk dari
industri-industri kimia, proses pengolahan minyak, dan automotif. Dengan kata
lain, kehidupan masyarakat di zaman globalisasi ini sangat dipengaruhi dan juga
tergantung pada produk-produk teknologi yang sedang berkembang. Namun hasil
atau produk dari industri-industri tersebut tidak saja menghasilkan produk yang
kita butuhkan akan tetapi juga menghasilkan limbah atau emisi yang dapat
merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Permasalahan
1. Apa
itu kimia hijau?
2. Seperti
apa peranan kimia hijau dalam kehidupan?
Tujuan
Mengetahui apa itu kimia hijau dan
mengenal seperti apa peranan kimia hijau dalam menghadapi persoalan di
kehidupan sehari-hari.
SOLUSI
DAN PEMBAHASAN
A. Kimia
Hijau
Menurut Dina Mustafa dalam artikel
yang beliau tulis, kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan,
proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap
lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk
menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat
memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat
tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.
Sementara menurut Manahan (2006) Kimia
Hijau bukanlah cabang ilmu yang baru. Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan
pendekatan filisofis baru yang dapat diaplikasikan, sehingga memberi kontribusi
yang cukup nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. Sejauh ini Kimia hijau
tidak sekedar diterapkan pada pengolahan dan sintesis zat, namun juga dalam
aplikasi berbagai senyawa kimia. Belakangan makin digiatkan upaya perancangan
berbagai proses terhadap senyawa non-polusi sebagai bahan awal sehingga
pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.
B. Peranan
Kimia hijau Dalam Kehidupan
Menurut
Dina Mustafa para ahli kimia dapat mengakses berbagai sumber informasi mengenai
potensi bahaya molekul zat kimia yang akan dirancang dan zat pendukung yang
akan dipilih. Saat ini para ahli kimia hijau sudah terlatih untuk
mengintegrasikan berbagai informasi tersebut untuk merancang molekul dengan
menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik dari molekul tersebut. Sebagai
contoh, mereka mungkin merancang molekul yang cukup besar ukurannya sehingga
tidak dapat menembus jauh ke dalam paru-paru manusia atau hewan, yaitu tempat
efek toksik dapat terjadi. Cara lain adalah mengubah sifat-sifat suatu molekul
untuk mencegah absorpsi oleh kulit atau untuk memastikan molekul tersebut akan
mudah terurai di lingkungan.
Berikut
ini peranan kimia hijau dalam kehidupan:
1. Peranan
Kimia Hijau dalam Menanggulangi Limbah
Limbah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik yang berasal
dari industri, pertanian, maupun domestik rumah tangga. Telah disadari bahwa
kehadiran limbah tersebut tidak dikehendaki. Untuk mengatasinya diperlukan
kreativitas, sehingga limbah tersebut berubah menjadi produk yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, sejalan dengan falsafah 5 R yaitu limbah tersebut
bisa bermanfaat dan dapat mengurangi kuantitas limbah. Hal ini sangat penting
disosialisasikan kepada masyarakat dan menjadikannya sebagai falsafah dan GAYA
HIDUP 5 R dalam kehidupan sehari-hari. Adapun 5 R merupakan singkatan dari
Reuse, Recycle, Reduce, Replace, dan Refill.
2. Pembuatan
Ruang Terbuka Hijua
Menurut
pasal 1 butir 10 Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002, yang dimaksud
dengan RTH adalah ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau seperti
pertamanan kota, hutan kota, rekreasi kota, permakaman, pertanian, jalur hijau,
dan pekarangan. RTH berupa hutan tanaman rapat adalah salah satu sumber oksigen
(O2), pohon juga berguna menyerap karbondioksida (CO2). Secara ideal, untuk
memenuhi kebutuhan oksigen bagi setiap dua orang dibutuhkan satu pohon. Sayangnya,
jumlah pohon dari waktu ke waktu semakin berkurang disebabkan oleh perubahan
fungsi lahan untuk pembangunan kawasan permukiman maupun prasarananya.
3. Penggunaan
Cat Ramah Lingkungan
Senyawa
organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) biasa
diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang baru dicat, bersifat berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk
bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahan cat di Inggris berhasil membuat
cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC tetapi tetap menarik,
misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah
dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. Cat-cat yang diiklankan di Indonesia
juga sudah mulai memperhatikan keamanan terhadap kesehatan dan lingkungan.
4. Plastik
Ramah Lingkungan
Sudah
ada produk-produk plastik yang berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian
yang terbarukan, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit, untuk mulai
menggantikan plastik yang berasal dari petroleum. Beberapa perusahaan di negara
maju telah menghasilkan produk-produk plastik yang ramah lingkungan. Sebagai
contoh, perusahaan di Amerika yang memasarkan polimer PLA dari tumbuhan yang
berasal dari jagung, digunakan dalam kemasan makanan dan minuman. Perusahaan
ini juga berhasil membuat serat yang berasal dari jagung dinamakan Ingeo dan
digunakan untuk membuat selimut serta hasil tekstil lain. Pabrik yang memakai
polimer PLA sebagai bahan dasarnya juga mengintegrasikan prinsip-prinsip kimia
hijau termasuk dalam memilih zat warna untuk produk produk mereka.
5. Pembangunan
Gedung Hijau
Penghematan
energi pada gedung dapat dilakukan dengan cara desain yang mengoptimalkan
penerangan dan penghawaan alami pada bagian tertentu dari gedung. Selain itu
dapat pula dicapai melalui penggunaan energi alternatif yaitu energi surya.
Dengan teknologi sel surya fotovoltaik dihasilkan energi untuk mendinginkan
(AC) dan penerangan ruang. Salah satu contoh gedung yang menghasilkan energi
lebih dari energi yang dikonsumsi adalah Conde Nest Building di New York.
konsep
arsitektur hijau dapat diterapkan pada gedung dengan lansekap atau penghijauan
vertical. Emisi CO2 dari kendaraan bermotor akan naik ke lapisan udara atas
yang akan diserap oleh tanaman yang ada pada setiap lantai gedung bertingkat.
Jenis tanaman yang ditanam pada gedung tinggi ini jenis semak yang tahan
terpaan angin keras pada ketinggian tertentu, tahan panas, memerlukan sedikit
air dan banyak daun untuk dapat meningkatkan daya serap terhadap CO2.
Gedung-gedung yang ramah lingkungan, hemat energi dan dapat mengurangi emisi
CO2 ini disebut juga sebagai gedung bioklimatik.
KESIMPULAN DAN SARAN
kimia hijau adalah suatu pendekatan
terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia
sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak
buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Saat ini para ahli kimia
hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi tersebut untuk
merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik dari
molekul tersebut.
Berikut
ini peranan kimia hijau dalam kehidupan:
1. Peranan
Kimia Hijau dalam Menanggulangi Limbah
2. Pembuatan
Ruang Terbuka Hijau
3. Penggunaan
Cat Ramah Lingkungan
4. Plastik
Ramah Lingkungan
5. Pembangunan
Gedung Hijau
Saran saya mengenai kimia hijau ini,
dengan kemajuan segala pembangunan ini membuat keuntungan dan kerugian pada
manusia dan alam. Keuntungan yang di ambil juga sangat banyak, sedangkan
kerugiannya juga ada. Dengan pembangunan yang pesat ini mengakibatkan banyak
limbah yang terproduksi secara berlebihan. Maka dari itu dengan adanya kimia
hijau di harapkan mampu mengurangi dampak dari tercemarnya limbah yang terbuang
kea lam ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraeni, N.I., Kamara, D.S., dan Dahlan, A. 2012. Sosialisasi Kimia Hijau Daur Ulang Limbah Organik dan Anorganik di Desa Padakembang dan Cilampung Hilir Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Bandung: UNPAD. Dalam http://journal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/viewFile/8196/3745 (diakses pada 11 November)
Hidayat Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri: Kimia Hijau. Jakarta Universitas Mercu Buana.
Kwanda Timocitin. 2003. Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Untuk Mengurangi Polusi Udara. Jawa Timur: Universitas Kristen Petra. Dalam https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/ars/article/view/15783 (di akses pada 11 November 2021)
Mustafa Diva. 2016. Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) yang Berkualitas: Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Hal 177. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Dalam http://repository.ut.ac.id/5634/1/UTFMIPA-ALL.pdf#page=188 (di akses pada 11 November 2021)
Sidjabat Oberlin. 2008. Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam Meminimalisasi Limbah Industri. Dalam http://203.189.89.59/index.php/LPMGB/article/view/201 (di akses pada 11 November 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.