JENIS-JENIS IKATAN KIMIA DAN BERBAGAI
MACAM TEORINYA
(KIMIA DAN
PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI)
Sebuah artikel oleh
Aditya Rafi Nugroho,
Program studi Teknik
industri, fakultas Teknik, universitas Mercu Buana.
Email : ditoynugroho@gmail.com
ABSTRAK
Ikatan kimia yaitu sebuah ronde fisika yang bertanggung
jawab dalam interaksi gaya tarik menarik selang dua atom atau molekul yang
menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik dijadikan stabil. Penjelasan
mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah berlibat dan dijelaskan oleh
elektrodinamika kuantum. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung
pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun semakin
mudah bagi dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan
kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron selang dua atom yang
berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas
diatomik bagi tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur
suatu zat.
Kata kunci : ikatan kimia, elektron, kuantum.
ABSTRACT
Chemical bonding is a physical process that is responsible
for the interaction of attractive forces between two atoms or molecules that
causes a diatomic or polyatomic compound to become stable. The explanation of
these attractive forces is very involved and is explained by quantum electrodynamics.
In practice, chemists usually rely on quantum theory or less rigid (but
increasingly easy to explain) qualitative explanations to explain chemical
bonds. In general, a strong chemical bond is associated with the transfer of
electrons between the two participating atoms. Chemical bonds keep molecules,
crystals, and diatomic gases together. In addition, chemical bonds also
determine the structure of a substance.
Keywords: chemical bonds, electrons, quantum.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa itu ikatan kimia ?
2. Apa saja jenis-jenis ikatan kimia ?
3. Apa teori teori ikatan kimia?
TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui apa itu ikatan kimia.
2. Untuk dapat mengetahui jenis jenis ikatan kimia.
3. Untuk dapat mengetahui teori ikatan
kimia.
PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia dibahas tentang
ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya
tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan adanya ikatan kimia
tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapatmenghantarkan
listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik
didih yang tinggi dapat dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia
tersebut. (Syarifuddin, Nuraini.1994).
Salah satu teori ikatan kimia
adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan molekul tersebut maka dapat
dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks yang
terbentuk dari iakatan kimia, seperti perbedaan titik didih suatu senyawa dan
kelarutan.
ISI
Jenis- jenis ikatan kimia :
-Ikatan ion
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik selang dua
atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang luhur. Tidaklah terdapat
nilai-nilai yang pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan
elektronegativitas yang lebih luhur dari 2,0 bisanya disebut ikatan ion,
sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1,5 biasanya disebut ikatan
kovalen.[3] Ikatan ion berproduksi ion-ion positif dan negatif yang berpisah.
Muatan-muatan ion ini umumnya berkisar selang -3 e hingga dengan +3e.
-Ikatan kovalen koordinat
Ikatan kovalen koordinat, kadangkala disebut sebagai ikatan datif,
adalah sejenis ikatan kovalen yang keseluruhan elektron-elektron ikatannya
hanya bersumber dari aib satu atom, penderma pasangan elektron, ataupun basa
Lewis. Pemikiran ini mulai ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan
berkembangnya teori orbital molekul. Contoh ikatan kovalen koordinat terjadi
pada nitron dan ammonia borana. Susunan ikatan ini berlainan dengan ikatan ion
pada perbedaan elektronegativitasnya yang kecil, sehingga berproduksi ikatan
yang kovalen. Ikatan ini biasanya ditandai dengan tanda panah. Ujung panah ini
menunjuk pada akseptor elektron atau asam Lewis dan ekor panah menunjuk pada
penderma elektron atau basa Lewis
-Ikatan tiga elektron dan satu elektron
Ikatan-ikatan dengan satu atau tiga elektron bisa ditemukan pada
spesi radikal yang memiliki jumlah elektron gasal (ganjil). Contoh paling
sederhana dari ikatan satu elektron bisa ditemukan pada kation molekul hidrogen
H2+. Ikatan satu elektron seringkali memiliki energi ikat yang setengah kali
dari ikatan dua elektron, sehingga ikatan ini disebut pula "ikatan
setengah". Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium. Ikatan
dilitium satu elektron, Li2+, lebih kuat dari ikatan dilitium dua elektron Li2.
Pengecualian ini bisa dijelaskan dengan hibridisasi dan efek kelopak dalam. Contoh
sederhana dari ikatan tiga elektron bisa ditemukan pada kation dimer helium,
He2+, dan bisa pula dianggap sebagai "ikatan setengah" karena menurut
teori orbital molekul, elektron ke-tiganya merupakan orbital antiikat yang
melemahkan ikatan dua elektron yang lain sebesar setengah. Molekul oksigen juga
bisa dianggap memiliki dua ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron
yang menjelaskan sifat paramagnetiknya. Molekul-molekul dengan ikatan elektron
gasal biasanya sangat reaktif. Ikatan macam ini biasanya hanya stabil pada
atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang sama.
-Ikatan aromatik
Pada biasanya kasus, lokasi elektron tidak bisa ditandai dengan
memakai garis (menandai dua elektron) ataupun titik (menandai elektron tungga).
Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang memiliki bentuk cincin datar
menunjukkan stabilitas yang lebih. Pada benzena, 18 elektron ikatan mengikat 6
atom karbon bersama membentuk struktur cincin datar. "Orde" ikatan
selang dua atom bisa dikatakan sebagai (18/6)/2=1,5 dan seluruh ikatan pada
benzena tersebut adalah identik. Ikatan-ikatan ini bisa pula ditulis sebagai
ikatan tunggal dan rangkap yang berselingan, namun hal ini kuranglah tepat
mengingat ikatan rangkap dan ikatan tunggal memiliki daya ikatan yang berlainan
dan tidak identik.
-Ikatan logam
Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada
kekisi (lattice) atom. Berlainan dengan senyawa organik, lokasi elektron yang
memakai ikat dan muatannya adalah statik. Oleh karena delokalisai yang
mengakibatkan elektron-elektron bisa berkampanye bebas sama sekali, senyawa ini
memiliki sifat-sifat mirip logam dalam hal konduktivitas, duktilitas, dan
kekerasan.
Teori-teori ikatan kimia :
-Teori ikatan valensi
Pada tahun 1927, teori ikatan valensi dikembangkan atas dasar
gagasan bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja
dan menjaga dua isi atom bersama oleh karena efek penurunan energi sistem. Pada
tahun 1931, beranjak dari teori ini, kimawan Linus Pauling mempublikasikan
jurnal ilmiah yang dianggap sebagai jurnal paling penting dalam sejarah kimia:
"On the Nature of the Chemical Bond". Dalam jurnal ini, berdasarkan
hasil kerja Lewis dan teori valensi ikatan Heitler dan London, beliau mewakilkan
enam aturan pada ikatan elektron berpasangan:
1. Ikatan elektron sepasang terbentuk melalui interaksi elektron
tak-berpasangan pada masing-masing atom.
2. Spin-spin elektron haruslah saling berlawanan.
3. Seketika dipasangkan, dua elektron tidak bisa berpartisipasi lagi pada
ikatan yang lain.
4. Pertukaran elektron pada ikatan hanya melibatkan satu persamaan gelombang
untuk setiap atom.
5. Elektron-elektron yang tersedia pada aras energi yang paling rendah akan
membentuk ikatan-ikatan yang paling kuat.
6. Dari dua orbital pada sebuah atom, aib satu yang bisa bertumpang tindih
paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat, dan ikatan ini akan
cenderung berada pada arah orbital yang terkonsentrasi.
-Teori orbital molekul
Teori orbital molekul (Bahasa Inggris: Molecular orbital tehory),
disingkat MO, memakai kombinasi linear orbital-orbital atom untuk membentuk
orbital-orbital molekul yang menrangkumi seluruh molekul. Keseluruhan ini
seringkali dibagi dijadikan orbital ikat, orbital antiikat, dan orbital
bukan-ikatan.
KESIMPULAN
Ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul.Terjadi
melalui ikatan ion,iktan kovalen dan ikatan lainnya seperti ikatan
hidrogen,logam,dan sebagainya. Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan
valensi. Postulat dasar dari teori ini adalah bahwa bila 2 atom membentuk
ikatan kovalen, orbital paling luar salah satu atom mengadakan tumpeng tindih
dengan orbital paling luar atom yang lain, dan pasangan elektron yang dimiliki Bersama
berada di daerah di mana terjadi tumpang tindih tersebut. Dengan adanya ikatan
valensi tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu
senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari ikatan valensi tersebut.
DAFTAR PUSAKA
https://id.wikipedia.com/ikatan-kimia
http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/ikatan-kimia.html
http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html
Purba, M. 2007.
Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.