MENGENAL LEBIH DALAM IKATAN KIMIA
Abstrak
Ilmu kimia memiliki banyak bidang kajian yang mempelajari
tentang fakta, konsep, hukum serta teori
yang banyak berhubungan
dengan kehidupan sehari - hari. Ilmu kimia merupakan ilmu yang
berhubungan dengan reaksi. Hal tersebut juga terjadi dalam Ikatan Kimia. Ikatan
kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa
atau molekul kimia. Dalam ikatan kimia, terdapat jenis dan apa yang melatarbelakangi.
Kata kunci: Kimia,
Reaksi, Teori
Abstract
Chemistry has many fields
of study that study facts, concepts, laws and theories that are closely related
to everyday life. Chemistry is the science that deals with reactions. This also
happens in chemical bonds. A chemical bond is a force that binds two or more
atoms together to make chemical compounds or molecules. In chemical bonds,
there are types and what is the background.
Keyword: Chemistry, Reaction, Theory
Pendahuluan
Ikatan kimia merupakan
gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul
kimia. Ikatan itulah yang akan menjaga atom tetap bersama dalam suatu senyawa
yang dihasilkan. Menurut Vrabec dan
Prokša (2016), materi ikatan kimia biasanya dikelompokkan menjadi empat sub
tema, yaitu ikatan ionik, ikatan kovalen,
ikatan logam, dan
gaya antar molekul. Materi ikatan kimia menjelaskan tentang
bagaimana atom-atom membentuk
ikatan, baik dengan
atom yang sama maupun dengan atom
yang berbeda. Menurut Effendy (2013), . Ikatan kimia terjadi karena sekelompok
atom menunjukkan satu kesatuan yang lebih stabil karena memiliki tingkat energi
lebih rendah daripada tingkat energi atom-atom penyusunnya dalam keadaan
terpisah. Pemahaman konsep yang baik akan membuat siswa lebih mudah untuk
mempelajari materi ikatan kimia
yang memiliki banyak
konsep. Menurut Ӧzmen (2004), Pemahaman
konsep ikatan kimia
adalah dasar untuk memahami konsep
selanjutnya dalam kimia,
termasuk kesetimbangan kimia,
termodinamika, struktur molekul, dan
reaksi kimia.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ikatan
kimia?
2. Bagaimana sejarah munculnya ikatan
kimia?
3. Apa saja jenis ikatan kimia?
4. Apa teori yang muncul dalam ilmu
ikatan kimia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan ikatan kimia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah
munculnya ikatan kimia.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis
ikatan kimia.
4. Untuk mengetahui apa teori yang
muncul dalam ilmu ikatan kimia.
Pembahasan
Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan kimia merupakan penjelasan mengenai gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul. Gaya tarik menarik ini sangatlah berlibat dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron selang dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik bagi tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat. Ikatan kimia bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik. Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih stabil.
Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi.
Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar atom. Dalam
prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau
penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun semakin mudah bagi dijelaskan)
dalam menjelaskan ikatan kimia. Spekulasi awal dari sifat-sifat ikatan kimia
yang berawal dari zaman ke-12 mengganggap spesi kimia tertentu disatukan oleh
sejenis afinitas kimia. Pada tahun 1704, Isaac Newton menggarisbesarkan teori
ikatan atomnya pada "Query 31" buku Opticksnya dengan
mengatakan atom-atom disatukan satu sama lain oleh "gaya" tertentu.
Pada tahun 1819 setelah penemuan tumpukan volta, Jons Jakob Berzelius mengembangkan sebuah teori kimia yang menekankan pada sifat elektronegativitas dan elektropositif dari gabungan atom. Selanjutnya pada pertengahan abad ke-19, Frankland, Kekule, Couper, Butlerov dan Hermann Kolbe melakukan penelitian yang peranjak pada teori radikal. Mereka mengembangkan teori valensi yang sebelumnya disebut sebagai “kekuatan penggabung”. Pada teori ini, mereka mengakatakan bahwa sebuah senyawa terhubung sesuai kutub negatif dan kutub positif.
Pada tahun 1916, kimiawan asal Amerika
bernama Gilbert N. Lewis, mengembangkan pemikiran ikatan elektron sepasang yang
mengatakan bahwa dua atom dapat menyatu hingga enam elektron, membentuk ikatan
elektron tunggal, ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Pada tahun
yang sama, Walther Kossel juga mengemukakan sebuah teori yang mirip dengan
Lewis. Namun, model teori Kossel
mengasumsikan transfer elektron yang penuh selang atom-atom. Teori ini
merupakan model ikatan polar.
Pada tahun 1927,
fisikawan asal Denmark bernama Oyvind Burrau mengemukakan hasil penelitiannya
mengenai matematika kuantum atas ikatan kimia. Penelitian Burrau menunjukkan
bahwa pendekatan kuantum terhadap ikatan kimia dapat secara mendasar dan
dikuantitatifkan. Pada 1929, Walter Heitler dan Fritz London melakukan metode
orbital molekul kombinasi linear orbital atom (Bahasa Inggris: linear
combination of atomic orbitals molecular orbital method), disingkat LCAO,
diperkenalkan oleh Sir John Lennard-Jones yang berhaluan menurunkan struktur
elektronik dari molekul F2 (fluorin).
Jenis Kimia
1. Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan ikatan yang
terbentuk dari transfer elektron antar atom yang saling berikatan. Atom yang
menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima
elektron akan membentuk ion negatif. Jika muatan yang berbeda sifat kutub
berdekatan, akan menyebabkan terjadinya tarik menarik yang disebut dengan
ikatan ion.
Contoh ikatan ion adalah Natrium
Klorida, atau biasana kita menyebut dengan garam dapur. Natrium merupakan
sebuah unsur logam uang memiliki energi ionisasi yang relatif besar sehingga
mudah melepas elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan klorin, merupakan unsur
nonlogam dengan daya tarik elektron relatif besar, sehingga klorin memiliki kecenderungan sifat menarik
elektron.
2. Ikatan Kovalen
H2, N2, dan O2, merupakan contoh gas
yang sering kita temukan di alam dan berada dalam bentuk molekulnya. Mengapa
demikian?, Sebagai atom tunggal, unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga
membentuk molekul untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil. Contohnya
adalah molekul hidrogen (H2). Atom H hanya mempunyai 1 e-, perlu tambahan 1 e-
agar menjadi seperti He. Jika 2 atom H berdekatan, keduanya dapat menggunakan 2
e- yang ada secara bersama, sehingga masing-masing atom H menjadi seperti He. 2
e- tersebut menarik kedua atom H untuk berikatan menjadi molekul H2. Ikatan
yang terbentuk adalah ikatan kovalen. Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian
bersama pasangan elektron dari atom-atom yang berikatan. Pada ikatan kovalen,
atom-atom yang berikatan memungkinkan untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan
duplet maupun oktet) seperti halnya konfigurasi gas mulia. Ikatan kovalen biasa
disebut juga ikatan molekuler.
3. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang
terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara elektron dan ion logam bermuatan
positifpada masing-masing atom. Logam akan membentuk struktur raksasa di mana
elektron di kulit terluar atom bisa bergerak bebas. Ikatan logam dapat
mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan
titik didih yang tinggi karna ikatannya yang kuat.
Beberapa sifat khas logam adalah sebagai berikut:
-
Penghantar
listrik (konduktor). Dengan adanya elektron-elektron valensi yang dapat
bergerak secara bebas menyebabkan elektron-elektron tersebut dapat bebas
bergerak dalam medan listrik jika logam dihubungkan dengan sumber arus. Hal ini
adalah mengapa arus listrik dapat mengalir melalui logam.
-
Mengilap.
Cahanya yang mengenai permukaan logam dapat menyebabkan sebagian elektron
valensi yang mudah bergerak tereksitasi atau berpindah ke kulit yang memiliki
energi lebih tinggi. Kemudian, ketika elektron tersebut kembali ke keadaan dasarnya
(ground state), elektron akan memancarkan energi cahaya yang sesuai dengan
panjang gelombang. Hal ini yang menyebabkan logam terlihat mengilap di permukaan
-
Penghantar
panas. Panas akan menambah energi kinetik elektron yang mudah bergerak pada
logam. Akibatnya, elektron bergerak semakin cepat dan suhu meningkat. Gerakan satu elektron
mengakibatkan seluruh elektron lain ikut bergerak sehingga menyebabkan
peningkatan suhu.
-
Dapat
ditempa dan ditarik. Saat elektron dikenai energi yang sangat besar misalnya
dipukul atau dipanaskan, susunan atom-atom logam tidak berubah. Walaupun posisi
atom-atomnya berubah, namun ion positifnya tetap berikatan dengan
elektron-elektron valensinya sehingga menyebabkan logam dapat ditempa. Jika
suatu ikatan logam putus, ikatan logam baru akan terbentuk. Hal ini menyebabkan
logam dapat dengan mudah ditarik atau dibengkokkan.
Kesimpulan
Ikatan kimia merupakan
gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia.
Ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron selang dua atom
yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas
diatomik bagi tetap bersama. Ikatan kimia bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik. Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin
stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang
terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat
mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih stabil.
Daftar Pustaka
Effendy. (2016). Ilmu Kimia, Edisi
1. Malang: Indonesian Academik Publishing. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Febriana, Adistya. 2019. Idenfitikasi
Pemahaman Konsep Ikatan Kimia. Malang: Universitas Malang. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Ikatan Kimia.
Modul perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Indriana, Maulia. 2021. Mengenal
Ikatan Kimia dan Jenisnya. Jakarta: Zenius. https://www.zenius.net/blog/mengenal-ikatan-kimia-dan-jenisnya
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Ӧzmen, H. (2004).
Some student
misconceptions in chemistry:
a literature review
of chemical bonding. Journal
of Science Education and Technology, 13(2), 147-159. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Vrabec, M., & Prokša, M. (2016). Identifying
misconceptions related to chemical bonding concepts in theSolvak School System
using the bonding representations inventory as a diagnostic tool. Journal
of Chemical Education, 93(8), 1364–1370. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000
(diunduh tanggal 30 September 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.