.

Senin, 04 Oktober 2021


 MENGENAL LEBIH DALAM IKATAN KIMIA

Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)
Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
arrazqadiraprananta5@gmail.com




Abstrak

Ilmu kimia memiliki banyak bidang kajian yang mempelajari tentang fakta, konsep, hukum serta teori  yang  banyak  berhubungan  dengan  kehidupan  sehari - hari. Ilmu kimia merupakan ilmu yang berhubungan dengan reaksi. Hal tersebut juga terjadi dalam Ikatan Kimia. Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Dalam ikatan kimia, terdapat jenis dan apa yang melatarbelakangi.

Kata kunci: Kimia, Reaksi, Teori


Abstract

Chemistry has many fields of study that study facts, concepts, laws and theories that are closely related to everyday life. Chemistry is the science that deals with reactions. This also happens in chemical bonds. A chemical bond is a force that binds two or more atoms together to make chemical compounds or molecules. In chemical bonds, there are types and what is the background.

Keyword: Chemistry, Reaction, Theory

Pendahuluan

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan itulah yang akan menjaga atom tetap bersama dalam suatu senyawa yang dihasilkan. Menurut Vrabec  dan Prokša (2016), materi ikatan kimia biasanya dikelompokkan menjadi empat sub tema, yaitu ikatan ionik, ikatan kovalen,  ikatan  logam,  dan  gaya  antar  molekul. Materi ikatan kimia menjelaskan  tentang  bagaimana  atom-atom  membentuk  ikatan,  baik  dengan  atom  yang sama maupun dengan atom yang berbeda. Menurut Effendy (2013), . Ikatan kimia terjadi karena sekelompok atom menunjukkan satu kesatuan yang lebih stabil karena memiliki tingkat energi lebih rendah daripada tingkat energi atom-atom penyusunnya dalam keadaan terpisah. Pemahaman konsep yang baik akan membuat siswa lebih mudah untuk mempelajari materi ikatan kimia  yang  memiliki  banyak  konsep. Menurut Ӧzmen (2004), Pemahaman  konsep  ikatan  kimia  adalah  dasar  untuk memahami  konsep  selanjutnya  dalam  kimia,  termasuk  kesetimbangan  kimia,  termodinamika, struktur  molekul,  dan  reaksi  kimia.

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan ikatan kimia?

2.      Bagaimana sejarah munculnya ikatan kimia?

3.      Apa saja jenis ikatan kimia?

4.      Apa teori yang muncul dalam ilmu ikatan kimia?


Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ikatan kimia.

2.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah munculnya ikatan kimia.

3.      Untuk mengetahui apa saja jenis ikatan kimia.

4.      Untuk mengetahui apa teori yang muncul dalam ilmu ikatan kimia.


Pembahasan

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan kimia merupakan penjelasan mengenai gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul. Gaya tarik menarik ini sangatlah berlibat dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron selang dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik bagi tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat. Ikatan kimia bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik. Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih stabil. 

Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar atom. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun semakin mudah bagi dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Spekulasi awal dari sifat-sifat ikatan kimia yang berawal dari zaman ke-12 mengganggap spesi kimia tertentu disatukan oleh sejenis afinitas kimia. Pada tahun 1704, Isaac Newton menggarisbesarkan teori ikatan atomnya pada "Query 31" buku Opticksnya dengan mengatakan atom-atom disatukan satu sama lain oleh "gaya" tertentu.

Pada tahun 1819 setelah penemuan tumpukan volta, Jons Jakob Berzelius mengembangkan sebuah teori kimia yang menekankan pada sifat elektronegativitas dan elektropositif dari gabungan atom. Selanjutnya pada pertengahan abad ke-19, Frankland, Kekule, Couper, Butlerov dan Hermann Kolbe melakukan penelitian yang peranjak pada teori radikal. Mereka mengembangkan teori valensi yang sebelumnya disebut sebagai “kekuatan penggabung”. Pada teori ini, mereka mengakatakan bahwa sebuah senyawa terhubung sesuai kutub negatif dan kutub positif. 

Pada tahun 1916, kimiawan asal Amerika bernama Gilbert N. Lewis, mengembangkan pemikiran ikatan elektron sepasang yang mengatakan bahwa dua atom dapat menyatu hingga enam elektron, membentuk ikatan elektron tunggal, ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Pada tahun yang sama, Walther Kossel juga mengemukakan sebuah teori yang mirip dengan Lewis. Namun, model teori  Kossel mengasumsikan transfer elektron yang penuh selang atom-atom. Teori ini merupakan model ikatan polar.

Pada tahun 1927, fisikawan asal Denmark bernama Oyvind Burrau mengemukakan hasil penelitiannya mengenai matematika kuantum atas ikatan kimia. Penelitian Burrau menunjukkan bahwa pendekatan kuantum terhadap ikatan kimia dapat secara mendasar dan dikuantitatifkan. Pada 1929, Walter Heitler dan Fritz London melakukan metode orbital molekul kombinasi linear orbital atom (Bahasa Inggris: linear combination of atomic orbitals molecular orbital method), disingkat LCAO, diperkenalkan oleh Sir John Lennard-Jones yang berhaluan menurunkan struktur elektronik dari molekul F2 (fluorin).

Jenis Kimia

1.      Ikatan Ion

Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk dari transfer elektron antar atom yang saling berikatan. Atom yang menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan membentuk ion negatif. Jika muatan yang berbeda sifat kutub berdekatan, akan menyebabkan terjadinya tarik menarik yang disebut dengan ikatan ion.

Contoh ikatan ion adalah Natrium Klorida, atau biasana kita menyebut dengan garam dapur. Natrium merupakan sebuah unsur logam uang memiliki energi ionisasi yang relatif besar sehingga mudah melepas elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan klorin, merupakan unsur nonlogam dengan daya tarik elektron relatif besar,  sehingga klorin  memiliki kecenderungan sifat menarik elektron.

2.      Ikatan Kovalen

H2, N2, dan O2, merupakan contoh gas yang sering kita temukan di alam dan berada dalam bentuk molekulnya. Mengapa demikian?, Sebagai atom tunggal, unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga membentuk molekul untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil. Contohnya adalah molekul hidrogen (H2). Atom H hanya mempunyai 1 e-, perlu tambahan 1 e- agar menjadi seperti He. Jika 2 atom H berdekatan, keduanya dapat menggunakan 2 e- yang ada secara bersama, sehingga masing-masing atom H menjadi seperti He. 2 e- tersebut menarik kedua atom H untuk berikatan menjadi molekul H2. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen. Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian bersama pasangan elektron dari atom-atom yang berikatan. Pada ikatan kovalen, atom-atom yang berikatan memungkinkan untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan duplet maupun oktet) seperti halnya konfigurasi gas mulia. Ikatan kovalen biasa disebut juga ikatan molekuler.

3.      Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara elektron dan ion logam bermuatan positifpada masing-masing atom. Logam akan membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bisa bergerak bebas. Ikatan logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karna ikatannya yang kuat.

Beberapa sifat khas logam adalah sebagai berikut:

-          Penghantar listrik (konduktor). Dengan adanya elektron-elektron valensi yang dapat bergerak secara bebas menyebabkan elektron-elektron tersebut dapat bebas bergerak dalam medan listrik jika logam dihubungkan dengan sumber arus. Hal ini adalah mengapa arus listrik dapat mengalir melalui logam.

-          Mengilap. Cahanya yang mengenai permukaan logam dapat menyebabkan sebagian elektron valensi yang mudah bergerak tereksitasi atau berpindah ke kulit yang memiliki energi lebih tinggi. Kemudian, ketika elektron tersebut kembali ke keadaan dasarnya (ground state), elektron akan memancarkan energi cahaya yang sesuai dengan panjang gelombang. Hal ini yang menyebabkan logam terlihat mengilap di permukaan

-          Penghantar panas. Panas akan menambah energi kinetik elektron yang mudah bergerak pada logam. Akibatnya, elektron bergerak semakin cepat dan  suhu meningkat. Gerakan satu elektron mengakibatkan seluruh elektron lain ikut bergerak sehingga menyebabkan peningkatan suhu.

-          Dapat ditempa dan ditarik. Saat elektron dikenai energi yang sangat besar misalnya dipukul atau dipanaskan, susunan atom-atom logam tidak berubah. Walaupun posisi atom-atomnya berubah, namun ion positifnya tetap berikatan dengan elektron-elektron valensinya sehingga menyebabkan logam dapat ditempa. Jika suatu ikatan logam putus, ikatan logam baru akan terbentuk. Hal ini menyebabkan logam dapat dengan mudah ditarik atau dibengkokkan.

Kesimpulan

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron selang dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik bagi tetap bersama. Ikatan kimia bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik. Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih stabil.

Daftar Pustaka

Effendy. (2016). Ilmu Kimia, Edisi 1. Malang: Indonesian Academik Publishing. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000

(diunduh tanggal 30 September 2021)

Febriana, Adistya. 2019. Idenfitikasi Pemahaman Konsep Ikatan Kimia. Malang: Universitas Malang. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000

(diunduh tanggal 30 September 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Ikatan Kimia. Modul perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Industri. Jakarta:  Universitas Mercu Buana.

(diunduh tanggal 30 September 2021)

Indriana, Maulia. 2021. Mengenal Ikatan Kimia dan Jenisnya. Jakarta: Zenius. https://www.zenius.net/blog/mengenal-ikatan-kimia-dan-jenisnya

(diunduh tanggal 30 September 2021)

Ӧzmen,  H. (2004).  Some student  misconceptions  in  chemistry:  a  literature  review  of  chemical bonding. Journal of Science Education and Technology, 13(2), 147-159. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000

(diunduh tanggal 30 September 2021)

Vrabec, M., & Prokša, M. (2016). Identifying misconceptions related to chemical bonding concepts in theSolvak School System using the bonding representations inventory as a diagnostic tool. Journal of Chemical Education, 93(8), 1364–1370. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000

(diunduh tanggal 30 September 2021)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.