Manusia,hewan dan tumbuhan ialah menyediakan oksigen.Biosfer meliputi semua
organisme hidup di Planet Bumi,termasuk
dengan bahan organik yang di hasilkan dalam siklus hidupnya.
Biosfer telah berkembang sejak organisme bersel tunggal pertama muncul sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu ,ketika kondisi atmosfer Planet Bumi menyerupai kondisi di Planet Mars dan Venus,dengan atmosfer yang didominasi karbon dioksida.Untuk mencapai kondisi atmosfer Planet Bumi seperti saat ini ,dimana tumbuhan menggunakan bahan baku karbon dioksida melalui proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen.Dikemukakan Ellis (2013).Pencemaran udara tak lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salah satu bagian atmosfer,tepatnya lapisan troposfer.Secara teoritis ,terdapat puluhan gas yang menimbulkan polutan.faktanya terdapat bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan salah satunya adalah Karbon dioksida yaitu;Gas CO2 diproduksi oleh semua manusia melalui proses pernapasan.Gas tersebut merupakan bahan baku tanaman untuk menghasilkan karbohidrat melalui proses fotosintesis.Gas CO2 biasanya tidak dianggap sebagai polutan. Mesin industri,mesin mobil dan sepeda motor,serta pembangkit listrik .yang berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Data mengungkapkan bahwa 60%-70% pencemaran udara di Indonesia disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini .
Biosfer telah berkembang sejak organisme bersel tunggal pertama muncul sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu ,ketika kondisi atmosfer Planet Bumi menyerupai kondisi di Planet Mars dan Venus,dengan atmosfer yang didominasi karbon dioksida.Untuk mencapai kondisi atmosfer Planet Bumi seperti saat ini ,dimana tumbuhan menggunakan bahan baku karbon dioksida melalui proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen.Dikemukakan Ellis (2013).Pencemaran udara tak lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salah satu bagian atmosfer,tepatnya lapisan troposfer.Secara teoritis ,terdapat puluhan gas yang menimbulkan polutan.faktanya terdapat bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan salah satunya adalah Karbon dioksida yaitu;Gas CO2 diproduksi oleh semua manusia melalui proses pernapasan.Gas tersebut merupakan bahan baku tanaman untuk menghasilkan karbohidrat melalui proses fotosintesis.Gas CO2 biasanya tidak dianggap sebagai polutan. Mesin industri,mesin mobil dan sepeda motor,serta pembangkit listrik .yang berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Data mengungkapkan bahwa 60%-70% pencemaran udara di Indonesia disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini .
PENDAHULUAN
Biosfer adalah mencangkup semua bagian permukaan planet bumi yang dapat
dijadikan habitat makhluk hidup .Biosfer meliputi semua organisme hidup di
Planet Bumi ,termasuk dengan bahan organik yang dihasilkan dalam siklus
hidupnya.Atmosfer adalah sebuah sampul atau amplop gas yang mengelilingi Planet
bumi (sekitar 40.075 km di bagian khatulistiwa),semakin jauh dari permukaan bumi
tingkat kepadatan gas makin berkurang,dan berkaitan dengan tarikan gravitasi
Bumi.
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan
sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan
pada kesehatan manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang
pertama adalah pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua
berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic
sources) seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan
lain-lain. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, seperti di dalam rumah,
sekolah, dan kantor. Pencemaran seperti ini sering disebut dengan pencemaran
dalam ruangan (indoor pollution). Sedangkan pencemaran di luar ruangan (outdoor
pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan
proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan
menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktivitas
lalu lintas kendaraan bermotor di darat dan transportasi laut.
Dengan kemajuan ekonomi yang sangat pesat mendorong semakin bertambahnya
kebutuhan akan transportasi, di lain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat
hidup manusia semakin terancam kualitasnya, sehingga efek negatif polusi udara
terhadap kehidupan manusia semakin hari semakin bertambah.
Bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling
membahayakan adalah sebagai berikut;
Karbon
Monoksida (CO)
Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama bagi karbon monoksida
di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60%-70% pencemaran udara di
Indonesia disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan
bakar solar terutama berasal dari Metromini [5]. Formasi CO merupakan fungsi
dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam
ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar
terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan
salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang
meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan
meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi
penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi
seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi
karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi
kendaraan bermotor.
Nitrogen
Oksida (NOx)
Gas NOx terbentuk atas tiga fungsi
yaitu ; Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2),
NOx = f (T, t, O2). Ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx,
yaitu :
1)
Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism) :
Proses ini disebabkan gas nitrogen yang ber oksidasi pada suhu tinggi pada ruang
bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx → NO +
NO2).
2)
Prompt NOx : Formasi NOx ini akan terbentuk
cepat pada zona pembakaran.
3)
Fuel NOx : NOx formasi ini terbentuk karena
kandungan N dalam bahan bakar.
Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan
tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang
biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen
oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan
paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfer zat ini membentuk partikel-partikel
nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain
itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan
sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan
coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
Sulfur
Oxide (SOx)
Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain
itu kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya Sox
emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl.
Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari
reaksi :
S + O2 →
SO2
SO2 + ½ O2 → SO3
Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil sekali yaitu sekitar
(1-5)%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan
serangan asma, gas ini pun apabila bereaksi di atmosfer akan membentuk zat
asam. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa tahun 1997-2003 jumlah
sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas.
Dampak Pencemaran SO2
1.Kesehatan
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernapasan, seperti pada selaput lendir hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 terkonversi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernapasan, seperti pada selaput lendir hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 terkonversi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.
2.Lingkungan
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
3. Tanaman
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya klorosis. Kerusakan tanaman ini akan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 di udara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, di daerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya klorosis. Kerusakan tanaman ini akan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 di udara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, di daerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
4.Hewan
Perubahan ekologis
mengikuti pengaruh umum zat toksik terhadap ekosistem.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
5. Material
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
HydroCarbon
(HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam mesin yang merupakan
sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena tidak terbakarnya bahan bakar secara
sempurna dan tidak terbakarnya minyak pelumas silinder. Emisi HC pada bahan
bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit
jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO).
Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan
leukemia dan kanker.
Dampak
Hidrokarbon ke lingkungan dapat menjadi
polutan primer maupun sekunder. Jumlahnya yang berlebih pada manusia, hewan,
tumbuhan, ekosistem, maupun material tertentu akan memberi dampak negatif.
1. Kesehatan Manusia
Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena, metil nitrit dan hidrokarbon pholiaromatik (PAH).
Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenik diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebut hanya diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifat sebagai iritan (Tugaswati, 2004).
Menurut Anonim (2004), hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut polyclinic aromatic hydrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Pengaruh hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini, yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan:
1. Kesehatan Manusia
Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena, metil nitrit dan hidrokarbon pholiaromatik (PAH).
Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenik diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebut hanya diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifat sebagai iritan (Tugaswati, 2004).
Menurut Anonim (2004), hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut polyclinic aromatic hydrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Pengaruh hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini, yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan:
2. Ekosistem dan Lingkungan
Reaksi pembakaran hidrokarbon yang melibatkan O2 akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel karbon.
Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 menghasilkan PAN (Peroxy Acetil Nitrates).
Reaksi pembakaran hidrokarbon yang melibatkan O2 akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel karbon.
Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 menghasilkan PAN (Peroxy Acetil Nitrates).
3. Hewan
Hidrokarbon yang bersifat mutagenik akan sangat rentan pada hewan. Beberapa percobaan pada hewan telah membuktikan adanya indikasi perubahan gen pada hewan tersebut. Dengan kekekalan massa yang berlaku, konsumsi hewan yang tercemar oleh manusia akan memindahkan kandungan senyawa hidrokarbon ke manusia.
4. Tumbuhan
Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksinya akan meningkat (Anonim, 2008).
5. Material
Dampak hidrokarbon pada material biasanya disebabkan oleh sifat kimiawi hidrokarbon. Sebagai contoh, karet gelang yang direndam dalam bensin makan akan bertambah volumenya tetapi berkurang sifat elastisnya. Dengan demikian, hidrokarbon mampu melarutkan beberapa senyawa penting lain dalam material sehingga akan mengubah tidak hanya sifat fisik, tetapi juga kimia.
Hidrokarbon yang bersifat mutagenik akan sangat rentan pada hewan. Beberapa percobaan pada hewan telah membuktikan adanya indikasi perubahan gen pada hewan tersebut. Dengan kekekalan massa yang berlaku, konsumsi hewan yang tercemar oleh manusia akan memindahkan kandungan senyawa hidrokarbon ke manusia.
4. Tumbuhan
Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksinya akan meningkat (Anonim, 2008).
5. Material
Dampak hidrokarbon pada material biasanya disebabkan oleh sifat kimiawi hidrokarbon. Sebagai contoh, karet gelang yang direndam dalam bensin makan akan bertambah volumenya tetapi berkurang sifat elastisnya. Dengan demikian, hidrokarbon mampu melarutkan beberapa senyawa penting lain dalam material sehingga akan mengubah tidak hanya sifat fisik, tetapi juga kimia.
Partikulat
Matter (PM)
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen.
Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam
partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur
hidrokarbon dan setelah proses oksidasi. Dalam debu tersebut terkandung debu
sendiri dan beberapa kandungan metal oksida. Dalam kelanjutan proses ekspansi
di atmosfer, kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa
unsur kandungan partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction),
debu, SO4, dan H2O. Sebagian benda partikulat keluar dari
cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah
butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru.
Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia perubahan menjadi partikel
sulfat di atmosfer banyak disebabkan karena proses oksidasi oleh molekul sulfur.
DAMPAK NEGATIF
Dampak atau pengaruh pencemaran udara
terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah
sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen,
ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi
udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Tabel 1. Pengaruh
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Kate-gori
|
Rentang
|
Karbon
monoksida
(CO)
|
Nitro-gen
(NO2)
|
Ozon (O3)
|
Sulfur
dioksida
(SO2)
|
Partikulat
|
Baik
|
0-50
|
Tidak ada efek
|
Sedikit berbau
|
Luka pada
beberapa
spesies
tum-buhan akibat
kombinasi
dengan SO2
(selama 4 jam)
|
Luka pada
beberapa
spesies
tum-buhan akibat
kombinasi
dengan O3
(selama 4 jam)
|
Tidak ada efek
|
Sedang
|
51-100
|
Perubahan
kimia darah
tapi tidak terdeteksi
|
Berbau
|
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
|
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
|
Terjadi
penurunan
pada jarak
pandang
|
Kate-gori
|
Rentang
|
Karbon
monoksida
(CO)
|
Nitrogen
(NO2)
|
Ozon (O3)
|
Sulfur
dioksida
(SO2)
|
Partikulat
|
Tidak
Sehat
|
101–199
|
Peningkatan
pada
kardio-vaskular
pada perokok
yang sakit
jantung
|
Bau dan
kehilangan
warna.
Peningkatan
reaktivitas
pembuluh
tenggorokan
pada pen-derita
asma
|
Penurunan
kemampuan
pada atlet yang
berlatih keras
|
Bau,
Mening-katnya
kerusakan
tanaman
|
Jarak pandang
turun dan
terjadi
pengotoran
debu di
mana-mana
|
Sangat
Tidak
Sehat
|
200-299
|
Meningkat-nya kardio-vaskular pada orang bukan perokok yg
berpenyakit
Jantung, dan
akan tampak
beberapa
kelemahan yg
terlihat secara
nyata
|
Meningkat nya
sensitivitas
pasien yang
berpenyaklt
asma dan
bronchitis
|
Olah raga
ringan
Mengakibat- kan
pengaruh
parnafasan
pada pasien
yang
ber-penyaklt
paru-paru
kronis
|
Mening-katnya
sensitivitas
pada pasien
berpenya-kit
asma dan
bronchitis
|
Mening-katnya
sensitivitas
pada pasien
berpenya-kit
asma dan
bronchitis
|
Berba-ha ya
|
300 -lebih
|
Tingkat yang
berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
|
Sumber: Bapedal
[1]
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas
Buang
Pencemar
|
Sumber
|
Keterangan
|
Karbon
monoksida
(CO)
|
Buangan
kendaraan bermotor; beberapa proses industri
|
Standar
kesehatan: 10 mg/m3
(9 ppm)
|
Sulfur dioksida
(S02)
|
Panas dan
fasilitas pembangkit listrik
|
Standar
kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)
|
Partikulat
Matter
|
Buangan
kendaraan bermotor; beberapa proses industri
|
Standar
kesehatan: 50 ug/m3
selama 1 tahun;
150 ug/m3
|
Nitrogen
dioksida
(N02)
|
Buangan
kendaraan bermotor; panas dan fasilitas
|
Standar
kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam
|
Ozon
(03)
|
Terbentuk di
atmosfer
|
Standar
kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam
|
Sumber : Bapedal
[2]
PENANGGULANGAN
EMISI
Teknologi
penanggulangan emisi dari mesin dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar
yaitu ; Pengurangan emisi metode primer dan Pengurangan emisi metode sekunder
Pengurangan emisi
metode primer adalah:
Berdasarkan bahan bakar ;
- Penggunaan bahan bakar yang rendah
Nitrogen dan Sulfur termasuk penggunaan non fossil fuel.
- Penggalangan penggunaan Non
Petroleum Liquid Fuels
- Penggunaan angka cetak yang tinggi
bagi motor diesel dan angka oktan bagi motor bensin.
- Penggunaan bahan bakar Gas.
- Penerapan teknologi emulsifikasi
(pencampuran bahan bakar dengan air atau lainnya).
Berdasarkan perlakuan udara ;
- Penggunaan teknologi Exhaust Gas
Recirculation (EGR).
- Pengaturan temperature udara yang
masuk pada motor.
- Humidifikasi.
Berdasarkan Proses Pembakaran
- Modifikasi pada pompa bahan bakar dan
sistem injeksi bahan bakar.
- Pengaturan waktu injeksi bahan bakar.
- Pengaturan ukuran droplet dari bahan
bakar yang diinjeksikan.
- Injeksi langsung air ke dalam ruang
pembakaran.
Pengurangan emisi
metode sekunder adalah :
- Penggunaan Selective Catalytic
Reduction (SCR).
- Penerapan teknologi Sea Water
Scrubber untuk aplikasi di kapal.
- Penggunaan katalis magnet yang dipasang
pada pipa bahan bakar.
- Penggunaan katalis pada pipa gas
buang kendaraan bermotor.
KESIMPULAN
Pencemaran udara sangat berpengaruh terhadap semua yang ada di bumi seperti
air,udara,pepohonan tanah dan lingkungan.Kita sebagai makhluk yang sempurna yang
diciptakan Allah SWT hendaknya menjaga ciptaan-Nya jangan sampai merusak,hal
ini akan berdampak buruk bagi generasi yang akan datang terutama anak cucu
kita .Dengan berperilaku baik terhadap
lingkungan akan membantu membuat udara bersih dan mengurangi emisi gas buang
seperti Menanam pohon di lingkungan kita,membiasakan untuk naik bus terutama di
perkotaan dan membuang sampah tidak sembarang tempat.Berdasarkan keterangan di atas banyak
sekali kandungan bahan pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi lingkungan
sehingga akan mengganggu Biosfer yang ada di Bumi.
DAFTAR PUSTAKA
- Badan Pengendalian Dampak Lingkungan,
Presentasi Data ISPU selama tahun 2002.
- Badan Pengendalian Dampak Lingkungan,
Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang, 2002.
- Kementerian Lingkungan Hidup, Status
Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 2005.
- NISHIDA OSAMI, Actual State and Prevention of Marine Air Pollution from Ships,
Review of Kobe University of
Mercantile Marine No. 49, Kobe-Japan, 2001.
- Tempo Interaktif, 2005, Metromini
Penyebab Pencemaran Udara Terbesar di Jakarta, Januari 2005.
- WRIGHT A.A, Exhaust Emissions from Combustion Machinery, IMARE London,
2000.
- http://ahmadchem.blogspot.com/2009/11/dampak-pencemaran-udara-so2html
- http://pencemaranudara.wordpress.com/pencemaran-uadara-2/
- [http://www.infowars.com
www.infowars.com]
- [http://www.carbonmonoxide.net
Carbon Monoxide Network & Forum]
- http://kimiakoloid.com/blog/wp-content/uploads/hidrokarbon1.png
- http:www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF
- http://www.kangatepafia.com
- Buku
Kimia dan pengetahuan Lingkungan Industri (Atep Afia Hidayat ,Muhammad
Kholil)
@Q01 - WAWAN
BalasHapusBagaimana cara menanggulangi pencemaran udara?
Terimakasih