Oleh : Jessica
Chresstella
ABSTRAK
Peningkatan jumlah mahkluk hidup di bumi menyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan. Perubahan lingkungan terjadi akibat dari adanya berbagai macam
aktivitas manusia. Aktivitas manusia ini tentu memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak negative yang ditimbulkan dari adanya aktivitas manusia ini
memerlukan pengendalian dan pengelolaan yang baik. Apabila dilakukan
pengendalian dan Pengelolaan yang baik maka dampak negative yang ditimbulkan
dapat diminimalisir. Peningkatan jumlah penduduk sangat mempengaruhi sumber
daya alam. Sulitnya mendapatkan air bersih menjadi salah satu indicator telah
terjadinya masalah dalam hal pengelolaan sumber daya alam yaitu air.
Kata Kunci:
Polutan, limbah, dampak negatif, pencemaran air
PENDAHULUAN
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar
adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan
menjadi :
-
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan
pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,
warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
-
Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan
pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH
-
Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan
pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada
tidaknya bakteri pathogen. ( Warlina, Lina 2004)
DKI Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan beberapa
sungai kecil serta 40 situ tersebar di 5 wilayah kota yang sangat potensial
sebagai air permukaan untuk menunjang kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan
penduduk DKI yang pesat dan perkembangan pemanfaatannya, ada kecenderungan
terjadinya perubahan pada kondisi dan kualitas air sungai dan situ di DKI
Jakarta (Hendrawan, Diana 2015)
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa, ada beberapa
pencemaran sungai yang diakibatkan oleh industri misalnya Sungai Cipinang, Kali
Baru Barat, Kali Petukangan dan Cakung Drain serta Saluran Morkevart. Tetapi
sebagian besar disebabkan karena limbah domestik yakni berasal dari rumah
tangga, restoran, perkantoran, daerah perdagangan dan lainnya (Yudo, Satmoko ,
dkk. 2011)
PEMBAHASAN
Menurut Yudo, Satmoko .dkk (2011) berdasarkan pembagian
wilayah kepadatan penduduk, dapat diambil kesimpulan alternatif penanggulangan
pemecahan masalah air limbah sebagai berikut:
a. Wilayah dengan kepadatan Penduduk Rendah .Untuk wilayah
ini hanya limbah dari toilet yang harus diolah dengan cara pengolahan ditempat
(ON SITE TREATMENT) sedangkan limbah dari kamar mandi, dapur dan air cucian
boleh dibuang tanpa pengolahan.
b. Wilayah Dengan Kepadatan Penduduk Sedang. Di wilayah ini
air limbah dari toilet maupun air limbah rumah tangga yang lain harus diolah
dengan cara pengolahan di tempat (on site treatment) sampai derajat pengolahan
tertentu yakni sampai mencapai konsentrasi BOD 60 mg/liter.
c. Wilayah Dengan Kepadatan Penduduk Tinggi . Adalah wilayah
dengan kepadatan penduduk lebih besar dari 300 orang per hektar. Di wilayah ini
seluruh air limbah rumah tangga akan diolah dengan cara terpusat yakni dengan
sistem riolisasi (sewerage system) sampai derajat pengolahan tertentu sehingga
konsentrasi BOD yang keluar maksimum 30 mg/liter.
KESIMPULAN DAN SARAN
Menurut Hidayat, Atep
Afia.dkk (2018), terdapat banyak definisi mengenai pencemaran air. Intinya
ialah jika satu atau beberapa zat telah masuk ek dalam air atau perairan
sedemikian rupa, sehingga menimbulkan gangguan terhadap organism yang ada.
Sebenernya ekosistem perairan seperti lautan,danau, sungai dan yang lainnya
memiliki kemampuan alami untuk membersihkan berbagai polutan yang masuk. Terjadinya pencemaran air akan memberikan
dampak negative pada warga sekitar. Karena itu perlu penggelolaan yang bijak
untuk meminimalisir dampak negative yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep
Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Linngkungan Industri.
Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Hendrawan, D. (2005). Kualitas air sungai dan
situ di DKI Jakarta. Makara Journal of Technology, 9(1).
(http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/483.pdf
. diakses pada 19 Februari 2020)
Warlina, Lina. 2004. Pencemaran
Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. (http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf, diakses
tanggal 19 Februari 2020)
@Q04-ADESITA
BalasHapuslantas apa solusi dari permasalahan pencemaran air di jakarta ?
Untuk penulisan daftar pustaka sudah sesuai standar APA
Artikel sangat bermanfaat