Oleh : Khadijah Zahrah @F29-Khadijah
Abstrak
Kimia organik merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena merupakan komponen penting bagi mahluk hidup diantaranya adalah senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat. Salah satu aplikasi senyawa organik yang terdapat pada makanan yaitu protein. Protein merupakan suatu zat makanan yang penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai sumber zat tenaga selain karbohidrat dan lemak.
Kata kunci : protein, kimia organik
Isi
Menurut Atep dan M.Kholil (2017), Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang lebih focus pada kajian mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organic. Aplikasi senyawa organic diantaranya terdapat pada makanan (pati, gula, lemak, vitamin dan protein).
Menurut Atep dan M.Kholil (2017), Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang lebih focus pada kajian mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organic. Aplikasi senyawa organic diantaranya terdapat pada makanan (pati, gula, lemak, vitamin dan protein).
Manusia
memerlukan makanan untuk tumbuh, bereproduksi dan memelihara kesehatan yang
baik. Memakan makanan yang benar dapat menghindarkan kita dari berbagai
penyakit atau sembuh lebih cepat ketika penyakit menyerang. Salah satu zat gizi
utama yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh dengan baik adalah
Protein. Kita dapat memperoleh protein dari makanan yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, sedangkan dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa sumber protein
adalah daging telur, susu, ikan, beras, kacang gandum, jagung dan buah-buahan
(Anra Poedjiadi, 1994).
Menurut Anra Poedjjiadi (1994), Protein merupakan komponen
penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel merupakan
pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan. Nama protein berasal dari
Bahasa Yunani (greek) proteus yang
berarti “yang pertama” atau “yang terpenting. Seorang ahli kimia Belanda yang
bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung Nitrogen dan
menamakannya protein, terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (Suhardjo
dan Clara, 1992).
Menurut Hart,Craine dan Hart (2003) Protein ialah biopolymer
yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu dengan lainnya lewat
ikatan amida (peptide). Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien.
Tidak sepertii bahan makronutrient lain (lemak dan karbohidrat). Protein
merupakan zat organic yang terdiri dari rantai asam amino yang saling berikatan,
membentuk polipeptida dan merupakan zat utama seluruh sel hidup, baik tumbuhan
maupun hewan.
Dalam proses pencernaan menurut Soerodikoesoemo dan Hari
(1989) dalam Abubakar Sidik (2009), protein akan dipecah menjadi unsur dasar
kimia. Protein terbentuk terdiri dari unsur karbon (C ), hydrogen (H), dan oksigen
(O), akan tetapi ditambah dengan unsur lain yaitu nitrogen (N). Molekul protein
mengandung pula fosfor (P), belerang (S), dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu).
Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang
tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomernya yang teirkata satu sama
lain melalui ikatan peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam
amino.
Struktur protein
Menurut Winarno (2004) dalam Ratna , Struktur asam amino
dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu struktur primer, sekunder, tersier
dan kuartener.
Struktur Primer
Susunan linier asam amino dalam protein
merupakan struktur primer. Susunan tersebut merupakan suatu rangkain unik dari
asam amino yang menentukan sifat dasar dari berbagai protein, dan secara umum
menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier. Bila protein mengandung banyak
asam amino dan gugus hidrofobik, daya kelarutannya dalam air kurang baik
dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino dengan gugus
hidrofil.
Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah struktur protein
yang merupakan polipeptida terlipat-lipat, berbentuk tiga dimensi dengan
cabangcabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan. Contoh bahan
yang mempunyai struktur ini ialah bentuk α-heliks pada wol, bentuk lipatan-lipatan
(wiru) pada molekul-molekul sutera, serta bentuk heliks pada kolagen.
Struktur Tersier
Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai
cabang disebut struktur tersier, yaitu susunan dari struktur sekunder yang satu
dengan struktur sekunder bentuk lain. Contohnya adalah beberapa protein yang
mempunyai bentuk α-heliks dan bagian yang tidak berbentuk α-heliks. Biasanya
bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hidrogen, ikatan garam,
interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida.
Struktur Kuartener
Struktur ini melibatkan beberapa
polipeptida dalam membentuk suatu protein. Ikatan-ikatan yang terjadi sampai
terbentuknyaa protein sama dengan ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur
tersier
Menurut Sastrohamidjojo H (2002) dalam Ayu Melinda, protein dapat
berfungsi sebagai berikut:
- Penyusun senyawa biomolekul seperti nucleoprotein (terkandung dalam inti sel, tepatnya kromosam), enxim, hormone, antibody dan saran kontraksi otot.
- Pembentukan sel-sel baru.
- Penganti sel-sel pada jaringan yang rusak.
- Sebagai sumber energi.
Protein termasuk yang sukar dimurnikan karena protein
terdapat dalam bentuk kompleks Bersama lipid dan karbohidrat, juga sebagai campuran
dengan protein lainnya. Factor yang membuat sukar dimurnikan karena mudah
sekali rusak oleh panas, basa dan pelarut organik. Apabila bentuk alamiah suatu
protein rusak maka disebut protein terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya ikatan hidrogen dan gaya sekunder lain dalm protein sehingga sehingga menyebabkan hilangsya sifat-sifat struktur yang lebih tinggi.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media : Jakarta
Hart, Harold, Leslie E. Craine dan David J. Hart. 2003. Kimia Organik. Penerbit Erlangga : Jakarta
Wardiyah. 2016. Kimia Organik. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-Komprehensif.pdf. (Diunduh 30 Januari 2018)
Melinda, Ayu. .Laporan Praktikum Kimia Organil Protein. http://www.academia.edu/12819986/Laporan_Praktikum_Kimia_Organik_Protein
(Diunduh 30 Januari 2018)
Katili, Abubakar Sidik. 2009. Struktur dan Fungsi Protein
Kolagen. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=40622&val=3587
(Diunduh 30 Januari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.