.

Minggu, 15 September 2019

STOIKIOMETRI







Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kit stoikiometri yang layak digunakan dan
mendeskripsikan efektivitas kit stoikiometri yang dikembangkan dalam meningkatkan pemahaman
konsep siswa pada materi stoikiometri secara keseluruhan. Metode penelitian yang digunakan
adalah Research and Development.
I.                   PENDAHULUAN
    Stoikiometri ialah cabang kimia yang berhubungan dengan suatu hubungan kuantitatif yang terdapat antara reaktan dan juga produk dalam reaksi kimia. Reaktan ialah suatu zat yang berpartisipasi didalam reaksi kimia, dan juga produk ialah suatu zat yang diperoleh sebagai hasil dari reaksi kimia.
HUKUM HUKUM DASAR KIMIA
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
 “Massa suatu produk sama dengan massa suatu reaktan”
Contoh :
S+O2→SO2
32 gr 32 gr 64 gr
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Setiap senyawa kimia ini memiliki komposisi unsur dengan perbandingan massa yang tetap dimanapun dan bagaimanapun cara senyawa tersebut dibuat.
Contoh :
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bulat dan juga sederhana.
Contoh :
  • Pada unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
  • Dalam senyawa NO yaitu massa N = massa O = 14 : 16
  • Dalam senyawa NO 2 yakni massa N = massa O = 14 : 32
  • Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka perbandingan massa O yaitu 16 : 32 = 1 : 2
4. Hukum Perbandingan Timbal Balik ( Jeremias Benjamin Richter )
Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan suatu unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan massa A dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan massa A dan massa B ketika itu juga dapat membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.

5. Hukum Perbandingan Setara
Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum Perbandingan Berganda dan Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua hukum tersebut juga lahir sebuah istilah atau pengertian dari massa ekivalen.
Bila suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain, maka pada perbandingan keduanya unsur tersebut ialah sebagai sebuah perbandingan massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari padanya.

6. Hukum Penyatuan Volume ( Joseph Louis Gay-Lussac )
Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan sebuah bilangan yang bulat dan mudah.

7. Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )
“pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama”
Hukum Avogadro berkaitan erat dengan Hukum Gay Lussac
Contoh :
N2(g) +  3 H2(g) →  2 NH3(g)
 PEMBAHASAN DAN DISKUSI
  ALAT DAN BAHAN
a.       Alat :
Ø  Beaker glass/gelas kimia
Ø  Gelas piala
Ø  Spatula
Ø  Termometer
b.      Bahan :
Ø  Larutan CuSO4 0,5 M
Ø  Larutan NaOH 0,5 M
Ø  Larutan HCl 0,5 M
Ø  Larutan H2SO4 0,5 M
PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Pada percobaan ini, kita akan mempelajari tentang stoikiometri. Percobaan stoikiometri ini bertujuan untuk mempelajari stoikiometri beberapa larutan (reaksi kimia). Dimana stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia.
Percobaan pertama mempelajari stoikiometri sistem NaOH dengan CuSO4. Pada percobaan ini NaOH dicampur dengan larutan CuSO4. Sebelum kedua larutan tersebut dicampurkan, terlebih dulu diamati suhu dari masing-masing larutan. Selain itu, mengamati dan mengambil sampel warna dari masing-masing larutan. Pencampuran larutan-larutan selalu menghasilkan volume yang sama, 25 ml.
Pada kegiatan pertama pada percobaan satu adalah mencampurkan 20 ml NaOH 0,5 M dengan 5 ml CuSO4. 0,5 M. setelah kedua larutan tersebut dicampurkan sambil diaduk, maka terjadi perubahan warna. Warna larutan menjadi biru tua serta wujudnya menjadi lebih kental dari sebelumnya. Hal ini terjadi karena larutan yang terbentuk tidak tepat jenuh.
Kegiatan yang kedua yaitu mencampurkan 10 ml NaOH 0,5 M dengan 15 ml CuSO4 0,5 M.  Setelah dicampurkan ternyata larutan yang terbentuk berwarna biru telur asin serta menjadi gumpalan-gumpalan. Gumpalan – gumpalan yang terbentuk tersebut menunjukkan bahwa larutan yang terbentuk adalah tepat jenuh.
Kegiatan ketiga yaitu mencampurkan antara 20 ml CuSO4 0,5 M dengan 5 ml NaOH 0,5 M. Setelah dicampurkan ternyata larutan yang terbentuk berwrna hijau toska dengan endapan dibagian bawahnya.
Kegiatan yang terakhir yaitu dengan mencampurkan antara 10 ml CuSO4 0,5 M dengan 15 ml NaOH 0,5 M, dan pencampuran larutan tersebut menghasilkan larutan dengan warna biru tua dan tanpa perubahan wujud. Hal ini menunjukkan bahwa campuran tersebut lewat jenuh.
Pada literatur seharusnya, semakin banyak volume NaOH yang dicampurkan maka suhu/temperatur yang terbentuk juga semakin tinggi. Tetapi, pada saat pengamatan dimana volume NaOH yang dicampurkan 20 ml seharusnya suhunya lebih tinggi dibandingkan campuran antara 15 ml NaOH dengan 10 ml CuSO4. Hal ini disebabkan karena perbedaan ruangan, karena ruangan tempat pengamatan bukan ruang hampa udara.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan suhu pada setiap kegiatan/ perlakuan mulai dari yang pertama hingga yang terakhir (kegiatan 4) semua perubahan suhunya sama yaitu 2˚C. Apabila dibuat grafik hubungan antara ∆T dengan volume maka grafik yang terbentuk berupa garis lurus horizontal. Hal ini menunjukkan bahwa disetiap volume suhunya sama (suhu konstan).
KESIMPULAN
a.       Apabila terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan terjadinya perubahan suhu, warna dan endapan (wujud).
b.      Perubahan suhu yang terjadi dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan yang dicampurkan dan juga oleh konsentrasi masing-masing reaktan.
d
DAFTAR PUSTAKA 

 https://luqmanm2k.wordpress.com/2013/10/20/hukum-hukum-dasar-stoikiometri-kimia/
 Wulansari Yunita, Edy Cahyono, Nanik Wijayati Prodi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, UniversitasNegeri Semarang, Indonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.