Oleh: @P17-GIMAWATI
1.
ABSTRAK
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui
di hampir setiap barang. Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak
sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat
mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia
(karsinogenik). Selain itu plastik pada umumnya sulit untuk didegradasikan
(diuraikan) oleh mikro organisme. Sampah plastik dapat bertahan hingga
bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah
plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan
mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik
ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah. Untuk itu perlu
diketahui tentang jenis-jenis utama plastik : kode PET, HDPE, PVC, LDPE, PP,
PS, OTHER sehingga jika memakai plastik yang lebih aman yaitu dengan kode HDPE,
LDPE, PP, OTHER ( kecuali PVC ) dan penanggulangan terhadap sampah plastik.
Kata Kunci : Jenis
Plastik, Penanggulangan Limbah Plastik, Sampah Plastik
2.
PENDAHULUAN
Plastik
merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan
peralatan rumah tangga, otomotif dan sebagainya. Penggunaan bahan plastik
semakin lama semakin luas karena sifatnya kuat dan tidak mudah rusak oleh
pelapukan. Perkembangan produk plastik di Indonesia sangat pesat pada dua
dekade terakhir dengan merambah hampir di semua jenis kebutuhan manusia, dari
kebutuhan dasar seperti kebutuhan rumah tangga sampai aksesoris pada mobil
mewah.
Ketersediaan
kantung plastik di berbagai tempat tak dapat dipisahkan dari perkembangan
industri dan konsumerisme. Dunia industri mengeksplorasi sumber bahan mentah
dan menjadikannya produk pemuas kebutuhan manusia. Ketika sumber daya alam
tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, industri beralih pada
bahan-bahan sintetis. Material sistetis seperti rayon, nilon, akrilik, dan
plastik menggantikan katun, wol, sultra, dan kayu dengan harga yang jauh lebih
murah. Material ini dapat bertahan selamanya meski telah digunakan berulang
kali, ringan, dan dapat diolah kembali menjadi bentuk yang baru dan tetap murah.
Berbagai
industri di dunia menggunakan plastik untuk mengemas produk mereka. Industri
makanan dan minuman instan misalnya, memilih plastik berlapis alumunium foil
atau plastik multilayer sebagai kemasan karena dianggap aman dan dapat menjaga
produk tetap layak dikonsumsi. Disamping itu, material pembungkus ini tidak
membuat biaya produksi melonjak. Produsen tetap dapat menjual produk eceran
dengan harga yang terjangkau. Hal yang sama juga dilakukan oleh produsen
shampo, permen, susu dan obat-obatan. Plastik kemasan berlapis alumunium foil
menggantikan kaca, kaleng, dan kertas sebagai material pengemas.
3.
PERMASALAHAN
Produk-produk plastik setelah tidak dipakai
lagi akan dibuang oleh konsumen sebagai sampah. Dengan jumlah presentase sampah
plastik yang semakin bertambah tersebut, apabila sampah plastik tidak segera
diolah maka akan terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Semakin banyaknya
jumlah konsumsi bahan plastik yang digunakan, maka akibat yang ditimbulkan juga
akan semakin buruk. Karena plastik adalah bahan yang tidak mudah musnah jika di
bakar, perlu waktu panjang untuk memusnahkannya.
4.
PEMBAHASAN
4.1 Jenis-jenis Utama Plastik
Plastik
merupakan bahan yang kelihatan bersih, praktis, sehingga barang-barang
kebutuhan sehari-hari dibuat dari plastik seperti botol minuman, gelas, piring,
kantong kresek, dan sebagainya Dengan demikian hampir semua orang memakai
barang-barang yang terbuat dari plastik karena kepraktisannya, walaupun
berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu sebaiknya
dipelajari mengenai jenis-jenis utama plastik, cara dan dampak pemanfaatannya.
Jenis – jenis utama plastik adalah sebagai berikut :
1. PET — Polyethylene Terephthalate
Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat
sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester
(bahan dasar botol kemasan 30 %). Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA
SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan
air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol
tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker).
2. HDPE — High Density Polyethylene
·
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman
untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan
plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
·
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram
dan lebih tahan terhadap suhu tinggi jika dibandingkan dengan plastik dengan
kode PET.
3. PVC — Polyvinyl Chloride
·
Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia,
minyak, dll.
·
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan
yang dikemas
4. LDPE — Low Density Polyethylene
·
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak
tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60C
sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air
tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
·
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki
resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
·
Biasanya plastik jenis ini digunakan untuk tempat
makanan, plastik kemasan, botol yang lunak.
5. PP —
Polypropylene
Karakteristik PP adalah botol transparan yang tidak
jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap
yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak
6 . PS — Polystyrene
·
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan.
·
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat
pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf, juga bahan ini sulit
didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat
panjang dan lama.
7. OTHER
·
Bahan
dengan tulisan Other berarti dapat berbahan SAN - styrene acrylonitrile, ABS –
acrylonitrile butadiene styrene, PC – polycarbonate, Nylon.
·
PC
– polycarbonate, dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam
makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada
ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
·
Dianjurkan
untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena
Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya
dinaikkan karena pemanasan.
4.2 Dampak Bahaya Penggunaan Plastik dan Sampah Plastik bagi
Kesehatan dan Lingkungan
Penggunaan plastik dalam kehidupan modern
ini terlihat sangat pesat sehingga menyebabkan tingkat ketergantungan manusia
pada plastik semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan plastik merupakan bahan
pembungkus ataupun wadah yang praktis dan kelihatan bersih, mudah didapat,
tahan lama, juga murah harganya. Tetapi dibalik itu, banyak masyarakat yang
tidak mengetahui bahaya dari plastik, dan cara penggunaan yang benar.
Yang perlu diwaspadai dari penggunaan
plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam
makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik (kresek) untuk
membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut seorang ahli kimia,
zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai terdegradasi
menjadi bentuk radikal, menyebabkan penyakit.
Selain itu faktor yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini adalah faktor
pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang
berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun
untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Dibutuhkan
waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi
atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat
terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
1. Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali
berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari
rumah.
2. Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang /
penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali
tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan, Recycle (daur ulang) adalah
upaya mendaur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali
ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain
seperti bahan baku sekunder produk plastik lain, misal plastik kresek hitam,
pot hitam, dan Recovery ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil
ulang bahan-bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian
dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia
dan biologi, ketiganya dikenal dengan 3 R.
3. Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara
tidak langsung merusak ekosistem melalui (1) sumbatan pada sistem saluran air yang
menyebabkan sedimentasi dan banjir, (2) merusak lahan subur seperti hutan
mangrove karena keberadaan sampah plastik menutupi permukaan dan mengurangi
sistem pengudaraan, (3) karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan
mengurangi kapasitas lahan pembuangan akhir sampah.
4. Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani
sampah plastik khususnya dan barang plastik. Kelembagaan mempunyai fungsi yang
penting dalam mengnangani sistem pengelolaan sampah plastik secara menyeluruh
dan komprehensif termasuk didalamnya penerbitan peraturan yang
berkaitan dengan
sistem pengelolaan sampah plastik dan plastik. Instansi yang terkait dengan
sistem pengelolaan sampah plsatik adalah Departemen Perindustrian dan
Perdagangan yang mengatur secara langsung sistem pengelolaan plastik dari bahan
baku sampai ke produk. Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai tugas dan fungsi
dalam pengelolaan lingkungan hidup termasuk berbagai dampak yang ditimbulkan
akibat proses pembuatan plastik dan produk barang plastik yang sudah tidak
terpakai dan dibuang ke lingkungan. Dinas Kebersihan merupakan instansi
terdepan dalam pengelolaan sampah plastik dalam sistem pengelolaan sampah kota.
5. KESIMPULAN
Penggunaan plastik disatu sisi telah
mendatangkan manfaat yang cukup besar, namun di sisi lain karena sifatnya yang
kurang baik terhadap kesehatan dan juga sulit diurai oleh lingkungan maka
produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan masalah baru. Namun demikian,
keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehingga manusia perlu
mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan sampah plastik dengan benar
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Sampah plastik jika dikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi bersih (
3R) akan mengurangi limbah dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan serta
dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
Dengan demikian peran serta pemerintah,
masyarakat dan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan ini akan membuat
kesehatan dan lingkungan terjaga dengan baik.
Cara lain dalam rangka
mengurangi keberadaan plastik dan sampah plastik adalah dengan cara mengurangi
penggunaan barang-barang berbahan baku plastik atau menggantinya dengan barang
yang non-plastik. Substitusi bahan plastik dengan bahan yang mudah diurai dan
dihancurkan oleh lingkungan seperti bahan-bahan alami, misal : plastik dari
jagung, kentang, dan lain-lain.
6. DAFTAR PUSTAKA
Sahwan Firman, Martono Heru, Wahyono
Sri. (2005). Sistem Pengelolaan Limbah Plastik di Indonesia. 311-318
Wahyudi, Ekky. (2016). Pengolahan
Sampah Plastik Polipropilena (PP) Menjadi Bahan Bakar Minyak dengan Metode
Perengkahan Katalitik Menggunakan Katalis Sintetis. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. Vol. 11, No.1, Hlm. 17 – 23
Purnama, Hijrah. (2010). Studi
Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Volume
2, Nomor 1
Hidayat Atep, Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri.
Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Oktaviani, Nina. (2010). Analisis
Pengelolaan dan Dampak Sampah Terhadap
Konsumsi Warga Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.