Oleh : Winda Setyo Rini (@T14-Winda)
Gambar 1 : mind map energi hijau |
Abstrak
Energi menjadi komponen paling penting dalam kehidupan. Kebutuhan
akan energi terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Untuk menghindari
krisis terhadap kebutuhan energi, maka perlu diterapkan penggunaan energi hijau
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan industri. Energi hijau
merupakan energi yang berasal dari sumber alami yang dapat diperbarui (energi
terbarukan). Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam
yang melimpah memiliki potensi yang cukup besar untuk menerapkan energi hijau. Penerapan
energi hijau yang bersifat ramah lingkungan akan memberikan banyak manfaat.
Kata
Kunci : energi, energi
hijau, energi terbarukan, sumber daya, industri
Abstract
Energy
is the most important component in life. Energy needs will continue to increase
over time. To avoid a crisis in energy needs, it is necessary to apply the use
of green energy in daily life, especially in industrial activities. Energy is
energy that comes from natural sources that can be activated (renewable
energy). Indonesia as a country that has abundant natural resources has
considerable potential to implement green energy. The application of green
energy that is environmentally friendly will provide many benefits.
Keywords : energy, green energy, renewable energy, resources, industry
Pendahuluan
Menurut Heyko (2016), Energi merupakan
komoditas strategis yang mempengaruhi keberlangsungan pembangunan yang dalam
pengelolaannya memerlukan ketelitian dan kebijaksanaan. Jika pasokan energi
menurun, maka akan menimbulkan kenaikan harga energi yang berakibat pada
turunnya daya beli energi. Hal ini akan berimbas pada kolapsnya kegiatan
ekonomi dan bersifat destruktif terhadap kegiatan produksi dan konsumsi
masyarakat. Dengan demikian, energi
menjadi komponen penting dalam kehidupan.
Dalam penggunaan energi harus lebih banyak menggunakan
energi yang dapat diperbarui (energi terbarukan) agar tidak terjadi krisis
energi yang semakin lama semakin parah. Menurut Siswiyanti (2006), Keterbatasan
energi fosil, diiringi konsumsi yang terus meningkat, sejalan dengan
meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi, paradigma
pemanfaatan energi harus bergeser pada pemanfaatan energi terbarukan (renewable energy), seperti biomassa,
panas bumi, energi surya, energi air, energi angin, energi samudera bahkan energi nuklir.
Keinginan untuk lebih memanfaatkan sumber energi yang
dapat diperbarui (energi terbarukan) ini melahirkan konsep pemikiran energi
hijau (green energy). Energi hijau selalu
berkaitan dengan permasalah-permasalahan energi seperti penggunaan energi
terbarukan, pengembangan energi alternatif, dan lain sebagainya. Penerapan energi
hijau dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi dalam melakukan kegiatan
industri merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan demi menjaga ketersediaan
energi yang akan berkaitan dengan kelangsungan hidup saat ini dan hingga nanti.
Rumusan
Masalah
- Apa yang dimaksud dengan energi hijau ?
- Bagaimana potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan penerapan energi hijau ?
- Mengapa perlu menerapkan energi hijau (energi terbarukan) dalam kehidupan sehari – hari, terutama dalam sektor kegiatan industri ?
Tujuan
- Untuk mengetahui maksud dari energi hijau.
- Untuk mengetahui potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan penerapan energi hijau.
- Untuk mengetahui alasan perlu menerapkan energi hijau (energi terbarukan) dalam kehidupan sehari – hari, terutama dalam sektor kegiatan industri.
Pembahasan
Menurut Kalyani (2015), energi hijau berasal dari sumber alami seperti sinar matahari, angin, hujan, tumbuhan, dan panas bumi. Sumber daya energi ini dapat diperbarui, artinya dapat diisi ulang secara alami. Berbagai jenis teknologi energi terbarukan meliputi: energi surya, energi laut, energi angin, tenaga air, bio-energi, energi panas bumi, dan lain-lain. Tujuan utama pengembangan sumber energi hijau adalah untuk menghasilkan tenaga dan juga meminimalkan limbah dan polusi, sehingga kita dapat mengurangi dampak produksi energi terhadap lingkungan. Ilmuwan yang menyukai penggunaan energi hijau mengatakan bahwa kita dapat mengurangi laju perubahan iklim dengan menggunakan sumber-sumber tersebut. Berbeda dengan sumber bahan bakar fosil, sumber ini dapat diperbarui. Konsep Energi Hijau paling sering dipertimbangkan ketika datang ke isu-isu seperti kogenerasi, pemanas, dan listrik. Sumber-sumber tersebut dapat dibeli oleh konsumen atau pelaku usaha sebagai sarana penunjang kehidupan yang ramah lingkungan, dengan mengurangi dampak buruk produksi energi.
Gambar 2 : ilustrasi green energy Sumber : https://lp2m.uma.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/GreenEnergyArticle-653x385.jpg |
Menurut Hidayat (2021), Istilah energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi
terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup konservasi energi (contohnya
energi hijau juga dipakai untuk menyebut bangunan yang dibangun dengan cara
agar tetap dingin di siang hari dan tetap panas di malam hari melalui desain
arsitektur yang tidak mengandalkan AC atau sistem pemanas ruangan). Promosi
energi hijau tidak hanya dengan menggunakan sumber energi terbarukan di tahun-tahun
mendatang, tetapi juga untuk membuat dominasi teknologi bahan bakar fosil saat
ini menjadi lebih hijau dan mengurangi tingkat polusi (seperti teknologi
batubara bersih).
Indonesia merupakan
sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam yang tidak akan pernah habis
apabila dikelola dengan baik. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber
daya alam memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan penerapan
penggunaan energi hijau. Menurut Saefulhak (2017), potensi
energi terbarukan yang dimiliki Indonesia untuk ketenagalistrikan mencapai 443
GW, meliputi panas bumi, air dan mikro-mini hidro, bioenergi surya, angin, dan
gelombang laut. Potensi tenaga surya di Indonesia memiliki porsi terbesar,
lebih dari 207 MW, disusul dengan air dan angin.
Menurut Siswiyanti (2006), Indonesia
mempunyai sungai dan air terjun sangat banyak yang berpotensi besar tenaga air.
Secara teoritis, tenaga air diperkirakan mencapai 75.000 MW. Potensi tenaga air
bervariasi dari 200 kW sampai dengan 10 MW, yang diupayakan dari tenaga air
yang memutar turbin/kincir pembangkit. Kemudian, Indonesia
juga
merupakan daerah vulkanik, potensi panas bumi terdapat di sepanjang pulau
Sumatra, Jawa-Bali, NTT, NTB menuju laut Banda, Halmahera dan Sulawesi.
Penelitian menunjukkan bahwa sepanjang jalur tersebut terdapat 70 daerah sumber
energi panas bumi yang mempunyai prospek untuk dikembangkan dengan potensial
total sebesar 19.658 MW.
Seiring dengan berjalannya waktu isu mengenai krisis
ketersediaan energi semakin berkembang, hal ini menjadi pendorong yang kuat untuk
menggunakan atau menerapkan energi hijau (energi terbarukan) dalam kehidupan,
terutama dalam melakukan kegiatan perindustrian, apalagi diketahui indonesia
memiliki banyak potensi sumber daya alam yang juga dapat mendukung untuk
mengembangkan energi hijau.
Menurut
Arief (2020), hampir
semua industri dan aktivitas keseharian tidak bisa lepas dari ketergantungan
terhadap energi yang tidak terbarukan. Bahan bakar berjenis minyak mempunyai
batas pakai karena jumlahnya yang terbatas dan tidak akan bisa di produksi
kembali. Eksploitasi sumber daya minyak yang terlalu besar dan cepat akan
membuat suplai dari bahan bakar menjadi lebih cepat habis dan mungkin tidak
akan menyisakan banyak untuk anak dan cucu Anda kelak. Salah satu cara yang saat ini
sedang banyak dicoba adalah dengan menggunakan energi terbarukan. Energi
terbarukan merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang bisa dipakai
sebagai energi utama untuk hidup sehari – hari. Energi
yang terbarukan merupakan sebuah opsi lain atas pengembangan dari berbagai
sumber daya yang sudah ada. Karena semakin tingginya permintaan atas energi
akhirnya membuat peneliti terus mengembangkan sumber daya yang bisa terus
digunakan dalam jangka waktu yang panjang tanpa harus takut untuk habis jika
digunakan.
Menurut Amara (2021), Hingga saat ini, dunia masih sangat bergantung pada
penggunaan bahan bakar fosil, yang pada kenyataannya dapat menyebabkan
terjadinya gas rumah kaca yang berpotensi merusak iklim serta pencemaran yang
membahayakan manusia. Emisi karbon yang dihasilkan saat kita membakar minyak,
batu bara, dan gas akan memerangkap panas di atmosfer dan menyebabkan perubahan
iklim. Sedangkan energi hijau atau dikenal dengan energi terbarukan
merupakan jenis
energi yang memiliki
segudang manfaat, hampir tidak ada habisnya, mudah ditemukan di mana-mana, dan
yang terpenting, hampir tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, yang berbanding terbalik
dengan energi bahan bakar fosil,
yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas alam hanya tersedia dalam jumlah terbatas
dan sangat merugikan lingkungan kita. Oleh karena itu peralihan
dari penerapan energi bahan bakar fosil (energi tidak terbarukan) menjadi energi
hijau (energi terbarukan) sangat perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,
terlebih lagi dalam pelaksanaan kegiatan industri.
Kesimpulan
Energi hijau yaitu energi yang berasal dari sumber alami
seperti sinar matahari, angin, hujan, tumbuhan, dan panas bumi. Sumber daya
energi ini dapat diperbarui, artinya dapat diisi ulang secara alami. Saat ini, istilah energi hijau tidak hanya
mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup
konservasi energi. Indonesia sebagai salah satu negara yang
kaya akan sumber daya alam memiliki potensi yang cukup besar untuk
mengembangkan penerapan penggunaan energi hijau. Penerapan energi hijau (energi terbarukan) dalam kehidupan sehari –
hari, terutama dalam kegiatan industri sangat penting untuk dilakukan, karena
energi hijau merupakan jenis energi yang memiliki segudang manfaat, hampir tidak ada
habisnya, mudah ditemukan di mana-mana, dan yang terpenting, hampir tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan, yang berbanding terbalik dengan energi bahan bakar fosil yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas dan
sangat merugikan bagi lingkungan.
Daftar
Pustaka
Amara, Agatha Diora. 2021. Contoh dan Manfaat Energi Terbarukan: Mengapa Penting?. Bekasi : Wasteforchange Alam Indonesia. Dalam https://waste4change.com/blog/contoh-manfaat-renewable-energy/ (diakses pada 9 Desember 2021).
Arief, Muhammad. 2020. Energi Terbarukan Solusi Energi Masa Depan. Sidoarjo : PT. Prima Teknik System. Dalam https://primatekniksystem.com/artikel/energi-terbarukan-solusi-energi-masa-depan (diakses pada 9 Desember 2021).
Heyko, Eduardo dkk. 2016. Strategi
Pemanfaatan Energi Terbarukan Dalam Rangka Kemandirian Energi Daerah Provinsi
Kalimantan Timur. Inovasi
: Jurnal Ekonomi Keuangan, dan Manajemen, Volume 12, (1), 2016 ISSN print:
0216-7786, ISSN online: 2528-1097.
Samarinda : Universitas Mulawarman Indonesia. Dalam https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/download/797/71
(diakses pada 9 Desember 2021).
Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas
Mercu Buana.
Kalyani, Vijay Laxmi dkk. 2015. Green Energy : The Need Of The World. Journal of Management Engineering
and Information Technology (JMEIT) Volume-2, Issue-5, ISSN: 2394 – 8124. Rajasthan : Engineering College Ajmer. Dalam https://www.researchgate.net/publication/283482870_GREEN_ENERGY_The_NEED_of_the_WORLD
(diakses pada 9 Desember 2021).
Saefulhak, Yusuf dkk. 2017. Energi Terbarukan: Energi untuk
Kini dan Nanti. Jakarta
: Institute
for Essential Services Reform. Dalam
http://www.iesr.or.id/wp-content/uploads/2018/11/COMS-PUB-0001_Briefing-Paper-1_Energi-Terbarukan.pdf
(diakses pada 9 Desember 2021).
Siswiyanti, Yayuk dan Amri Jahi. 2006. Mengembangkan Kapasitas Masyarakat
Pedesaan Dalam Berswasembada Energi Melalui Pendidikan: Pengembangan Energi
Hijau (Green Energy) Sebagai Energi Alternatif. Jurnal Penyuluhan Vol.
2, No. 2 ISSN: 1858-2664. Bogor : IPB. Dalam https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/43028/1/Yayuk%20Siswiyanti.pdf
(diakses pada 9 Desember 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.