Stoikiometri
Dibuat Oleh:
Ø OKY MAULANA (@N07-OKY)
Ø ARDY TRIANANDA (@N08-ARDY)
Ø SAHLEVI ARIPUTRA (@N09-SAHLEVI)
Abstrak/pendahuluan
Salah
satu pokok bahasan ilmu kimia adalah perhitungan kimia ( stoikiometri ). Materi
perhitungan kimia tidak hanya berisi konsep teoritis namun juga berisi hitungan
kimia. Meliputi : menghitung jumlah mol zat, mengkonversikan jumlah mol menjadi
jumlah partikel, massa, dan volume, menentukan rumus empiris dan rumus molekul,
menentukan rumus senyawa hidrat (air kristal), menentukan komposisi atom,
menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi dari perhitungan kimia
sederhana (perhitungan kimia tepat habis), dan menentukan pereaksi pembatas dan
penggunaan konsep mol dan koefisien reaksi untuk menentukan banyak zat pereaksi
atau hasil reaksi. materi perhitungan kimia (stoikiometri) lebih banyak
ditekankan pada penyelesaian soal matematika (algoritmik). ilmu kimia juga
mengkaji tentang hitungan kimia (Sukarna, 2000:85).
Kata
kunci : stoikiometri, dasar-dasar ilmu kima.
Pengertian
Dalam
ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dari reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal
dari Bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran). Stoikiometri reaksi
adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam pembentukan
senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, diperlukan hukum-hukum
dasar ilmu kimia.
Hukum Dasar
Stoikiometri Kimia
1. Hukum
Kekekalan Massa (Lavoisier)
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal
Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier.hukum Lavoisier dikenal
sebagai hukum kekekalan massa. Dapat di simpulkan, “Massa total zat sebelum
reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi”.
2.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust)
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis
Proust membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas
unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap.Dapat di simpulkan,
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”
3.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada
perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bulat dan juga
sederhana.
4.
Hukum Perbandingan Timbal Balik ( Jeremias Benjamin Richter )
Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan suatu
unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan massa A
dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan massa A dan
massa B ketika itu juga dapat membentuk AC dan BC atau kelipatan dari
perbandingan ini.
5.
Hukum Perbandingan Setara
Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum Perbandingan Berganda dan
Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua hukum tersebut juga lahir sebuah
istilah atau pengertian dari massa ekivalen. Bila suatu unsur yang bergabung
dengan unsur lain, maka pada perbandingan keduanya unsur tersebut ialah sebagai
sebuah perbandingan massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari
padanya.
6.
Hukum Penyatuan Volume ( Joseph Louis Gay-Lussac )
Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan
pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan sebuah
bilangan yang bulat dan mudah.
7.
Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )
Pada suatu temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari
semua gas dapat mengandung jumlah molekul yang sama.
Jenis stoikiometri :
Ø Stoikiometri
Reaksi: Stoikiometri sering sekali digunakan untuk menyeimbangkan
persamaan kimia yang dapat ditemukan pada stoikiometri reaksi. hal Ini
menggambarkan hubungan kuantitatif antara zat karena berpartisipasi dalam
reaksi kimia. Di dalam contoh di atas, nitrogen dan hidrogen bereaksi untuk
membentuk amonia, reaksi stoikiometri menggambarkan rasio molekul nitrogen,
hidrogen dan amonia 1: 3: 2.
Ø Stoikiometri
Komposisi :hal ini menjelaskan kuantitatif (massa) hubungan antara
unsur-unsur dalam senyawa. contohnya, stoikiometri komposisi menggambarkan
(massa) nitrogen dengan hidrogen yang bergabung menjadi amonia kompleks. yaitu
1 (satu) mol nitrogen dan 3 (tiga) mol hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol
ialah satuan yang dipakai dalam kimia untuk jumlah zat.
Ø Stoikiometri
Gas:
ialah Jenis
stoikiometri yang berkaitan dengan reaksi yang melibatkan gas, di
mana gas berada pada suhu, tekanan dan volume yang di kenal dan dianggap gas
ideal. Untuk gas, perbandingan volume idealnya sama dengan hukum gas ideal,akan
tetapi rasio massa reaksi tunggal harus dihitung dari massa molekul reaktan dan
produk, di mana massa molekul ialah massa 1 (satu) molekul zat.
Ø Gas ideal
merupakan gas teoretis yang terdiri dari satu set partikel dan bergerak
acak, tanpa-berinteraksi mematuhi hukum gas ideal. Hukum gas ideal adalah
persamaan keadaan gas ideal. Persamaan hukum gas ideal adalah
PV= nRT , di mana P adalah tekanan,dan V adalah volume dan T
adalah temperatur absolut,sedangkan n adalah mol gas dan R adalah konstanta gas
universal.
Daftar pustaka
Alfian, Zul. 2009. Kimia Dasar. Medan : USU Press
Yoshito, Takeuchi. 2006. Pengantar Kimia. Tokyo : Penerbit Iwanami
Publishing Co.
Yanti, F D., Dermawan Afandy., Muhammad Su’aidy. 2012. Dentifikasi
Pemahaman Materi Perhitungan Kimia (STOIKIOMETRI) Pada Siswa Kelas X SMAN 10
Malang Semester II Tahun Ajar 2012/2013. Jurnal Online UM.
Murjana, Angga. 2019. Stoikiometri.
Sumber
: https://rumusrumus.com/stoikiometri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.