Oleh : Marshel Mahendra (@X08-Marshel)
Diera modern ini teknologi sudah berkembang pesat dan
dapat memberikan solusi-solusi pada masalah yang terjadi dalam kehidupan
manusia, maka manusia pun harus mampu memanfaatkan teknologi tersebut. Manusia
harus selalu berinovasi dan juga mampu menemukan solusi-solusi dari masalah
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang industri, seperti yang kita tahu dunia
industri sudah lama ada dibumi ini, industri merupakan tempat pengolahan-pengolahan
bahan yang nantinya akan dijadikan suatu produk akhir, masalah yang terjadi
dalam dunia industri biasanya adalah pembuangan limbah seperti limbah sisa pembuatan
dari suatu produk, hal ini tentunya merupakan masaalah serius yang terjadi
dalam kehidupan, pasalnya dampak yang ditimbulkan dapat merugikan masyarakat,
seperti contoh limbah sisa dari industri yang dibuang kesungai yang
mengakibatkan sungai menjadi tercemar atau kotor, hal ini tentunya akan menjadi
dampak yang buruk bagi masyarakat yang tinggal disekitar industri tersebut
karena kemungkinan hal yang akan terjadi adalah masyarakat akan kekurangan air
bersih, contoh lain adalah asap yang ditimbulkan karena sebuah industri yang
menyebabkan terjadinya pencemaran udara atau polusi udara tentunya hal ini pun
dapat berdampak buruk bagi Kesehatan manusia dan lingkungan. Manusia harus
berinovasi dan menemukan solusi dari masalah ini, salah satu solusinya yaitu
menerapkan kimia hijau dalam kehidupan agara dapat meminimalisir suatu
pencemaran.
Kata Kunci : Kimia, Hijau, Lingkungan, Solusi, Inovasi, Industri
In this modern era, technology has developed rapidly
and can provide solutions to problems that occur in human life, so humans must
be able to take advantage of this technology. Humans must always innovate and
also be able to find solutions to problems that occur in everyday life, such as
in the industrial sector, as we know the industrial world has long existed on
this earth, industry is a place for processing materials which will later be
used as a product. the final product, the problem that occurs in the industrial
world is usually the disposal of waste such as waste left over from the manufacture
of a product, this is certainly a serious problem that occurs in life, because
the impact can be detrimental to society, for example the residual waste from
industry that is disposed of in rivers that causing the river to become
polluted or dirty, this will certainly be a bad impact for the people who live
around the industry because the possibility that will happen is that the
community will lack clean water, another example is the smoke caused by an
industry that causes air pollution. fig or air pollution, of course, this can
also have a negative impact on human health and the environment. Humans must
innovate and find solutions to this problem, one solution is to apply green
chemistry in life in order to minimize pollution.
Keywords: Chemistry, Green, Environment, Solutions,
Innovation, Industry
A.
PENDAHULUAN
Kimia hijau atau bisa disebut dengan green chemistry
merupakan program untuk menciptakan suatu produk yang bisa diminalisirkan
kandungan zat-zat kimia berbahaya atau bahkan menghilangkannya dalam produk
tersebut, tujuan dari program ini agar manusia dapat menciptakan sebuah produk
yang lebih ramah terhadap lingkungan dan juga lebih aman untuk digunakan oleh
manusia karena konsep kimia hijau ini menerapkan keamanan dan kenyamanan suatu
produk yang akan dibuat.
Ditahun 1991 united states Evironmental Protection Agency (EPA) telah
meciptakan program hibah penelitian yang mengharuskan perancangan ulang desain
produk dan proses kimia yang telah ada untuk mengurangi dampak buruk pada
Kesehatan manusia dan lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian
Kimia Hijau
2. 12 Prinsip Kimia Hijau
3.
Penerapan
Kimia Hijau Dalam Kehidupan
C.
TUJUAN
1. Mengetahui
Apa Itu Kimia Hijau
2.
Memahami
Ke 12 Prinsip Kimia Hijau
3.
Mengetahui
Bagaimana Menerapkan Kimia Hijau Dalam Kehidupan
D.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kimia Hijau
Kimia hijau
merupakan suatu proses untuk merancang suatu produk agar bisa diminimalaisirkan
penggunaan zat-zat kimia yang berbahaya bahkan kimia hijau akan menerapkan prinsip
dimana suatu produk yang dibuat akan didesain ulang agar kandungan-kandungan
zat kimia yang ada didalamnya tidak membahayakan penggunanya maupun lingkungan.
kimia hijau merupakan cabang ilmu kimia yang
menganjarkan desain produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan
penggunaan dan pembentukan zat-zat berbahaya.
Evironmental Protection Agency (EPA) kemudian
melakukan kerja sama dengan United State National Science Foundation (NSF)
untuk mendanai proses penelitian dasar tentang kimia pada tahun 1990-an.
Dilihat dari laman Evironmental Protection Agency
(EPA) Pengenalan penghargaan presiden Green Chemistry challengen pada 1996 pada
akhirnya mampu menarik perhatian akademisi dan industri kimia hijau. Program
penghargaan tersebut saat ini telah menjadi landasan didalam kurikulum kimia
hijau
B.
12
Prinsip Kimia Hijau
Dalam kimia hijau terdapa 12 prinsip yang dapat diketahui, berikut ke 12
prinsip kimia hijau beserta penjelasannya ;
1.
Pencegahan
limbah
Pencegahan adalah prinsip
dasar dalam prinsip kimia hijau, hal ini dilakukan agar siklus sintetis dapat
lebih dioptimalkan untuk memberikan pengukuran dasar limbah yang mungkin tidak
aman bagi lingkungan
2.
Ekonomi
Atom
Kimia atom memiliki prosedur
kimia yang harus dirancang untuk mengurangi penggabungan bahan kimia berbahaya
yang digunakan dalam proses paling akhir disebuah produk.
3.
Sintesis
kimia yang tidak terlalu berbahaya
Pada dasarnya bahan kimia
yang dibuat dengan tujuan apapun sebisa mungkin untuk tidak menggunakan bahan
kimia yang berbahaya agar tidak menimbulkan risiko berbahaya pada kesheatan
manusia, maka dari itu gunakanlah bahan kimia seaman mungkin dan jangan jadikan
bahan kimia berbahaya sebagai opsi awal jika masih bisa menggunakan bahan kimia
yang lebih aman.
4.
Merancang
bahan kimia yang lebih aman
Para ahli kimia harus
merancang bahan kimia yang aman untuk diterapkan pada unsur yang dimaksudkan,
baik medis, industri, dan yang lainnya dan harus memiliki toksisitas manusia
yang rendah.
5.
Pelarut
dan pembantu yang lebih ramah lingkungan
Banyak reaksi kimia yang
membuthkan pelarut atau zat lain untuk mempercepat proses, dan masing-masing
zat atau pelarut memiliki risiko yang berbeda-beda, contoh risikonya yaitu
mudah terbakar dan volatilitas.
Meskipun pelarut tidak bisa dihindari dalam melukan beberapa proses
kimia tapi sebisa mungkin diminimalisir dan dipilih dalam jumlah energi yang
dibutuhkan untuk reaksi.
6.
Desain
untuk efisiensi energi
Prinsip desain efisiensi
energi mengisyaratkan bahwa kebutuhan energi harus diakui untuk dampak
lingkungan dan ekonomi yang harus dikurangi. Proses kimia harus dilakukan pada
suhu dan tekanan sekitar.
Didalam kimia hijau tidak dianjurkan untuk menggunakan insentif energi.
Diharuskan untuk menggunakan energi sesedikit mungkin untuk membuat produk
kimia dengan melakukan reaksi pada suhu dan tekanan kamar.
7.
Penggunaan
stok pakan terbarukan
Prinsip ini menyaraknan para
ahli kimia bahwa bahan kimia harus di terbarukan sebelum menipis kapanpun
secara teknis maupun ekonomis praktis.
Prinsip teori ini Sebagian besar memiliki kaitan dengan petrokimia, yang
merupakan senyawa yang terbuat dari bahan minyak mentah. Mereka menjadi bahan
paling awal dalam melakukan proses kimia, tetapi mereka tidak terbarukan dan
bisa habis.
8.
Kurangi
bahan turunan kimia
Prinsip ini mempunyai kaitan
dengan efisiensi penggunaan energi, bahan dasar, maupun bahan kimia yang
mendukung dalam proses produksi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi terbantuknya limbah berbahaya yang
menyebabkan pencemaran pada lingkungan.
9.
Menggunakan
katalis untuk efektifitas
Katalis merupakan zat yang
memiliki sifat mempercepat atau memperlambat proses kimia. Prinsip katalis pada
kimia hijau digunakan untuk mengurangi penggunaan energi yang berlebih dan
meningkatkan efisiensi proses kimia.
10. Mendesain bahan kimia dan produk yang telah
terdegradasi setelah pakai
Prinsip ini didasarkan
harapan dalam perancangan produk-produk yang menggunakan bahan kimia untuk
mudah terdegradasi menjadi limbah yang tidak berbahaya. Tujuannya agar limbah
mudah terurai secara alami.
11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
Prinsip ini menekankan betapa
pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan secara
langsung dan konperhensif. Hal ini bertujuan agar bisa merancangang system
produksi yang minim polusi dan limbah yang mengakibatkan pencemaran pada
lingkungan.
12. Mencegah potensi lingkungan
Bahan kimia yang digunakan
dalam proses pembuatan produk harus aman dan memiliki risiko kecelakaan yang
minim. Jadi selain harus aman dari dampaknya, bahan kimia yang pilih juga
diharuskan untuk tidak memiliki risiko kecelakaan besar saat digunakan dalam
proses produksi.
C.
Penerapan
Kimia Hijau Dalam Kehidupan
Penerapan
kimia hijau dalam kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting, hal ini
bertujuan untuk menjaga lingkungan dan juga untuk menjaga keberalngusangan
hidup manusia karena kimia hijau dapat memberikan solusi atas masalah-masalah
yang terjadi dalam kehidupan yang berhubungan dengan kimia, contoh penerapan
kimia hijau dalam kehidupan adalah dengan
tidak menggunakan bahan kimia yang mengandung zat-zat berbahaya.
Adapun penerapan kimia hijau dalam bidang industri
yaitu Pada tahun 2011 PT. holcim Indonesia tbk, mendaptakan penghargaan
peringkat pertama industri hijau yang diberikan secara langsung oleh presieden
Susilo Bambang Yudhoyono. Peenghargaan ini diberikan kepada PT. holcim
Indonesia tbk karena perusahaan ini telah menrapkan industri hijau secara terus
menerus dan berkesinambungaan berinovasi dalam menerapkan prinsip-prinsip
industri hijau.
E . KESIMPULAN
Kimia hijau atau green chemistry merupakan program
yang dapat diterpkan dalam kehdiupan
terutama dalam bidang industri karena kimia industri akan memberikan suatu
dampak yang baik terhadap keberlangsungan hidup umat manusia karena kimia hijau
menerapkan konsep untuk mendesain ulang suatu produk agar bisa meminilisirkan
kandungan zar-zat kimia yang berbahaya agar dapat terhindarkan demi menjaga
keamanan dan kenyamanan umat manusia dalam penggunaan suatu produk yang dibuatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Modull 11 KPLI : Kimia Hijau. Universitas Mercu Buana,
Jakarta.
(Diakses Pada 09 November 2022)
Dina Mustafa 2022 : Kimia Hijau dan Pembangunan
Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan : http://repository.ut.ac.id/5634/1/UTFMIPA-ALL.pdf#page=188
(Diaskses Pada 09 November 2022)
Eza Tadeus 2022 : 12 Prinsip kimia Hijau Dengan Contoh
: https://studyabroadnations.com/id/12-prinsip-kimia-hijau-dengan-contoh/
(Diunduh pada 09
November 2022)
Fauziatul Fajaroh 2018 : Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf
(Diakses Pada 09 November 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.