oleh: Anugrah Riyadi (@X04-Anugrah)
ABSTRAK
Green
chemistry atau “kimia hijau” adalah bidang kimia yang berfokus dalam bidang
global industri penerapan pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry
mulai dikenal secara dunia setelah Environmental Protection Agency (EPA)
mengeluarkan Pollution Prevention Act yg adalah kebijakan nasional buat
mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry adalah pendekatan buat
mengatasi perkara lingkungan baik itu berdasarkan segi bahan kimia yang
dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan
mengenai suatu metode yg berdasarkan dalam pengurangan penggunaan &
pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu berdasarkan sisi perancangan juga
proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan pada konsep green chemistry ini
mencakup aneka macam ancaman terhadap kesehatan insan & lingkungan,
termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim dunia, & penipisan
sumber daya alam.
Kata
kunci: Kimia hijau, mencegah, chesmitry
ABSTRACT
Green chemistry or “green chemistry” is a field of
chemistry that focuses on the global field of industrial pollution prevention
applications. In the early 1990s, green chemistry became known to the world
after the Environmental Protection Agency (EPA) issued the Pollution Prevention
Act which is a national policy to prevent or reduce pollution. Green chemistry
is an approach to solving environmental problems, both in terms of the
chemicals produced, the process or the reaction steps used. This concept states
about a method based on reducing the use and manufacture of chemicals both by
design and process. Chemical hazards seen in the green chemistry concept cover
a wide range of threats to human health and the environment, including
toxicity, physical hazards, global climate change, and depletion of natural
resources
Keywords: Green chemistry,
prevent, chesmitry
PENDAHULUAN
Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia yang
berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau
berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur,
penggunaan dan pembuangan akhir. Dalam hal ini kimia hijau merupakan konsep dan
pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran.
Menurut Sudarmin (2013) Penerapan proses industri berbasis green chemistry akan memberikan keuntungan
keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Jika suatu proses industri
berbasis green chemistry.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kimia hijau.
2. Bagaimana untuk mengaplikasi prinsip green chemistry.
3. Penerapan 12 prinsip kimia hijau.
TUJUAN
1. Memahami arti kimia hijau
2. Mengetahui cara mengaplikasi prinsip green chemistry
3. Mengetahui Penerapannya 12 prinsip.
PEMBAHASAN
1. Istilah kimia
digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan alasannya melibatkan struktur dan
perubahan sebuah materi.Perubahan tersebut pasti melibatkan energi selaku
sumbernya. Oleh alasannya itu rancangan green chemistry ini juga bersahabat
kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang
tidak pribadi seperti penggunaan suatu material dalam hal pengerjaan,
penyimpanan dan proses penyalurannya. Green chemistry merupakan pendekatan yang
sungguh efektif untuk mencegah terjadinya polusi alasannya mampu digunakan
secara eksklusif oleh para ilmuwan dalam situasi kini. Konsep ini lebih
memfokuskan pada cara pandang seorang peneliti untuk menempatkan faktor
lingkungan pada prioritas utama.
2. Untuk aplikasi prinsip green chemistry menurut Anggraeni (2012) yaitu pada ibu-ibu
rumah tangga. Ibu rumah tangga biasanya membiarkan limbah organik menumpuk di
suatu tempat, sampai membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap, dan membiarkan
limbah organik dan limbah anorganik bersatu. Untuk itu, perlu ditingkatkan
kesadaran untuk dapat memilah-milah limbah organik yang dapat lapuk dan limbah
anorganik yang sulit lapuk, serta perlu dimotivasi pemikiran dengan gaya hidup
5 R (Reuse, Reduce, Recycling, Replace, Refill).
3. Penerapan menjalankan 12
prinsip berikut:
1.
Pencegahan terbentuknya
limbah.
2.
Ekonomi atom.
3.
Sintesis kimia yang tidak berbahaya.
4.
Perancangan produk kimia
yang aman.
5.
Pemakaian bahan pelarut dan pembantu
yang aman.
6.
Perancangan efisiensi energi.
7.
Penggunaan bahan baku terbarukan.
8.
Pengurangan langkah proses.
9.
Penggunaan katalis untuk mempercepat
proses.
10.
Perancangan produk terbarukan yang
ramah lingkungan.
11.
Analisis real time untuk pencegahan
polusi.
12.
Menghindari penggunaan bahan kimia
yang berbahaya, toksis,
dan tak ramah lingkungan.
KESIMPULAN
istilah kimia digunakan dalam green chemistry dimaksudkan
alasannya melibatkan struktur dan perubahan sebuah materi. Area penelitian
dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih
ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, mendesain
materi kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif
dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Modul 11 KPLI : Kimia Hijau. Universitas Mercu Buana,
Jakarta.
(Diakses Pada 10 November 2022)
Anggraeni dkk, 2012, Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat.
Vol 1, No. 1
(Diakses Pada 10 November 2022)
Sudarmin, 2013, Kemampuan Generik Sains Kesadaran
Tentang Skala Sebagai Wahana Mengembangkan Praktikum Kimia Organik Berbasis Green
Chemistry. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran. Vol. 20. No.1
(Diakses
Pada 10 November 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.