.

Minggu, 13 November 2022

Pengaplikasian Konsep dan Prinsip-prinsip Kimia Hijau

 


Pengaplikasian Konsep dan Prinsip-prinsip Kimia Hijau 

Ditulis oleh: Arya Galuh Sutanto (41622010003)

Abstrak

Kimia Hijau merupakan kajian di bidang kimia yang relatif baru yang memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia dalam merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan pelestarian lingkungan. Kajian kimia hijau ini mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya, karena penerapan metode pemecahan masalah secara inovatif terhadap masalah lingkungan. Artikel ini membahas tentang penerapan konsep dan prinsip-prinsip dari kimia hijau.

Kata kunci: Kimia Hijau, Penerapan, Konsep, Prinsip-prinsip.

Abstract

Green Chemistry is a relatively new review of focusing groups that focus on the application of a number of chemical principles in designing using or producing chemicals to reduce the use or production of hazardous materials that can interfere with the health of living things and environmental conservation. This green chemical review includes effective concepts and approaches to prevent environmental pollution caused by the processes and products of toxic and dangerous chemicals, due to the application of innovative troubleshooting methods on environmental issues. This article discusses the application of the concepts and principles of green chemistry.

Keywords: Green Chemistry, Implementation, Concept, Principlesa

Pendahuluan

Pendidikan kimia saat ini mempunyai fokus pada pemikiran pengaruh produksi senyawa kimia pada lingkungan. Pada saat ini diperkirakan akan banyak sekali produk kimia yang dahulu dianggap ramah lingkungan, tetapi nanti dibatasi pemakaiannya karena berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Padahal penanganan limbah industri, sebenarnya sudah sejak lama konsep pembangunan berkelanjutan diwacanakan oleh masyarakat dunia dan dijadikan kerangka acuan program pembangunan nasional di banyak negara. Bertolak dari konsep pembangunan berkelanjutan tersebut, maka mulai tahun 1980-an telah dikembangkan kimia hijau (Green Chemistry) yang berkaitan penerapan 12 (dua belas) prinsip yang bertujuan untuk mengurangi aktivitas dan dampak industri kimia dan produk-produknya terhadap kesehatan manusia dan kondisi lingkungan ( Sudarmin, 2013 ).

Rumusan Masalah

1. Apa itu konsep Kimia Hijau?

2. Apa saja prinsip Kimia Hijau?

Tujuan

1. Mempelajari konsep Kimia Hijau

2. Mengetahui prinsip-prinsip Kimia Hijau

Pembahasan

1. Kimia Hijau

kimia hijau (green chemistry), atau yang disebut juga dengan kimia berkelanjutan, adalah konsep serta penerapan kimia dan teknologi yang berinteraksi dengan ilmu lain, seperti fisika, dan biologi. Kimia Hijau adalah penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari produk kimia. Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman. Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Aspek Kimia Hijau adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan katalis reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi atom, penggunaan pelarut yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

2. Prinsip-prinsip Kimia Hijau

Konsep kimia hijau biasanya ditampilkan sebagai gabungan dari 12 prinsip yang diusulkan oleh Anastas dan Warner (Anastas & Warner, 1998), apabila diterapkan dapat menunjukkan bagaimana produksi zat kimia dapat memfasilitasi kesehatan manusia dan lingkungan, dengan tetap memperhatikan efisiensi dan keuntungan. Kedua belas prinsip kimia hijau itu adalah: 1) pencegahan: pencegahan limbah lebih diutamakan daripada perlakuan terhadap air limbah; 2) atom ekonomi: metode sintesa harus dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan semua materi yang digunakan dalam proses sampai menghasilkan suatu produk; 3) sintesa zat kimia dengan kemungkinan timbulnya bahaya seminimal mungkin: kegiatan pembuatan zat kimia diusahakan menerapkan metode yang dirancang untuk memanfaatkan dan menghasilkan zat-zat dengan toksisitas serendah mungkin bagi kesehatan manusia dan lingkungan; 4) merancang zat kimia yang aman yang dapat digunakan sesuai peruntukannya dengan meminimalisir toksisitas zat tersebut; 5) pemanfaatan pelarut dan zat pendamping yang aman; 6) perancangan sistem untuk mendapatkan efisiensi energi pada temperatur dan tekanan rendah serta ramah lingkungan; 7) sejauh mungkin menerapkan penggunaan bahan mentah yang terbarukan, bukan yang menghabiskan sumber daya; 8) sejauh mungkin mengurangi pemanfaatan zat derivatif seperti zat pencegah, pelindung, atau penghancur; 9) pemanfaatan katalis seselektif mungkin dan yang merupakan reagen dengan sifat stokiometrik yang paling baik; 10) perancangan agar mudah diuraikan, zat-zat kimia yang dihasilkan harus mudah diuraikan saat manfaatnya telah selesai; 11) analisis secara real-time untuk pencegahan polusi; metode-metode analisis harus dikembangkan untuk memungkinkan pemantauan dan pencegahan secara langsung pada setiap tahap dari proses sintesa untuk mencegah terbentuknya zat berbahaya; 12) penerapan kimia aman untuk mencegah kecelakaan, zat-zat yang digunakan dalam proses kimia harus dipilih untuk meminimalisir potensi kecelakaan, termasuk pelepasan zat berbahaya, ledakan, dan kebakaran. Kedua belas prinsip ini diharapkan dapat memotivasi hal-hal yang berhubungan dengan bidang kimia seperti penelitian, pendidikan, dan kebijakan dan persepsi masyarakat.

Kesimpulan

Pembelajaran kimia dengan pendekatan kimia hijau bukanlah tujuan yang absolut tetapi mempunyai dedikasi terhadap proses pembangunan yang berkelanjutan, di mana lingkungan dipertimbangkan sejalan dengan kimia. Kimia hijau memiliki peranan penting untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Hal yang dapat dilakukan diantaranya mengurangi atau mengganti bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam suatu reaksi kimia atau sintesis suatu senyawa yang menghasilkan limbah berbahaya yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media. Diakses pada 13 November 2022.

Wikipedia, Kimia Hijau, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau, Diakses Pada 13 November 2022.

Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan Yang Berkelanjutan di Perkotaan. http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf, Diakses pada 13 November 2022.

Putri, Adhina C. Pengaplikasian Prinsip-Prinsip Green Chemistry. Semarang. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jcs/article/downloadSuppFile/14585/2460. Diakses pada 13 November 2022.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.