.

Minggu, 13 November 2022

PENDEKATAN KIMIA HIJAU

   PENDEKATAN KIMIA HIJAU 


 

 


Dibuat Oleh    : Hafizzul Fatah(@x41-Fatah)

a.     Abstrak

Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa.
Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis zat-zat tersebut serta mengurangi

Sampah kimia yang dihasilkan.Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan.Moto dari pendekatan kimia hijau adalah "lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan"Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi.Ide kimia hijau merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup Lainnya melalui tanah, air, debu, dan udara.

Katakunci       : Air, Debu, dan pencegahan bahaya

 

Abstract

The main goal of the green chemistry approach is to create better and safer chemicals, as explained in the journal entitled Green Chemistry and Sustainable Health Development in Urban areas by Dina Mustafa.At the same time, this approach also seeks to determine the safest and most efficient way to synthesize these substances and reduce Chemical waste generated. The aim of eliminating bad impacts is carried out from the design stage. Prevention of hazards in chemical manufacturing processes will provide benefits to human health and the environment. The motto of the green chemistry approach is "it is better, easier, and cheaper to design, and develop environmentally friendly processes and compounds than to overcome the adverse effects of chemical processes and products that are harmful to the environment" The motto explains that preventing environmental pollution by hazardous chemical processes and products is much better than dealing with chemical pollution that has already occurred. control so that it can become a contaminant in nature. These substances can enter the human body and other living things through soil, water, dust and air.

Keywords: Water, Dust, and hazard prevention


 

b.     Pendahuluan

ide kimia hijau pada awalnya dikembangkan sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Pencegahan Polusi tahun 1990, yang menyatakan bahwa kebijakan nasional Amerika Serikat harus membatasi atau mengurangi polusi dengan menggunakan desain proses yang lebih baik (termasuk produksi perubahan dalam biaya produk, proses pembuatan, penggunaan bahan mentah, dan daur ulang). Badan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang dikenal sebagai badan pengatur kesehatan manusia dan lingkungan, berpindah dari kebijakan command and control policy dan mengimplementasikan ide Kimia Hijau. Pada tahun 1991, EPA telah meluncurkan program hibah penelitian yang mendorong perancangan ulang desain produk dan proses kimia yang ada untuk mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. EPA yang kemudian bekerja sama dengan US National Science Foundation (NSF) mendanai penelitian dasar tentang kimia hijau pada awal tahun 1990-an.

c.     Rumusan Masalah

·       Apa itu kimia hijau ?

·       Kimia hijau terhadap pembangunan

·       12 prinsip kimia hijau

d.     Tujuan

·       Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kimia hijau

·       Mengetahui makna dari 12 prinsip kimia hijau

·       Apa saja pengaruh kimia hijau dalam pembangunan

e.     Pembahasan

A.    Apa itu kimia hijau  

Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan. Pendekatan kimia hijau bertujuan untuk menghilangkan dampak buruk zat kimia sejak pada proses perancangan. Praktik pencegahan bahaya dari sejak awal proses pembuatan zat kimia akan bermanfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yang meliputi proses perancangan, produksi, penggunaan atau penggunaan kembali, dan pembuangan limbah yang dihasilkan (Gambar 1). Perbedaan utama pendekatan lama dan baru dalam pembuatan zat kimia adalah pemanfaatan pelarut dari minyak bumi. Industri kimia umumnya mengandalkan pelarut petroleum yang tidak dapat diperbaharui sebagai materi utama untuk membuat zat kimia. Industri seperti ini biasanya adalah sangat intensif dalam penggunaan energi, tidak efisien, dan menghasilkan racun, baik produk maupun limbah kimia yang berbahaya

B.    Kimia hijau terhadap pembangunan

Pada perkembangan saat ini menurut Prof. Is Fatimah, kimia hijau berperan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada berbagai lini, yang didasarkan pada 12 (dua belas) prinsip meliputi: Pencegahan (Waste prevention), Atom economy, Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less hazardous chemical synthesis), Desain bahan kimia aman (Designing safer chemicals), Pelarut dan bahan tambahan aman (Safer solvents and auxiliaries).Selanjutnya yakni Desain untuk efisiensi energi (Design for energy efficiency), Penggunaan bahan terbarukan (Use of renewable feedstocks), Pengurangan produk turunan/derivative (Reduce derivatives), Katalisis (Catalysis), Desain untuk degradasi (Design for degradation), Analisis sewaktu untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for pollution prevention), dan Pencegahan kecelakaan akibat bahan kimia secara inheren (Inherently safer chemistry for accident prevention).”Dari kedua belas prinsip-prinsip tersebut, sebagai bagian kecil dari masyarakat ilmiah di Indonesia, khususnya di UII, dan lebih khusus lagi Jurusan Kimia. Kami melakukan ihtiar berkaitan dengan pengembangan kimia hijau, melalui peta jalan Laboratorium Riset Advanced Material for Energi and Environment (MEE),” paparnya.“Fokus penelitian kami adalah pada pengembangan material maju berbahan mineral dan bahan alami pada preaprasi katalis, adsorben dan nanopartikel untuk aplikasi pada berbagai reaksi baik dalam penyediaan bahan kimia penting, energi terbarukan, dan pengolahan limbah organik atau zat warna,” Prof. Is Fatimah menambahkan.Lebih lanjut disampaikan Prof. Is Fatimah keberhasilan modifikasi material berbasis lempung mendukung berbagai teknologi remediasli lingkungan, anatara lain kombinasi material clay dengan Ti2O dan ZnO dalam bentuk bahan membran keramik dapat digunakan sebagai material untuk desinfeksi air minum. Keberadaan mekanisme fotokatalisis didukung oleh adsorpsi memiliki kemampuan destruksi sel bakteri dalam air sehingga desinfeksi terjadi.

C.    12 Prinsip kimia hijau

1.     Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan cara merancang sintesis kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.

2.     Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman sehingga menghasilkan produk kimia yang efektif rendah atau tanpa efek racun.

3.     Merancang sintesis kimia yang tidak berbahaya.

4.     Memanfaatkan bahan baku dalam proses kimia dari material terbarukan.

5.     Menggunakan katalis.

6.     Menghindari proses derivatisasi terhadap senyawa kimia.

7.     Memaksimalkan ekonomi atom dengan cara merancang proses.

8.     Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara

mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya.

9.     Meningkatkan efisiensi energi dengan melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah.

10.  Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.

11.  Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi.

12.  Memperkecil potensi kecelakaan.

D.    Kesimpulan

Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

Basmatulhana Hanindita  : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6292107/pengertian-kimia-hijau-lengkap-dengan-12-prinsipnya

 

https://www.uii.ac.id/kimia-hijau-wujudkan-pembangunan-berkelanjutan-di-berbagai-lini/

 Mustafa Dina                   : http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.