PENDEKATAN KIMIA HIJAU
Dibuat Oleh :
Hafizzul Fatah(@x41-Fatah)
a. Abstrak
Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah
menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan
dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan
di Perkotaan oleh Dina Mustafa.
Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini
juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis
zat-zat tersebut serta mengurangi
Sampah kimia yang dihasilkan.Tujuan penghilangan
dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada
proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan.Moto
dari pendekatan kimia hijau adalah "lebih baik, lebih mudah, dan lebih
murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah
lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang
berbahaya bagi lingkungan"Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah
terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh
lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi.Ide kimia hijau
merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa
kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk
ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup Lainnya melalui tanah, air, debu, dan
udara.
Katakunci :
Air, Debu, dan pencegahan bahaya
Abstract
The main goal of the green chemistry approach is to create better and safer
chemicals, as explained in the journal entitled Green Chemistry and Sustainable
Health Development in Urban areas by Dina Mustafa.At the same time, this
approach also seeks to determine the safest and most efficient way to
synthesize these substances and reduce Chemical waste generated. The aim of
eliminating bad impacts is carried out from the design stage. Prevention of
hazards in chemical manufacturing processes will provide benefits to human
health and the environment. The motto of the green chemistry approach is
"it is better, easier, and cheaper to design, and develop environmentally
friendly processes and compounds than to overcome the adverse effects of
chemical processes and products that are harmful to the environment" The
motto explains that preventing environmental pollution by hazardous chemical
processes and products is much better than dealing with chemical pollution that
has already occurred. control so that it can become a contaminant in nature.
These substances can enter the human body and other living things through soil,
water, dust and air.
Keywords: Water, Dust, and hazard prevention
b. Pendahuluan
ide kimia hijau pada awalnya dikembangkan
sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Pencegahan Polusi tahun 1990, yang
menyatakan bahwa kebijakan nasional Amerika Serikat harus membatasi atau
mengurangi polusi dengan menggunakan desain proses yang lebih baik (termasuk
produksi perubahan dalam biaya produk, proses pembuatan, penggunaan bahan
mentah, dan daur ulang). Badan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang dikenal
sebagai badan pengatur kesehatan manusia dan lingkungan, berpindah dari
kebijakan command and control policy dan mengimplementasikan ide Kimia Hijau.
Pada tahun 1991, EPA telah meluncurkan program hibah penelitian yang mendorong
perancangan ulang desain produk dan proses kimia yang ada untuk mengurangi
dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. EPA yang kemudian
bekerja sama dengan US National Science Foundation (NSF) mendanai penelitian
dasar tentang kimia hijau pada awal tahun 1990-an.
c. Rumusan Masalah
· Apa itu kimia hijau ?
· Kimia hijau terhadap pembangunan
· 12 prinsip kimia hijau
d. Tujuan
· Mengetahui dan memahami apa
yang dimaksud dengan kimia hijau
· Mengetahui makna dari 12
prinsip kimia hijau
· Apa saja pengaruh kimia
hijau dalam pembangunan
e. Pembahasan
A. Apa itu kimia hijau
Kimia hijau adalah suatu
pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan
produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau
menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk
manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat
kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara
yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi
sampah kimia yang dihasilkan. Pendekatan kimia hijau bertujuan untuk
menghilangkan dampak buruk zat kimia sejak pada proses perancangan. Praktik
pencegahan bahaya dari sejak awal proses pembuatan zat kimia akan bermanfaat
bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yang meliputi proses perancangan,
produksi, penggunaan atau penggunaan kembali, dan pembuangan limbah yang
dihasilkan (Gambar 1). Perbedaan utama pendekatan lama dan baru dalam pembuatan
zat kimia adalah pemanfaatan pelarut dari minyak bumi. Industri kimia umumnya
mengandalkan pelarut petroleum yang tidak dapat diperbaharui sebagai materi
utama untuk membuat zat kimia. Industri seperti ini biasanya adalah sangat
intensif dalam penggunaan energi, tidak efisien, dan menghasilkan racun, baik
produk maupun limbah kimia yang berbahaya
B. Kimia hijau terhadap pembangunan
Pada
perkembangan saat ini menurut Prof. Is Fatimah, kimia hijau berperan untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada berbagai lini, yang didasarkan pada
12 (dua belas) prinsip meliputi: Pencegahan (Waste prevention), Atom economy,
Sintesis bahan kimia rendah bahaya (Less hazardous chemical synthesis), Desain
bahan kimia aman (Designing safer chemicals), Pelarut dan bahan tambahan aman
(Safer solvents and auxiliaries).Selanjutnya yakni Desain untuk efisiensi
energi (Design for energy efficiency), Penggunaan bahan terbarukan (Use of
renewable feedstocks), Pengurangan produk turunan/derivative (Reduce
derivatives), Katalisis (Catalysis), Desain untuk degradasi (Design for
degradation), Analisis sewaktu untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for
pollution prevention), dan Pencegahan kecelakaan akibat bahan kimia secara
inheren (Inherently safer chemistry for accident prevention).”Dari kedua belas
prinsip-prinsip tersebut, sebagai bagian kecil dari masyarakat ilmiah di
Indonesia, khususnya di UII, dan lebih khusus lagi Jurusan Kimia. Kami
melakukan ihtiar berkaitan dengan pengembangan kimia hijau, melalui peta jalan
Laboratorium Riset Advanced Material for Energi and Environment (MEE),”
paparnya.“Fokus penelitian kami adalah pada pengembangan material maju berbahan
mineral dan bahan alami pada preaprasi katalis, adsorben dan nanopartikel untuk
aplikasi pada berbagai reaksi baik dalam penyediaan bahan kimia penting, energi
terbarukan, dan pengolahan limbah organik atau zat warna,” Prof. Is Fatimah
menambahkan.Lebih lanjut disampaikan Prof. Is Fatimah keberhasilan modifikasi
material berbasis lempung mendukung berbagai teknologi remediasli lingkungan,
anatara lain kombinasi material clay dengan Ti2O dan ZnO dalam bentuk bahan
membran keramik dapat digunakan sebagai material untuk desinfeksi air minum.
Keberadaan mekanisme fotokatalisis didukung oleh adsorpsi memiliki kemampuan
destruksi sel bakteri dalam air sehingga desinfeksi terjadi.
C. 12 Prinsip kimia hijau
1. Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan
cara merancang sintesis kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.
2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang
aman sehingga menghasilkan produk kimia yang efektif rendah atau tanpa efek
racun.
3. Merancang sintesis kimia yang tidak berbahaya.
4. Memanfaatkan bahan baku dalam proses kimia dari
material terbarukan.
5. Menggunakan katalis.
6. Menghindari proses derivatisasi terhadap senyawa
kimia.
7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan cara merancang
proses.
8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih
aman dengan cara
mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia
pembantu lainnya.
9. Meningkatkan efisiensi energi dengan melakukan
reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah.
10. Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat
terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi
setelah digunakan.
11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses
produksi untuk mencegah polusi.
12. Memperkecil potensi kecelakaan.
D. Kesimpulan
Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses
pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat
mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan
termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan
zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih
cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan
mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.
Daftar Pustaka
Basmatulhana Hanindita : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6292107/pengertian-kimia-hijau-lengkap-dengan-12-prinsipnya
https://www.uii.ac.id/kimia-hijau-wujudkan-pembangunan-berkelanjutan-di-berbagai-lini/
Mustafa Dina : http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.