dibuat oleh ; Muhamad Fadilah (J20-Fadilah)
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang
kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry
mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA)
mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk
mencegah atau mengurangi polusi.
12 prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut
Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green
Chemistry” yaitu:
·
Mencegah
timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada
menanggulangi limbah
·
Desain
produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang
aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki
kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah).
Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai
bioavailability.
·
Desain
proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk
menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya
bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan
kimia tersebut.
·
Bahan baku
terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus
bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal
secara ekonomis
·
Katalis
katalis berperan pada peningkatan
selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan
penggunaan energi dalam suatu reaksi.
·
Mengurangi
proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu
(gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses
fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena
pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya
memperbanyak limbah.
·
Efisiensi
atom
Metode sintesis harus didesain untuk
memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk
menjadi produk akhir
·
Pelarut
dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan
(pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya
bila digunakan
·
Efisiensi
Energi
Energi untuk proses kimia harus aman
dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
·
Desain
untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga bahan kimia harus mudah
terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable
plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
·
Analisis
langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan
secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak
diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi
analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam
prosesnya.
·
Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam
reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang
dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat
dihindari.
Saat ini ada lebih dari 80 ribu senyawa kimia produk yang beredar di pasar-pasar tertentu, banyak diantaranya yang diketahui atau diduga memiliki efek negatif terhadap kesehatan. Data ini diperoleh dari EPA (Environmental Protection Agency) yang merupakan institusi yang bertanggungjawab untuk meregulasi senyawa kimia komersil. Dari data tersebut, 20 ribu diantaranya bersifat toksik dan ditarik dari pasar.
Pabrik produksi seharusnya memberitahukan kepada (pemegang kebijakan dan pengawasan) ketika mengenalkan beberapa senyawa kimia baru yang siap untuk dipasarkan. Dan peran institusi tersebut adalah membuktikan bahwa senyawa kimia tersebut memiliki resiko buruk terhadap kesehatan publik. Selain itu, Pabrik produksi seharusnya memberikan suplai pada institusi tersebut yang berkaitan tentang volum produksi dan nilai toksisitas selama kurang lebih 90 hari sebelum diproduksi secara komersil. Dengan mengimplementasikan hal ini, maka beberapa senyawa-senyawa neurotoksin, karsinogen dan sekalipun yang belum diketahui dampak kesehatannya dapat diminimalisir.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.