Oleh: Muhammad Bayu Adji (@J17-Bayu)
Apa sih itu kimia industri? Menurut Hidayat (2008), industri kimia adalah industri yang mengolah bahan baku menjadi suatu hasil dengan memanfaatkan proses-proses kimia.
Proses yang dimaksud adalah reaksi kimia dan perisitiwa kimia fisik. Ruang lingkup industri kimia dapat dilihat dari bahan baku kimia utama yang dipergunakan. Industri kimia merupakan relasi antara penelitian yang ada pada laboratorium perguruan tinggi atau pusa-pusat penelitian dengan teknik kimia dalam skala industri. Dalam hal ini kimia industri merupakan bagian dari rantai panjang dalam proses desain dan manufaktur.
Apa sih itu kimia industri? Menurut Hidayat (2008), industri kimia adalah industri yang mengolah bahan baku menjadi suatu hasil dengan memanfaatkan proses-proses kimia.
Proses yang dimaksud adalah reaksi kimia dan perisitiwa kimia fisik. Ruang lingkup industri kimia dapat dilihat dari bahan baku kimia utama yang dipergunakan. Industri kimia merupakan relasi antara penelitian yang ada pada laboratorium perguruan tinggi atau pusa-pusat penelitian dengan teknik kimia dalam skala industri. Dalam hal ini kimia industri merupakan bagian dari rantai panjang dalam proses desain dan manufaktur.
Kata Kunci : petroleum, minyak bumi, industri kimia, refinery
Pengenalan Awal
Oil refinery adalah pabrik yang mengolah minyak mentah menjadi
produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang
menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang
dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak/bahan bakar bensin
(gasoline), minyak/bahan bakar diesel, minyak tanah (kerosene). Kilang minyak
merupakan pabrik yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses
dan fasilitas pendukungnya. Oil refinery
merupakan downstream paling penting
bagi indsutri minyak bumi. Biaya yang dibutuhkan pada kilang minyak sangat
banyak. Mengapa minyak bumi harus diolah? Karena minyak bumi yang belum diolah
tidak terlalu bermanfaat, maka dari itu minyak bumi diolah dan dicampur oleh
senyawa hidrokarbon yang sangat kompleks.
Proses Pengolahan
1. Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan
perbedaan titik didih. Proses ini berlangsung pada Bagian Distilasi Atmosferik
dan Bagian Destilasi Vakum.
2. Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran
dan struktur senyawa hidrokarbon. Yang terjadi pada proses ini adalah :
3. Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming
4. Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis
(thermal and catalytic cracking).
5. Formulasi dan Pencampuran (blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan
penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi
tertentu.
6. Pengolahan limbah
7. Proses pemanasan
8. Proses pembuatan hidrogen
9. Proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery)
10. Proses pendinginan
11. Proses penghilangan air asin (sour-water stripping)
12. Proses pengolahan atau treatment. Untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah
lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
13. Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
Produk yang Dihasilkan
1. LPG
LPG (liquefied petroleum gas) merupakan salah
satu produk hasil penyulingan minyak mentah berupa gas cair. Unsur utamanya adalah
propana (C3H8), butana (C4H10), serta terdapat juga sejumlah kecil etana (C2H6) dan
pentana (C5H12). LPG umumnya digunakan sebagai bahan bakar industri dan
rumah tangga. Namun sebelum LPG dipasarkan, telah terlebih dulu ditambahkan zat
pembau (penambah bau) yaitu senyawa merkaptan (ethyl mercaptan). Tujuan
penambahan senyawa merkaptan tadi adalah untuk mempermudah konsumen menyadari
apabila terjadi kebocoran gas.
2.
Avtur
Avtur (aviation turbine) merupakan bahan bakar untuk pesawat terbang yang
menggunakan mesin turbin. Bahan bakar ini dibuat dari kerosene (minyak tanah).
Karena terbuat dari kerosene, makas sifat avtur dan minyak tanah sangat mirip,
seperti memiliki rentang rantai karbon serta senyawa hidrokarbon yang sama
(parafinik dan naftenik). Avtur memiliki kelebihan yaitu memiliki volalitas
yang lebih kecil. Kecilnya volalitas pada bahan bakar avtur memiliki keunggulan
tersendiri, yakni dapat meminimalisir kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam
jumlah besar akibat penguapan, saat pesawat berada di atas ketinggian. Selain
itu, keuggulan lain pada avtur bila dibandingkan dengan kerosin adalah
kandungan energi per volumenya lebih tinggi, sehingga dapat memberikan energi
bagi pesawat untuk melakukan penerbangan dengan jarak yang lebih jauh. Performa
atau mutu dari bahan bakar avtur dinilai dari beberapa aspek, meliputi
karakteristik kemurnian, model pembakaran turbin dan performanya pada
temperatur yang rendah. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka avtur harus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, seperti memiliki freezing point
(titik beku) maksimum -47°C dan flash point (titik nyala) minimum 38°C.
3.
Avgas
Avgas (aviation gasoline) adalah bahan bakar minyak yang dibuat khusus
untuk pesawat terbang dengan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal dan berjenis
piston engine. Selain pesawat, avgas
juga digunakan untuk bahan bakar mobil balap. Avgas diperoleh dari hasil
pengembangan gasoline (bensin), pengembangannya meliputi titik nyala, titik
beku dan volality. Titik beku dari avgas maksimum -58°C. Avgas mengandung
timbal, yakni jenis zat beracun dan akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Penggunaan
timbal bertujuan unutuk menghindari timbulnya ketukan di dalam mesin, atau
dengan kata lain, zat tersebut berfungsi untuk octane booster pada avgas. Walaupun demikian, saat ini telah
ditemukan metode lain untuk meningkatkan oktan pada bahan bakar khususnya
avgas, yakni dengan menggunakan etanol. Kelebihan dari etanol sendiri adalah
tidak beracun dan tentunya lebih ramah lingkungan.
4.
Bensin
Bensin (gasoline) adalah produk hasil olahan minyak bumi yang sangat
familiar. Komponen utama yang terdapat pada bensin adalah oktana dan n-heptana.
Sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, kualitas bensin ditentukan oleh
karakteristik jumlah oktan, Sama halnya dengan avgas, bilangan oktan pada
bensin menunjukkan seberapa besar tenaga yang diberikan terhadap mesin sebelum
bensin terbakar habis, serta mewakili karakteristik anti ketukan yang terjadi
pada mesin ketika pembakaran sedang berlangsung. Jadi, semakin tinggi jumlah
oktan pada bensin maka semakin tinggi juga kualitas bensin tersebut. Untuk
menambah jumlah oktan pada bensin, bisa dilakukan dengan menambahkan zat aditif
yang disebut dengan TEL (Tetra Ethyl Lead) dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl
Ether) atau menggunakan etanol (ramah lingkungan).
5.
Minyak Tanah
Minyak tanah (kerosene) merupakan cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar. Minyak tanah diperoleh dari tahap distilasi minyak
bumi dengan suhu 150-275°C dan rentang rantai karbon antara C12-C15. Untuk
mengurangi kadar belerang serta pengaratannya, maka minyak tanah akan diolah
lebih khusus pada unit Merox atau Hydrotreater, serta kualitasnya sebagai bahan
bakar minyak akan ditingkatkan diunit hydrocracking.
Minyak ini juga dapat digunakan untuk bahan bakar pesawat.
6.
Solar
Solar (diesel) umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran pada
mesin-mesin diesel, entah itu mesin kendaraan maupun mesin-mesin industri.
Solar diperoleh dari proses distilasi minyak mentah pada suhu 200-300°C. Sifat
umum pada solar yaitu tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan, tidak
mudah menguap pada temperatur normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih
tinggi bila dibanding dengan bensin dan kerosin. Selain itu, solar juga
memiliki titik nyala yang jauh lebih tinggi yakni antara antara 40-100°C.
7.
Aspal
Aspal (asphalt) berasal dari fraksi berat minyak bumi (residu) yang diolah
menjadi dua jenis, yaitu aspal padat dan aspal cair. Fungsi utama aspal pada
jalan raya yaitu: untuk mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan
jalan, sebagai bahan pelapis dan perekat, sebagai pengisi ruang kosong antara
agregat kasar, agregat halus dan agregat filter.
8.
Pelumas, parafin, gemuk, karbon hitam, dan
lain-lain.
Permasalahan
Pada kilang minyak terdapat NCI
(Nelson Complexity Index) yang mengukur
kapasitas unit konversi sekunder terhadap kapasitas unit primer atau unit
distilasi. Istilah kompleksitas kilang ini erat kaitannya dengan konfigurasi
kilang. Konfigurasi kilang adalah jenis-jenis dan urutan proses yang diterapkan
pada suatu kilang minyak bumi. Berikut kompleksitas kilang di
Indonesia, Cilacap 3,98, Balikpapan 3,27, Dumai 7,50, Balongan 11,90, Plaju
3,10 dan Kasim 2,40. Rata-rata NCI kilang Pertamina kita hanya 5,30. Nilai ini
sejujurnya mengkhawatirkan untuk masa depan kilang Indonesia. Bandingkan dengan
Singapura dengan rata-rata 6,80. Kompleksitas tinggi ini menandakan kilang
tersebut mampu memproduksi produk bernilai tinggi dari bahan baku bernilai
rendah (misal residu) dengan mengandalkan unit konversi (reaktor kimia dengan
bantuan katalis).
Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang
dialami, Pertamina merencanakan pengembangan/peremajaan dan juga
pembangunan kilang baru:
2013. Unit seperti kilang langit
biru balongan sudah beroperasi di Cilacap
2014. Unit perengkahan residu
(R/FCC) dibangun di Cilacap dan Balikpapan
Rencana
pengembangan kilang minyak ini tentu adalah salah satu cara untuk mengamankan
keamanan energi nasional kita dan salah satu jalan pengembangan indsutri
bernilai tambah yang membutuhkan peran-peran desainer proses dan insinyur
proses yang handal.
DAFTAR PUSTAKA
2014.Hasil
Olahan Minyak Bumi.prosesindustri.com dalam https://www.prosesindustri.com/2014/12/hasil-olahan-minyak-bumi.html
2015.Kilang
Minyak yang Sangat Kompleks.sr28jambinews.com dalam https://www.sr28jambinews.com/?/baca/14639/Kilang-Minyak-:-Pabrik-Pengolahan-Minyak-Bumi-yang-Sangat-Kompleks#.W7I9KGgzbDf
Adi.2013.Industri
Nilai Tambah dan Kilang Minyak Indonesia. Dalam https://adiimrf.wordpress.com/2013/05/12/industri-nilai-tambah-dan-kilang-minyak-indonesia/
Atep dan Kholil.2018.Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri.Yogyakarta:Wahana
Resolusi
Hasanah.Pengolahan
Minyak Bumi dan Kilang. Dalam http://www.academia.edu/12512509/Makalah_-_Pengolahan_minyak_bumi_dan_kilang
Meyers, R.1999.Handbook
of Petroleum Refining Processes.California:McGraw-Hill Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.