Realisasi Industri Hijau
Abstrak
Industrialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dampak eksternal sektor industri dan insentif ekonomi lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian. Selain itu tingkat produktivitas dan efisiensi sektor industri lebih tinggi dan menyerap tenaga lebih banyak.
Pembahasan
Industri Hijau dapat didefinisikan sebagai industri kawasan lingkungan yang menyelaraskan pertumbuhan dengan kelestarian lingkungan hidup, mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam serta bermasyarakat(Permenperin,2011).
Industri Hijau merupakan industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang betanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta memperhatikan rantai pasok untuk pembangunan berkelanjutan. Industri Hijau didasarkan pada dua prinsip yaitu perbaikan terus-menerus dan pembangunan berkelanjutan (Simachokedee dalam GIM,2013).
Pada tanggal 9-11
September 2009, telah disepakati Deklarasi Manila oleh para menteri yang
mewakili Pemerintah Negaar-negara di Asia pada tahun 2009 di Manila Filipina
sepakat mendeklarasikan kriteria dan langkah-langkah mengurangi eksplorasi
sumberdaya dan emisi karbon melalui :
1.
Produksi
bersih (Cleaner Production)
2.
Inovasi
Hijau (Green Innovation)
3.
Daur
ulang dan Pengelolaan limbah (Recycling and waste management)
Ada beberapa
strategi negara-negara berkembang untuk mewujudkan industri hijau diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Efisiensi
pemanfaatan sumberdaya
2.
Mengurangi
dampak lingkungan industri
3.
Pemenuhan
standar nasional yang ditetapkan oleh standar internasional (UNINDO, 2009)
Kesimpulan
Industri berpengaruh
besar terhadap permasalahan lingkungan, contohnya masalah pencemaran lingkungan
yang dihasilkan oleh limbah industri. Solusi dari masalah ini adalah dengan
cara mengembangkan Industri Hijau (Green Industry) Industri hijau dalam proses
produksinya menerapkan efisiensi dan efektifitas hal ini meliputi sumber daya
alam. Industri hijau berkomitmen untuk ramah lingkungan dalam hal ini pengelolaan limbah sangat mendukung untuk
mengurangi beragam dampak lingkungan dalam proses produksi. Dengan adanya
industri hijau maka dapat membantu mengembangkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang limbah, contohnya
pengolahan air limbah, peralatan pengolahan limbah, jasa konsultan limbah dan
sebagainya. Nanoteknologi dan bioteknologi sangat berperan dalam realisasi
konsep industri hijau. Pada tanggal 21 Mei 2014 diselenggarakan SEMINAR
NASIONAL oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI)
dengan tema “Litbangyasa Untuk Mendukung
Realisasi Industri Hijau” seminar ini memberikan kesempatan bagi para peneliti, perekayasa, praktisi
industri, dan ilmuwan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pengembangan
yang berkaitan dengan penerapan industri hijau menunjang Pencapaian Program
Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia 2011-2025).
Daftar Pustaka
-
Hidayat,
Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia
Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media : Jakarta
-
Mulya,
Rudini. 2018. Apa Itu Industri. https://id.scribd.com/document/105397640/Apa-Itu-Industri-Hijau-Rudini-Mulya
(diunduh pada tanggal 25 Agustus 2018)
-
Replubika.
2016. Indonesia Masih Butuh
Inovasi Industri Hijau. http://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/16/08/26/ociaas383-indonesia-masih-butuh-inovasi-industri-hijau (diunduh pada tanggal 25 Agustus 2018)
- http://infostudikimia.blogspot.com/2018/02/inovasi-industri-hijau.html (diakses pada tanggal 25 Agustus 2018)
- Setyawati, Ekaterina. 2014. Industri Hijau Dalam Pengelolaan Industri. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=521488 (diunduh pada tanggal 25 Agustus 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.