ABSTRAK
Di daerah Banjar Ubung
Sari, pola penyebaran penduduknya tidak merata dan volume penduduk pendatangnya
cukup besar. Hal ini mengakibatkan makin berkembangnya permukiman-permukiman
yang kurang terencana dengan baik dan kurang terencana sehingga dapat
mengakibatkan sistem pembuangan limbah rumah tangga seperti pembuangan limbah
kamar mandi/wc dan dapur tidak terkoordinasi dengan baik. Limbah tersebut dapat
berakibat pada pencemaran air tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya
penyebaran beberapa penyakit menular. Permasalahan pembuangan tinja dan air
seni di daerah tersebut diatasi dengan direncanakan sebuah tangki septik yang
terletak digang/jalan, perencanaan ini dilaksanakan karena lahan yang dikuasai
oleh penduduk sekitar tidak cukup untuk merencanakan tangki septik di halaman
rumah. Selain itu, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah
lingkungan hidup, masalah kesehatan penduduk sekitar, dan untuk meringankan
beban/biaya pengurasaan tangki septik bagi penduduk sekitar.
Kata Kunci: Banjar Ubung Sari, Pencemaran Air,
Tangki Septik.
PENDAHULUAN
Air menjadi masalah
yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan
air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang
mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil
kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan
industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air
pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Oleh
karena itu dalam pembuangan limbah domestik di daerah permukiman tersebut
sebaiknya dilakukan pembuatan sistem jaringan pembuangan limbah yang dapat
menampung dan mengalirkan limbah tersebut secara baik dan benar, agar dapat
mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air
yang sangat diperlukan untuk keperluan hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kualitas dan kuantitas air tanah pada daerah permukiman tersebut harus terjamin,
agar dapat digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari sesuai dengan standar
kesehatan dan baku mutu kualitas air.
Air
Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/ terperangkap di
dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus
oleh alam. Kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zone air tanah
menjadi dua zone besar:
Zone
air berudara (zone of aeration) Zone ini adalah
suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara.
Pada zone ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan,
lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi
air kapiler. Zone air jenuh (zone of
saturation) Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang
relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Sifat-Sifat
Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan,
khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai
beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium,
magnesium, sodium, bikarbonat, pH, dan lain-lainnya. Keuntungan dan kerugian
pemanfaatan air tanah.
Keuntungannya
Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen, Dapat
dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut, Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan
dan membagikannya, Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat
pengumpulan air alami.
Kerugiannya
Air tanah sering kali mengandung banyak
mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dan sebagainya, Biasanya membutuhkan
pemompaan.
Pencemaran
Air
pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air
tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal
air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal
sumber air (Wardhana, 1995).
Limbah
Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain
yang dikeluarkan atau dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industri maupun
non-industri (Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali, 1988).
Buangan
industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari
proses produksi industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas yang
dapat menimbulkan pencemaran. Buangan
non-industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan bukan dari
industri, melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, restoran, tempat
hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit dan lain-lain yang dapat menimbulkan
pencemaran.
Prinsip
kerja Tangki septik, tangki septik ini digunakan untuk
mengolah limbah cair rumah tangga. yakni terdiri dari bak pengendap, dan
ditambah dengan suatu filter yang berisi dengan kerikil atau pecahan batu.
Penguraian zat organik dalam limbah cair atau tinja dilakukan oleh bakteri
anaerobik. Bak pengendap terdiri dari dua ruangan, yang pertama berfungsi
sebagai bak pengendap pertama, pengurai lumpur (sludge digestion) dan penampung
lumpur. Sedangkan bak kedua berfungsi sebagai pengendap dan penampung lumpur yang
tidak terendapkan di bak pertama dan luapan air dari bak pengendapan dialirkan
ke media filter dengan arah aliran dari bawah ke atas.
KESIMPULAN
Dari hasil observasi
dan kuisioner didapatkan bahwa keadaan daerah Banjar Ubung Sari sangat padat,
hal ini dapat dilihat dari luas lahan yang dikuasai hampir sama dengan luas
bangunan yang ditempati yaitu 74,47 %. Sedangkan untuk tempat yang dihuni
sebagian besar (55,32 %) adalah bangunan semi permanen, ini disebabkan tanah
yang ditempati merupakan tanah kontrakan dan penduduknya sebagian besar
penduduk pendatang yang bekerja sebagai pekerja musiman dengan penghasilan yang
tidak menentu. Karena keadaan saluran yang tidak berfungsi dengan baik, maka
direncanakan saluran yang berbentuk saluran terbuka dengan bentuk segi empat pada
bagian atas dan setengah lingkaran pada bagian bawahnya Permasalahan pembuangan
tinja dan air seni di daerah tersebut diatasi dengan direncanakan sebuah tangki
septik yang terletak di gang/jalan, perencanaan ini dilaksanakan karena lahan
yang dikuasai oleh penduduk sekitar tidak cukup untuk merencanakan tangki
septik di halaman rumah.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkimpraswil Dirjen Perkim, 2003. Panduan
Identifikasi Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh, Jakarta.
Soeparman H.M. dan Suparmin, 2001. Pembuangan Tinja
dan Limbah Cair, EGC, Jakarta.
Sutrisno, T., 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih,
PT Rineka Cipta, Jakarta.
Yudohusodo, S., 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat,
INKOPPOL Unit Percetakan Bharakerta, Jakarta.
Wardhana, W.A., 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan,
Andi Offset Yogyakarta, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.