.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Pencemaran Air Terhadap Sungai Setempat






@H17-DEDI
Oleh: Dedi Setiawan






ABSTRAK
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya.

Kata Kunci: Pencemaran Air Terhadap Sungai Setempat

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara sedang berkembang dalam usahanya untuk mencapai tahap masyarakat modern. Pada tahap tersebut sektor pertanian sebagai sektor primer mulai ditinggalkan, dan beralih menjadi sektor sekunder yaitu industri. Berkembangnya sektor industri, jasa dan properti pada era pertumbuhan ekonomi saat ini, pada umumnya memberikan pengaruh pada lingkungan.
Baik dari segi kuantitas maupun kualitas, air harus dapat memenuhi kebutuhan manusia. Di sebagian besar wilayah Indonesia, curah hujan cukup tinggi karena itu dari segi kuantitas, di banyak tempat di Indonesia, air tidak menjadi masalah apalagi jika diolah dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas air semakin memprihatinkan. Air yang tidak sesuai dengan standar kualitas air baik untuk konsumsi, peternakan dan pertanian, merupakan air yang mengalami pencemaran. Air sungai yang keluar dari mata air tertentu dalam proses pengalirannya air tersebut menerima berbagai macam bahan pencemar, baik berupa bahan alamiah, maupun bahan-bahan hasil buangan kegiatan manusia (Sofia, dkk, 2010:1-100)


PEMBAHASAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan mem-perhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang (Effendi, 2003).

Penggolongan air menurut peruntukannya ditetapkan sebagai berikut dalam KEPMENKES No. 20 Tahun 1990:

Ø  Golongan A, Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu
Ø  Golongan B, Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
Ø  Golongan C, Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan
Ø  Golongan D, Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.

Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud dengan pencemaran air ialah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang merubah kualitas air baik masuk atau dimasukkan adalah bentuk pencemaran air.

Sumber pencemaran air di antaranya minyak, limbah industri, limbah rumah tangga, erupsi gunung berapi.

1.      Limbah Industri
Limbah industri yang mengandung logam berat seperti raksa, timbal dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam tersebut berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menimbulkan panyakit kanker.

2.      Limbah Rumah tangga 
Berbagai limbah rumah tangga, seperti detergen dan sampah dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen di perairan.

3.      Limbah Pertanian
Limbah pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT) dan herbisida berbahaya bagi kesehatan manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kamatian bagi organisme air, terutama ikan.

4.      Erupsi Gunung Berapi
      Material erupsi berupa bongkahan batu, kerikil dan pasir biasanya akan terbawa oleh aliran sungai di sekitar gunung ketika terjadi hujan. Material-  material hasil erupsi gunung berapi dapat menyebabkan banjir bandang yang mana bisa dilihat airnya sangat keruh dan berlumpur. Batuan hasil erupsi juga berpengaruh pada kecepatan aliran sungai dan mengurangi kedalaman sungai. Pencemaran karena erupsi gunung berapi ini ditandai dengan keruhnya air sungai sehingga sinar matahari tidak bisa menembus dasar sungai. Padahal sinar matahari tersebut dibutuhkan oleh ekosistem air. Lumut- lumut di dasarkan sungai tidak akan tumbuh jika tidak ada sinar matahari. Padahal lumut- lumut itu berfungsi sebagai pembersih sungai yang alami. Jika tidak ada tumbuhan lumut, maka air sungai akan sangat mudah kotor dan tercemar.

5.      Pemukiman dipinggir sungai
      Lahan di sepajang sungai yang berada di kota- kota padat penduduk telah berubah menjadi pemukiman kumuh. Warga yang mendiami pemukiman kumuh biasanya memiliki kebiasaan buruk yakni membuang apa saja yang tidak bermanfaat ke dalam sungai. Rumah mereka tepat di tepi sungai sehingga limbah apa saja yang mereka hasilkan akan langsung dibuang ke sungai. Sungai menjadi penuh dengan sampah dan kemudian mengalami pendangkalan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Pencemaran Air

Untuk mengatasi masalah pencemaran air tentu diperlukan koordinasi yang baik antara penduduk dengan pemerintah. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air seharusnya menjadi teguran bagi kita semua untuk berbenah. Kualitas hidup ditentukan dari kualitas air, oleh karena itu kita semua wajib bertanggung jawab untuk menjaga kualitas air tetap layak menjadi air kehidupan kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air:

1.      Kesadaran terhadap lingkungan
Awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri. dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya dapat ditularkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.

2.      Aturan yang tegas
Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri semu itu hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap bangsa untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa yang telah dikomitmenkan kepada alam.

3.      Bioremediasi
Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak menyebabkan penyakit.

KESIMPULAN
Maka oleh karena itu Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang (recycle), mendaur pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. 


DAFTAR PUSTAKA
·         Artini, 2013. "Persebaran Industri Batu Padas Dan Pengaruh Limbahnya Terhadap Pencemaran Air Sungai Di Desa Duda Utara", dalam KEPMENKES No. 20 Tahun 1990, Jurnal Jurusan Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2013): Jurusan Pendidikan Geografi
·         Yusuf, 2011. Kajian Dampak Pencemaran Terhadap Kualitas Lingkungan Perairan dan Struktur Komunitas Organisme Makrozoobenthos
·         Manuel, 2013. Artikel Pencemaran Air, Udara, dan Tanah
·         Anonim, 2015. Pengertian Pencemaran Air, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi
·         Akko, Wildan. 2012. Pencemaran Air Sungai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.