.

Jumat, 17 Agustus 2018


Oleh : @H12 – STEALLA

PERISAIKU, ATMOSFERKU
@PROYEKH05





Abstrak :

Bumi adalah salah satu benda langit yang sangat kecil yang mengembara di jagad raya, diantara milyaran benda-benda langit lain. Populasi benda langit sangatlah besar dan variasinya sangat kompleks. Sejumlah benda-benda jagad raya terus bergerak beragam ukuran dan sifat) dengan orbit yang seringkali bersinggungan atau berpotongan. Dengan demikian interaksi antar benda-benda jagad raya sangatlah sering terjadi, dan masing-masing dalam kecepatan yang sangat tinggi. Maka sesungguhnya setiap benda di jagad raya ini berpotensi dihancurkan atau menghancurkan benda lain, ketika terjadi tumbukan. Selain itu, radiasi dan emisi foton dari semua bintang, dengan berbagai tingkat energi, akan bergerak tanpa penghalang dan hanya dilemahkan oleh jarak. Sehingga energi radiasi (foton) yang bersumber dari bintang yang dekat, akan berpotensi sangat menghancurkan benda langit tertentu, baik karena jumlahnya (intensitasnya) maupun karena energinya (panasnya). Termasuk pada bumi kita. Tumbukan dengan benda langit lain atau radiasi energi dari matahari, merupakan ancaman bahaya pada eksistensinya dan kehidupan di dalamnya.
Benda langit yang paling dekat dengan bumi adalah bulan. Satelit planet bumi ini bergerak bersama bumi, dan mengalami lingkungan dan ancaman yang sama bahayanya dengan bumi. Nampak dari bumi (kasat mata), permukaan Bulan tidaklah rata, banyak kawah yang terbentuk. Para ahli berkeyakinan kawah-kawah di Bulan merupakan dampak dari masuknya benda-benda dari angkasa yang menumbuk permukaan Bulan. Atmosfer bulan yang sangat tipis menyebabkan benda-benda angkasa menumbuk permukaan bulan dengan ukuran dan momentum yang cukup untuk membentuk kawah sampai sedalam beberapa kilometer. Nampaknya sistem kehidupan cukup sulit bertahan jikapun bisa hidup di Bulan.
Bagaimana dengan Bumi kita? Untuk menjaga eksistensinya, maka dalam perjalanannya diperlukan suatu desain yang sempurna untuk bumi agar tetap berada dalam sistem jagad raya. Untuk melindungi dari tumbukan dan radiasi foton berlebihan, diperlukan tameng yang kuat bagi bumi. Tameng tersebut diperlukan bumi agar tidak terjadi kerusakan selama pengembaraanya. Atmosfer merupakan tameng bumi yang didesain berlapis-lapis dengan masing-masing fungsi yang unik, saling bersinergi, dan sangat kuat.


Isi :

Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratusratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Bagi kita, atmosfer merupakan bagian Bumi yang paling penting. Karena keberadaan atmosfer itulah kamu bisa bernapas. Udara yang ada di atmosfer tersusun atas berbagai jenis gas. Gas penyusun atmosfer adalah nitrogen (78 persen), oksigen (21 persen), argon (0,9 persen), dan karbon dioksida (0,03persen). Bumi menjadi planet yang unik di alam semesta karena ada oksigen yang bisa digunakan manusia untuk bernapas. Atmosfer tidak hanya berguna untuk bernapas saja. Atmosfer juga melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang berbahaya. Atmosfer juga melindungi Bumi apabila ada benda-benda berbahaya lain di ruang angkasa yang jatuh. Atmosfer melindungi kita dari meteoroid yang jatuh dari luar angkasa. Sebelum sampai di permukaan Bumi, meteor telah terbakar karena bergesekan dengan udara yang ada di atmosfer. Selain itu, atmosfer membuat suhu di Bumi tetap hangat dan nyaman untuk ditinggali. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Semakin tinggi atmosfer kerapatan dan suhunya semakin rendah. Jika sekali waktu kamu pergi ke puncak gunung maka kamu akan bernapas lebih berat daripada di lereng gunung. Bagian terbawah atmosfer disebut dengan troposfer. Tinggi troposfer mencapai 20 km. Di atas troposfer, hingga ketinggian 50 km, terdapat stratosfer.
Atmosfer bumi adalah campuran gas yang secara kimia-fisika relatif homogen pada setiap stratanya, yang membungkus permukaan bumi, dan tetap bertahan karena gravitasi bumi. Dibandingkan dengan diameter bumi (sekitar 12.000 km), atmosfer merupakan lapisan tipis (ketebalan 200-500 km) larutan udara sangat mudah dikompresi maupun diekspansi, dan mengelilingi bumi. Karena pengaruh gravitasi bumi, maka sebagian besar gas-gas penyusun atmosfer terkompresi di bagian bawah dekat permukaan bumi. Makin jauh jarak dari permukaan bumi, maka makin renggang struktur gas-gas penyusun atmosfer, sehingga densitas dan tekanan udara akan semakin rendah. Sesungguhnya, atmosfer tidak jauh berbeda dengan lautan yang membungkus permukaan bumi. Keduanya merupakan fluida yang membungkus permukaan bumi dan terikat secara gravitasi. Perbedaan yang mendasar antara atmosfer dan lautan adalah bahwa atmosfer merupakan campuran gas yang dapat dikompresi atau ekspansi sedangkan lautan berisi cairan yang relatif tidak terkompresi. Kemampuan kompresi dan ekspansi atmosfer, secara substansial dipengaruhi oleh tekanan, menyebabkan berbagai fenomena atmosfer seperti angin, mendung, hujan, iklim, cuaca, dan sebagainya (Petty 2008).
Secara umum komposisi saat ini atmosfer kering (tanpa kandungan air) adalah 78,6 % (volume) nitrogen (N2), 21 % oksigen (O2), 0,9 % argon (Ar), 0,03 % karbon dioksida (CO2), dan berbagai jenis gas-gas pada level yang sangat kecil (kurang dari 0,002 %) seperti neon (Ne), helium (He), metana (CH4), kripton (Kr), hidrogen (H2), nitous oksida (NOx), xenon (Xe), sulfur oksida (SOx), ozon (O3) ammonia (NH3), karbon monoksida (CO), dan sebagainya. Normalnya, air terkandung dalam atmosfer sebagai bentuk uap air sebesar 1-3 % volume (Manahan 2000).
Pembagian lapisan atmosfer juga dapat dilakukan dengan mempelajari sifat keteraturan perubahan sifat fisik (tekanan dan temperatur). Dalam hal ini, atmosfer bumi dibagi menjadi 4 lapisan utama. Keempat lapisan utama tersebut adalah:
a.Troposfer, berada dalam ketinggian dari permukaan bumi sampai ketinggian rata-rata 11 km, temperature rata-rata 15 oC dipermukaan laut menurun dengan bertambahnya ketinggian sampai kira-kira -56 oC di bagian atas (tropopause)
b. Stratosfer, dari ketinggian rata-rata 11 km sampai kira-kira 50 km, temperature rata-rata naik dari -56 oC sampai -2 oC di bagian atas (stratopause), kenaikan temperature ini utamanya karena penyerapan radiasi ultraviolet oleh ozon di atmosfer,
c. Mesosfer, lapisan diatas stratosfer (50 km) sampai dalam ketinggian ratarata 85 km , profil temperatur sama dengan troposfer, menurun dengan bertambahnya ketinggian, dari -2 oC sampai sekitar -92 oC di bagian lapisan paling atas (mesopause).
d. Termosfer, merupakan lapisan yang paling tinggi dari atmosfer mulai 85 km sampai dengan rata-rata 500 km, berisi lapisan gas dengan kerapatan rendah, profil temperatur naik sampai 1200 oC, kenaikan ini utamanya karena penyerapan radiasi dengan panjang gelombang < 200 nm oleh spesies gas-gas penyusun termosfer.

Diantara tiap-tiap dua lapisan atmosfer, terdapat lapisan antara (transisi) yang merupakan batas antar muka kedua lapisan. Lapisan batas (antara) berfungsi utama adalah menjaga eksistensi masing-masing lapisan tidak bercampur. Ada 3 lapisan transisi di atmosfer, yaitu:
a.       Tropopause, lapisan transisi antara troposfer dan stratosfer
b.       Stratopause, lapisan transisi antara stratosfer dan mesosofer
c.       Mesopause, lapisan transisi antara mesosfer dan termosfer

Setiap lapisan utama dan lapisan transisi atmosfer, mempunyai karakteristik dan peran spesifik, merupakan bagian sistem atmosfer. Sistem atmosfer ini didesain dalam rangka menopang kehidupan manusia dan kelangsungan sistem lingkungan di bumi. Sinergi setiap lapisan ini diciptakan dengan tugas masing-masing, untuk bersama-sama membuat kondisi bumi sangat layak untuk berlangsungnya kehidupan. (Hermana, 2010)

Daftar Pustaka :




Hidayat, Atep Afia, Kholil, Muhammad. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Industri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.