.

Sabtu, 10 Februari 2018

Dampak Emisi Gas Karbon Monoksida Terhadap Kesehatan

Oleh : Khadija Zahrah (@F29-Khadijah)

Abstrak
Emisi gas buang NOx, SO2, CO2, Pb dan khususnya CO pada pembakaran tidak sempurna sangat berbahaya bagi manusia. polutan tersebut akan mencemari udara bersih, sehingga kebanyakan udara yang digunakan untuk bernafas banyak mengandung polutan. hal tersebut berdampak bagi kesehatan manusia yang menyebabkan berbagai macam gangguan pernafasan.

Kata kunci : pencemaran udara, emisi, karbon monoksida

Isi
Berdasarkan catatan Salim (2002) dalam Hidayat dan Kholil (2017), pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat, energid an atau komponen lain kedalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ketingkat tertentu menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Mengacu pada definisi tersebut maka segala bahan padat, gas, cair, panas, mikroorganismeyang ada di udara dan dapat menimblkan gangguan terhadap kualitas kehidupan disebut polutan udara.

Pencemaran udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi sector transportasi, industry, dan domestic. Factor lainnya yang secara tidak langsung berpengaruh terhada terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk, laju urbanisai yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat megenai pencemaran udara (Simandjuntak, 2007).

Masalah polusi merupakan masalah yang berbahaya bagi kehidupan manusia baik yang beraktifitas didalam mauapun diluar ruangan. Polusi udara telah memberikan implikasi negative terhadap kesehatan manusia secara luas. Polusi udara telah memicu berbagai penyakit seperti infeksi salurn pernafasan, kanker, maupun jantung (Yusad, 2003 dalam Setyowaty, Agus dan Dian, 2014).

Udara ambien adalah udara sekitar kita yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida (0,03%). sedangkan udara emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. 

Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Mutu emisi adalah emisi yang boleh dibuang oleh suatu kegiatan ke udara ambient (Peraturan Pemerintah No 41, 2009). Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu-lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor tekena bermacam-macam pencemar.

Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia sebagai berikut:
  1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contoh: kebakaran hutan, kegaitan gunung berapi, dan lainnya.
  2. Sumber pencemaran buatan manusia (berasal dari kegiatan manusia). Contoh:
  • Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO2, NO, hidrokarbon, aldehid, dan Pb.
  • Limbah industri: kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi.
  • Sisa pembakaran dari gas alam, batubara, dan minyak, seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
  • Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah reaktor nuklir.
Karbon monoksida

Karbon dan oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yan tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempuran (www.depkes.go.id). Karbon monoksida (CO) adalah pencemar primer berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak memiliki rasa, tidak berbau dan memiliki berat jenis yang lebih kecl dari udara serta sangat stabil dan mempunyai waktu tinggal 2-4 bulan (Purnomohado dalam satria, 2006).

Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia. Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam. Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin. Karbon monoksida, CO, dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung karbon dan oleh pembakaran pada tekanan dan suhu tinggi yang terjadi pada mesin. Karbon  monoksida dapat juga dihasilkan dari reaksi oksidasi gas metana oleh radikal hidroksi dan dari perombakan/pembusukan tanaman meskipun tidak sebensar yang dihasilkan oleh bensin.

Dampak terhadap kesehatan

Gas CO sangat berbahaya terutama jika berada dalam ruang tertutup yang tidak ada sirkulasi udara di dalamnya dan di jalan raya dalam keadaan lalu lintas macet. Karakteristik biologic CO yang dapat berikatan denga haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh menyebabkan gas CO dapat mengubah haemoglobin (yang berfungsi untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh) menjadi carboxyhaemoglobin yang dapat menurunkan O2 yang masuk ketubuh sehinnga dapat melemahkan jantung dan menurunkan volume darah yang didistribusikan. Kadar CO dalam udar ambien sesuai baku mutu adalah 10.000 µg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam dan jika melebihi maka akan menganggu kesehatan. Konsentrasi rendah (<400 ppmv ambient) dapat menyebakan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan konsentrasi tinggi (>2000 ppmv) dapat menyebabkan kematian.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media


Stafega, Aldio Harya, Aprillianne Yashinta D, Dian Iryanti dkk. 2017. Monitoring Udara Ambien, Partikulat, dan Titik Sampling Cerobong yang baik. Jakarta : Universitas Sahid

Analisis Beban Pencemar dan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di DKI Jakarta. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2741/BAB%20II.%20Tinjauan%20Pustaka-G08rml.pdf;jsessionid=CF00417441DE8DEE59983078EC951BD9?sequence=6 (Diunduh 09 Februari 2018)


Budianto, Ardi. Bahaya Emisi Gas Buang Karbon Monoksida dan Timbal Akibat Pembakaran Tidak Sempurna Kendaraan Bermotor Sebagai Polutan Udara. http://ardibudianto.web.unej.ac.id/2015/04/05/bahaya-emisi-gas-buang-karbon-monoksida-co-dan-timbal-pb-akibat-pembakaran-tidak-sempurna-kendaraan-bermotor-sebagai-polutan-udara/


Anonim. Pencemaran Udara Oleh Gas CO (Kabon Monoksida). http://indonesiakimia.blogspot.co.id/2011/05/pencemaran-udara-oleh-gas-co-karbon.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.