.

Kamis, 10 November 2022

PRINSIP KIMIA HIJAU

 



Abstrak 

    Kimia berkelanjutan sering juga disebut dengan Kimia Hijau, hal ini membahas desain proses dan produk kimia yang tujuannya untuk mengurangi dan bisa jadi menghilangkan zat-zat yang berbahaya. Kimia berkelanjutan juga berlaku untuk kimia organik, kimia anorganik,  kimia analitik, biokimia, kimia teknik, dan kimia fisik. Kimia berkelanjutan atau Kimia hijau tertuju pada siklus hidup suatu produk termasuk desain,  pembuatan penggunaan dan pembuangannya.

Kata kunci : Kimia, hijau, prinsip

Abstract

    Sustainable chemistry is often referred to as Green Chemistry, it discusses the design of chemical processes and products with the aim of reducing and possibly eliminating harmful substances. Sustainable chemistry also applies to organic chemistry, inorganic chemistry, analytical chemistry, biochemistry, engineering chemistry, and physical chemistry. Sustainable chemistry or green chemistry is concerned with the life cycle of a product including its design, manufacture, use and disposal.

Keywords: Chemistry, green, principle 

Pendahuluan

    Definisi kimia hijau (green chemistry), menurut US EPA (Environmental Protection Agency), adalah menggunakan ilmu kimia dan prosesnya untuk pencegahan polusi (pencemaran), dan merancang produk kimia dan proses-prosesnya yang lebih akrab lingkungaMenurut Anastas & Warner hal yang penting dalam green chemistry adalah: 1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama 2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman 3) Melakukan perobahan reaksi secara selektif dan efisien 4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu. 

    Sebagian besar umat manusia untuk melanjutkan kehidupannya agar sejahtera makin memacu perkembangan industri dan teknologi. namun disisi lain ternyata beragam kegiatan teknologi dan industri menyisakan pembuangan atau limbah yang menyebabkan umat manusia tidak nyaman.

Rumusan Masalah

1. Apa itu kimia hijau?

2. Ada berapa prinsip kimia hijau?

3. Penerapan 12 prinsip kimia hijau.

4,Bagaimana untuk mengaplikasi prinsip green chemistry

 

Tujuan

  Agar  manusia sadar bahwa kimia hijau itu harus dipertahankan agar tidak merusak bumi dan akan terus memenuhi kebutuhan manusia dan manusia akan hidup sejahtera.

Pembahasan

A. Definisi Kimia Hijau

    Kimia Hijau sering juga disebut sebagai kimia berkelanjutan , hal ini membahas desain proses dan produk kimia yang tujuannya untuk mengurangi dan bisa jadi menghilangkan zat-zat yang berbahaya. Kimia berkelanjutan juga berlaku untuk kimia organik, kimia anorganik,  kimia analitik, biokimia, kimia teknik, dan kimia fisik. Kimia berkelanjutan atau Kimia hijau tertuju pada siklus hidup suatu produk termasuk desain,  pembuatan penggunaan dan pembuangannya. Bidang kimia ini tidak bisa disamakan dengan kimia lingkungan. Sebab kimia hijau lebih berfokus pada dampak lingkungan dari kimia, serta pengembangan praktik berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya strategi pengendalian pencemaran lingkungan. Manfaat kimia hijau mengurangi penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman.

B. 12 Prinsip Kimia Hijau

·                     Prevention (Pencegahan). Lebih baik mencegah timbulan limbah daripada mengolahnya.

·                     Atom Economy (Ekonomi Atom). Metode sintetis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan baku yang digunakan dalam proses menjadi produk akhir.

·                     Less Hazardous Chemical Syntheses (Sintesis Bahan Kimia Kurang Berbahaya). Jika memungkinkan, metode sintetis harus dirancang untuk menggunakan dan menghasilkan zat yang memiliki sedikit atau tidak ada toksisitas/ potensi bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

·                     Designing Safer Chemicals (Merancang Bahan Kimia Yang Lebih Aman). Produk kimia harus dirancang untuk mempengaruhi fungsi yang diinginkan sambil meminimalkan toksisitasnya.

·                     Safer Solvents and Auxiliaries (Pelarut dan Auxiliaries yang Lebih Aman). Penggunaan zat tambahan (misalnya, pelarut, zat pemisah, dll.) bilamana mungkin ditiadakan dan tidak berbahaya bila digunakan.

·                     Design for Energy Efficiency (Merancang untuk Efisiensi Energi). Penggunaan energi dari proses kimia harus harus diminimalkan. Jika memungkinkan, metode sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan rendah.

·                     Use of Renewable Feedstocks (Penggunaan Bahan Baku Terbarukan). Bahan mentah atau bahan baku harus dapat diperbarui daripada menghabiskan bahan yang tak dapat diperbarui, yang secara teknis dan ekonomis dapat dilakukan. 

·                     Reduce Derivatives (Mengurangi Derivatif). Derivatisasi yang tidak perlu (penggunaan gugus pemblokiran, perlindungan / deproteksi, modifikasi sementara proses fisik / kimia) harus diminimalkan atau dihindari jika mungkin, karena langkah-langkah tersebut memerlukan reagen tambahan dan mengakibatkan pemborosan. 

·                     Catalysis (Katalisis). Reagen katalitik (seselektif mungkin) lebih unggul daripada reagen stoikiometri.

·                     Design for Degradation (Desain untuk Degradasi). Produk-produk kimia harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada akhir fungsi mereka akan terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak persisten di lingkungan.

·                     Real-time analysis for Pollution Prevention (Analisis real-time untuk Pencegahan Polusi). Metodologi analitis perlu dikembangkan lebih lanjut untuk memungkinkan pemantauan dan pengendalian proses secara real- time.

·                     Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention (Bahan Kimia yang bersifat Lebih Aman untuk Pencegahan Kecelakaan). Zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia harus dipilih untuk meminimalkan potensi kecelakaan kimia, termasuk pelepasan ke lingkungan, ledakan, dan kebakaran.

C. Untuk aplikasi prinsip green chemistry menurut Anggraeni (2012) yaitu pada ibu-ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga biasanya membiarkan limbah organik menumpuk di suatu tempat, sampai membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap, dan membiarkan limbah organik dan limbah anorganik bersatu. Untuk itu, perlu ditingkatkan kesadaran untuk dapat memilah-milah limbah organik yang dapat lapuk dan limbah anorganik yang sulit lapuk, serta perlu dimotivasi pemikiran dengan gaya hidup 5 R (Reuse, Reduce, Recycling, Replace, Refill).

 D.Penerapan menjalankan 12 prinsip berikut:

·         Pencegahan  terbentuknya limbah.

·         Ekonomi atom.

·         Sintesis kimia yang tidak berbahaya.

·         Perancangan produk kimia yang  aman.

·         Pemakaian bahan pelarut dan pembantu yang aman.

·         Perancangan efisiensi energi.

·         Penggunaan bahan baku terbarukan.

·         Pengurangan langkah proses.

·         Penggunaan katalis untuk mempercepat proses.

·         Perancangan produk terbarukan yang ramah lingkungan.

·         Analisis real time untuk pencegahan polusi.

·         Menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya, toksis,                dan  tak  ramah  lingkungan.

 

KESIMPULAN

istilah kimia digunakan dalam green chemistry dimaksudkan alasannya melibatkan struktur dan perubahan sebuah materi. Area penelitian dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, mendesain materi kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif dalam industri.

 

DAFTAR PUSTAKA

·         Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modul 11 KPLI : Kimia Hijau. Universitas Mercu Buana, Jakarta.

·         (Diakses Pada 10 November 2022)

·         Anggraeni dkk, 2012, Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. Vol 1, No. 1

·         (Diakses Pada 10 November 2022)

·         Sudarmin, 2013, Kemampuan Generik Sains Kesadaran Tentang Skala Sebagai Wahana Mengembangkan Praktikum Kimia Organik Berbasis Green Chemistry. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran. Vol. 20. No.1

·         (Diakses Pada 10 November 2022)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.