Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO2. Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa
pemrosesan industri. Karena batu bara dan minyak bumi juga mengandung
senyawa belerang, hasil pembakarannya juga menghasilkan gas belerang dioksida
walaupun senyawa belerangnya telah dipisahkan dulu sebelum dibakar. Oksidasi lanjut dari SO2,
dibantu dengan katalis seperti NO2, akan
membentuk H2SO4,
sehingga akan membentuk hujan asam.
Sifat dan Karakteristik
Sulfur dioksida
adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini sangat
mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna. Sebagaimana O3,
pencemar sekunder yang terbentuk dari SO2, seperti partikel sulfat,
dapat berpindah dan terdeposisi jauh dari sumbernya.
SO2
dan gas-gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar
fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material
mentah yang belum diolah seperti minyak mentah, batu bara, dan bijih-bijih yang
mengandung metal seperti alumunium, tembaga,seng,timbal dan besi. Di daerah
perkotaan, yang menjadi sumper sulfur utama adalah kegiatan pemangkit tenaga
listrik, terutama yang menggunakan batu bara ataupun minyak diesel sebagai
bahan bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang menggunakan diesel dan
industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan minyak mentah.
Sumber Pencemar SO2
Sumber
pencemaran SO2 di udara 66% berasal dari alam yaitu gunung berapi dalam bentuk
H2S dan oksida, sedangkan sisanya berasal dari pembakaran batu bara, minyak
bakar, kayu, kilang minyak, industri petrolium, industri asam sulfat, industri
peleburan baja. SO2 berasal dari oksidasi logam silfida misalnya ZnS, PbS dan
CuS. Dalam jumlah kecil SO2 hanya terdeteksi lewat bau, sedang dalam jumlah
besar berpengaruh terhadap kesehatan manusia karena menyebabkan iritasi pada
mata, tenggorokan dan juga batuk. Pencemaran SOx
diudara terutama berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan pada kegiatan
industri, transportasi, dan lain sebagainya. Belerang dalam batu bara berupa
mineral besi peritis atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral
logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S.
Dalam proses industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena
mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses
peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus
menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan pengotor
logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida menjadi oksida logam
melalui reaksi berikut :
2ZnS + 3O2 -> 2ZnO + 2SO2
2PbS + 3O2 -> 2PbO + 2SO22
2ZnS + 3O2 -> 2ZnO + 2SO2
2PbS + 3O2 -> 2PbO + 2SO22
Selain tergantung
dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahan bakar, penyebaran gas SOx,
ke lingkungan juga tergnatung dari keadaan meteorologi dan geografi setempat.
Kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat
maupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh
sebagai hujan asam. Hujan asam inilah yang menyebabkan kerusakan hutan di Eropa
(terutama di Jerman) karena banyak industri peleburan besi dan baja yang
melibatkan pemakaian batu bara maupun minyak bumi di negeri itu.
Dampak Pencemaran SO2
1. Kesehatan
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernafasan, seperti pada slaput lender hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 terkonversi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.
Aerosol yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai ukuran yang sangat halus sehingga dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan bawah. Aerosol sulfat yang masuk ke dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat daripada partikel-partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif dan karsinogen. Oleh karena gas SO2 berpotensi untuk menghasilkan aerosol sulfat sebagai pencemar sekunder, kasus peningkatan angka kematian karena kegagalan pernafasan terutama pada orang tua dan anak-anak sering berhubungan dengan konsentrasi SO2 dan partikulat secara bersamaan (Harrop, 2002).
Dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru yang menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang sensitive seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia. SO2 juga mampu bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika terhirup dapat terakumulasi di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit pernapasan, dan bahkan kematian (EPA, 2007).
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernafasan, seperti pada slaput lender hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 terkonversi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.
Aerosol yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai ukuran yang sangat halus sehingga dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan bawah. Aerosol sulfat yang masuk ke dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat daripada partikel-partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif dan karsinogen. Oleh karena gas SO2 berpotensi untuk menghasilkan aerosol sulfat sebagai pencemar sekunder, kasus peningkatan angka kematian karena kegagalan pernafasan terutama pada orang tua dan anak-anak sering berhubungan dengan konsentrasi SO2 dan partikulat secara bersamaan (Harrop, 2002).
Dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru yang menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang sensitive seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia. SO2 juga mampu bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika terhirup dapat terakumulasi di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit pernapasan, dan bahkan kematian (EPA, 2007).
2. Lingkungan
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Kelebihan
zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis
Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat
pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih
dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh
pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan
suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi
pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu
menetralkan keasaman.
Selain menyebabkan hujan asam, SO2 juga dapat mengurangi jarak pandang karena gas maupun partikel SO2 mampu menyerap cahaya sehingga menimbulkan kabut.
Selain menyebabkan hujan asam, SO2 juga dapat mengurangi jarak pandang karena gas maupun partikel SO2 mampu menyerap cahaya sehingga menimbulkan kabut.
3. Tanaman
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
Pada
dasarnya ekosistem darat tumbuhan mudah terpengaruh. Perbedaan dalam kerentanan
pada berbagai spesies tanaman yang berbeda telah didokumentasi dengan baik. Hal
ini konsisten dengan adanya beragam spesies tanaman dari pusat kota dan daerah
industri, sedangkan spesies yang samadekat dengan daerah perbatasan. Kerentanan
selalu mencerminkan perbedandalam faktor genetik, umur, atau keadaan
fisiologis. Tidak hanya adanyaperbedaan antara spesies tetapi seringkali
terdapat keragaman antara genotiftanaman. Dalam sejumlah kasus terjadi seleksi
genetik didalam beberapa komunitas tanaman alamiah terhadap daya tahan
pencemaran atmosfer.Pengaruh sulfur dioksida dan presipitasi asam paling nyata
dan buruk dalam ekosistem hutan yang berbatasan dengan peleburan atau beberapa
sumber pusat pencemaran lainnya. Sejalan dengan penelitian lainnya, spesies
lumut bertambah dan diversivitas meningkat dengan meningkatnya jarak dari
gedung dibandingkan dengan sisi arus angin naik. Jenis pepohonan tertentu,
sweet birch dan pinus putih, diketahui paling rentan terhadap pencemaran
atmosfer.
4. Hewan
The National Academy Of Sciences (1978) juga menyimpulkan pengaruh pH terhadap ikan. Di Norwegia presipitasi asam juga mempunyai pengaruh terhadap perikanan komersial. Wright dkk (1977) melaporkan bahwa penurunan penangkapan ikan salmon di sungai-sungai selama seratus tahun yang lalu, disebabkan oleh penurunan pH yang tetap.
Dengan penurunanya pH terjadi serangkaian perubahan kimiawi yang menyebabkan penurunan laju daur zat makanan dalam sistem perairan. Dengan demikian, terdapat penurunan jumlah bahan organik dalam suatu daerah dansuatu pergeseran keadaan oligotropik didanau. Perubahan ekologis mengikuti pengaruh umum zat toksik terhadap ekosistem.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
The National Academy Of Sciences (1978) juga menyimpulkan pengaruh pH terhadap ikan. Di Norwegia presipitasi asam juga mempunyai pengaruh terhadap perikanan komersial. Wright dkk (1977) melaporkan bahwa penurunan penangkapan ikan salmon di sungai-sungai selama seratus tahun yang lalu, disebabkan oleh penurunan pH yang tetap.
Dengan penurunanya pH terjadi serangkaian perubahan kimiawi yang menyebabkan penurunan laju daur zat makanan dalam sistem perairan. Dengan demikian, terdapat penurunan jumlah bahan organik dalam suatu daerah dansuatu pergeseran keadaan oligotropik didanau. Perubahan ekologis mengikuti pengaruh umum zat toksik terhadap ekosistem.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
5. Material
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
Daftar Pustaka:
Anonim.
2016. Belerang
dioksida. https://id.wikipedia.org/wiki/Belerang_dioksida. (diakses tgl 2 Desember 2016)
http://ahmadchem.blogspot.co.id/2009/11/dampak-pencemaran-so2.html. (diakses tgl 2 Desember 2016)
Anonim. 2016. Pencemaran Udara (2).
https://pencemaranudara.wordpress.com/pencemaran-udara-2/. (diakses tgl 2 Desember 2016)
Anonim. 2016. Sulfur
Dioksida (SO2). http://pengen-tau.weebly.com/sulfur-dioksida.html. (diakses tgl 2
Desember 2016)
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Apa manfaat dari sulfur dioksida bagi manusia?
@A10-LUKMAN
BalasHapusPoin 3
Sudah sangat baik dalam mindmap dan artikelnya
@A32-VARATRI
BalasHapusPOIN 3
Mindmap nya bagus sist :)
bagaimana cara menanggulangi terjadinya pencemaran SO2 ?
@A28-ZAKI
BalasHapusPOIN 3
infonya lengkap jadi lebih tau banyak tentang belerang
@A37-ANDIKA
BalasHapusPoint : 3
(Penulisannya udah rapi ya... )
@A25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
nah, bener tuh @A32-VARATRI. Bagaimana sih menanggulangi terjadinya pencemaran SO2
@A09-RIZKY
BalasHapuspoin 3
apakah kandungan yang terkandung dalam belerang dapat membahayakan kesehatan manusia/mahkluk hidup?
@A38-farida
BalasHapusPoin : 3
Artikel nya sangat menarik
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Bagaimana cara penanggulangan dampak negative dari sulfur dioksida ?
@A06-ANUGGRAH
BalasHapusPOIN 3
mengapa kawah putih dijadikan tempat wisata?
@A31-ALAM
BalasHapusPOIN 3
KOMENTAR :wow setelah saya membaca artikel ini saya menjadi semakin ingin tau tentang materi anda .terimakasih
@A15-RANIYAH
BalasHapusPOIN 3
Bagaimana cara menanggulangi pencemaran SO2?
@A24-TANIA
BalasHapuspoin 3
terimakasih atas infonya, sangat bermanfaat.
@A08 -Aini
BalasHapusPoin 3
Terima kasih infonya
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN 3
Artikel sudah jelas tetapi disetiap kalimatnya tidak disertai paragraf
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Kalau SO2 keminum bahaya ngga??
@A29-Fauzi
BalasHapuspoint 3
apakah dampak jangka [anjang jika kita menghirup sulfur dioksida?
@A19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Apa itu terdeposisi?
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Artilenya sangat bagus dan lengkap. Pengetahuan jadi semakin bertambah.
@A21-SYAFIQ
BalasHapusPOIN 3
Perhatikan font penulisan nya
@A20-irwansyah
BalasHapusPoin 3
Maksh ilmunya
@A22-HERDIKMA
BalasHapusPoint3
Sudahlah bagus
@a35-yuliani
BalasHapusPoint 3
Sudah sangat manarik
A30-YOSEPH
BalasHapusPOIN 3
KHEBAT
@40-IBRAHIM
BalasHapusPOIN 3
TERBAIK!!!!
@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
waw keren
@A03-KHARISMA
BalasHapusPoin 3
makasih infonya chantique
@A11-DINDA
BalasHapusPOINT 3
Artikel dan mindmapnya sudah sangat bagus. terimakasih infonya