Kesetimbangan
Kimia
Termodinamika digunakan sebagai alat untuk
meramalkan apakah suatu proses yang belum diketahui dapat dilaksanakan atau
tidak.
Termodinamika dapat menjelaskan:
•
Proses
pertumbuhan dan reproduksi sistem hayati
•
Mengapa reaksi fotosintesis
dapat berlangsung
•
Mengapa ikan
dapat bernafas dalam air
•
Mengapa O2
menjadi O3 tidak dapat berlangsung dengan sendirinya
Hukum kekelan energi
E total = Ek + Ep = tetap ………… Joule
Energi Kinetik (Ek) = ½ mv2 Energi Potensial
(Ep) = m.g.h
Pengertian
kerja dan kalor
Kerja (w)
Hasil kali antara gaya luar pada suatu benda
dengan jarak dimana gaya tersebut bekerja
w = F (rf - ri )
Kerja untuk mengangkat benda dalam medan
gravitasi
w = m g (hf - hi )
Kerja tekanan-volume
Kerja mekanik yang dihasilkan apabila suatu
gas ditekan/diekspansi di bawah pengaruh tekanan luar
w = -Fekst (hf - hi ) w = -Pekst A ∆ h
Kalor (q)
Energi tidak dapat dimusnahkan maupun
diciptakan.
Energi hanya ditransformasikan dari satu
bentuk ke bentuk lainnya
Kalor (q): energi yang dipindahkan sebagai
akibat adanya perbedaan suhu
q = m.cs.∆T
m = Massa (g)
cs = Kapasitas kalor spesifik (kal K-1 g-1)
atau kalor jenis
T =
Suhu (K)
qlogam + qair = 0
Q logam = - qair
Empat jenis sistem
Terbuka, Tertutup, Terisolasi, dan Adiabatik.
Sistem Adiabatik: tidak memungkinkan kalor
keluar dari sistem ke lingkungannya
Besaran Ekstensif
Volume, Massa, Energi, Entalpi, Energi Bebas
Gibbs, Energi Dalam, Kapasitas Kalor, Entropi
Besaran Intensif: Tekanan, Densitas, Suhu,
Viskositas, Tegangan permukaan, Kalor Jenis
Fungsi Keadaan: ∆U, ∆H, ∆S, ∆G
Hukum
pertama termodinamika
Bentuk lain dari Hukum Kekekalan Energi
Sistem terisolasi
U(awal)
– U(akhir) = ∆U = q + w
Termokimia
Entalpi Reaksi Hubungan yang melibatkan ∆H
• Eksotermik : Kalor dilepaskan oleh reaksi
(∆H negatif)
• Endotermik : Kalor diambil oleh reaksi (∆H
positif)
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kesetimbangan
Henri Louis Le Chatelier (1850-1936) Dia
mempunyai teori bahwa :
”Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu
tindakan (aksi) maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut”
Caranya dia bisa geser ke kiri yaitu arah
reaktan atau geser ke kanan yaitu arah produk.
•
Volume
Jika volume
tambahkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki
koefisien lebih besar. Sebaliknya Jika volume dikurangi, maka pergeseran
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki jumlah koefisien lebih
kecil.
Contoh :
reaksi Nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) membentuk amonia
(NH3)
N2(g)
+ 3H2(g) <==> 2NH3(g)
Jika volume
dalam reaksi ditambahkan, maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaksi yang memiliki jumlah koefisien lebih besar.
Jumlah koefisien reaksi kiri
1 N2(g) + 3 H2(g)
N2 = 1, H2 = 3
jadi jumlah
koefisien reaksi = koefisien reaksi N2 + koefisien reaksi H2
= 1 + 3 = 4
Koefisien
kanan
2NH3
NH3 = 2
Koefisien
reaksi kiri = 4
Koefisien reaksi kanan = 2
Koefisien
reaksi kiri > Koefisien reaksi kanan
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri
•
Tekanan
Jika tekanan
diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien kecil. Sebaliknya, jika
tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien reaksi besar.
Contoh :
Reaksi Nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) membentuk amonia
(NH3)
N2(g) + 3H2(g) <==> 2NH3(g)
Jika tekanan
reaksi ditambahkan, maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi
yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil
Jumlah koefisien reaksi kiri
1 N2(g) + 3 H2(g)
N2 = 1, H2 = 3
jadi jumlah
koefisien reaksi = koefisien reaksi N2 + koefisien reaksi H2
= 1 + 3 = 4
Koefisien
kanan
2NH3
NH3 = 2
Koefisien
reaksi kiri = 4
Koefisien reaksi kanan = 2
Koefisien
reaksi kanan < Koefisien reaksi kiri
Maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
•
Suhu
Jika suhu
dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa
yang menyerap endoterm. Ciri reaksi ini adalah harga entalpi-nya positif (+).
entalpi adalah harga perubahan panas atau kalor. Jika suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa yang melepas
panas eksoterm. Ciri reaksi ini adalah harga entalpi-nya negatif (-).
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) <==> 2NH3(g) entalpi = -90 kJ
Reaksi pembentukan NH3 adalah eksoterm (entalpi-nya negatif ya)
Kebalikan
dari reaksi eksoterm adalah endoterm. Jika reaksi pembentukan NH3 adalah
eksoterm, maka reaksi penguraiannya adalah endoterm.
Maka jika
suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah N2 dan H2 karena mereka endoterm.
•
Konsentrasi
Jika
konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas ditambah, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) <==> 2NH3(g)
Jika N2
atau H2 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3
(kanan/ produk)
Sebaliknya
jika NH3 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2 atau
H2 reaktan (kiri)
N2(g) + 3H2(g) <==> 2NH3(g)
Jika
konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah dirinya sendiri
Misalnya
N2 atau H2 kita kurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah N2 dan H2 (kiri)
Sebaliknya jika NH3 dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah NH3 (kanan)
Rumus Kesetimbangan Kimia (Tetapan Kesetimbangan)
Tetapan
Kesetimbangan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan secara
kuantitatif antara produk dengan reaktan. Secara umum reaksi kesetimbangan
dapat dituliskan sebagai berikut.
aA + bB
<==> cC + dD
Saat di dalam reaksi kesetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan bergeser dan sekaligus mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali mencapai kesetimbangan. Secara umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.
K = tetapan kesetimbangan
[A] = molaritas zat A (M)
[B] = molaritas zat B (M)
[C] = molaritas zat C (M)
[D] = molaritas zat D (M)
Tetapan
kesetimbangan (K), sering juga dituliskan Kc . Pada buku ini digunakan
simbol Kc untuk harga tetapan kesetimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.