Kesetimbangan Kimia:
Pengertian, Sejarah dan Faktor Kesetimbangan Kimia
Oleh: Hayi Lanaa R (@W16-HAYI)
kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk
hadir dalam konsentrasi yang tidak
memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu.
Biasanya, keadaan ini terjadi ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang
sama dengan reaksi balik. Laju pada
reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian, tidak ada
perubahan bersih dalam konsentrasi reaktan dan produk.
-
Jenis-Jenis
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia
terdiri atas dua macam, yaitu kesetimbangan statis dan kesetimbangan
dinamis. Kesetimbangan statis terjadi jika reaksi kimia yang dihasilkan merupakan
reaksi kimia satu arah atau reaksi kimia yang tidak dapat
kembali lagi seperti semula.
Sedangkan
kesetimbangan dinamis terjadi jika reaksi kimia yang dihasilkan merupakan
reaksi kimia dua arah atau reaksi kimia yang bisa kembali lagi
seperti semula.
- Sejarah
Teori kesetimbangan kimia
ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Prancis bernama Henry Louis Le Chatelier.
Dia lahir pada 8 Oktober 1850 dan meninggal pada 17 September 1936. Teori
mengenai kesetimbangan kimia dia temukan dan dirumuskan dalam buku yang
berjudul Recherches sur les Equilibre Chimiques (Penelitian Mengenai
Kesetimbangan Kimia).
Karyanya kini
menjadi pedoman dalam salah satu rumus kimia hingga kini. Hal itu disebabkan
karena dirinya berhasil merumuskan hubungan antara reaksi yang terjadi pada
sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau pengaruh yang diberikan dari luar.
Hubungan yang lebih dikenal dengan asas yang diberi nama dengan namanya itulah
yang lebih memopulerkan namanya.
Asas itu
berbunyi bahwa "apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung
dilakukan suatu aksi, timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut
dapat diperkecil".
Jika asam mineral ditambahkan ke dalam campuran asam asetat, meningkatkan konsentrasi ion hidronium, jumlah disosiasi harus berkurang saat reaksi digerakkan ke kiri sesuai dengan prinsip ini. Hal ini juga dapat disimpulkan dari ekspresi konstanta kesetimbangan untuk reaksi:
Jika {H3O+} bertambah {CH3CO2H} harus bertambah dan CH3CO−2 harus berkurang. H2O dilepaskan, karena pelarut dan konsentrasinya tetap tinggi dan hampir konstan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
1. Volume:
Jika volume tambahkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki koefisien lebih besar. Sebaliknya Jika volume dikurangi,maka pergeseran
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki jumlah koefisien lebih
kecil.
2. Tekanan
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke
koefisien kecil, sebaliknya Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser
ke koefisien reaksi besar.
3.
Suhu
Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukkan senyawa-senyawa yang menyerap endoterm. Ciri reaksi ini adalah
harga ∆H nya positif (+).∆H adalah harga perubahan panas atau kalor. Jika suhu
diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan
senyawa-senyawa yang melepas panas eksoterm. Ciri reaksi ini adalah harga
∆H nya negatif (-).
4.
Konsentrasi
Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu
ruas ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.