ABSTRAK
Dalam
kehidupan sehari-hari kita seringkali menjumpai materi kimia yang ada di sekitar kehidupan
kita. Misalnya saja air, bensin, solar, gas-gas yang ada di alam dan masih
banyak yang lainnya. Namun dengan berfikiran secara abstrak
memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan penemuan- penemuan mengenai adanya ikatan di dalam materi tersebut. Misalnya saja mengenai apa saja unsur
yang berikatan, bagaimana ikatan itu terbentuk danapa saja jenis-jenis ikatan
yang memungkinkan suatu atom berikatan.
Dengan
semakin majunya teori atom, teori tentang ikatan kimia ini jugamengalami
perubahan. Saat ini ternyata, bahwa ikatan-ikatan kimia tidak pernah
ada yang murni, artinya tidak ada yang 100 persen kovalen
atau 100 persen elektrovalen. Oleh karena itu, untuk mengetahui konsep teori ikatan kimia dan lebih memahami
konsep teori VSEPR.
I.
PENDAHULUAN
Molekul terdiri dari sejumlah atom
yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen
dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya. Dan atom tersebut
berkisar dari jumlah yang sangat sedikit dari jumlah
yang sangat banyak. Bentuk molekul, yaitu cara atom tersusun di
dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut.
Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima bentuk geometri
yang berbeda. Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan
dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai
dengan aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk
sebuah molekul. Karena tidak sembarang suatu unsur membentuk molekul.
II.
PEMBAHASAN
A.
Struktur Molekul
Struktur
molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk
molekul. Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan
dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai
dengan aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk
sebuah molekul. Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom yang saling
berikatan dengan sangat kuat dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama
(misalnya O2), atau terdiri dari unsur-unsur berbeda
(misalnya H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen
secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.
B.
Teori
Domain Elektron
Suatu
cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada
kulit luar atom pusat. Teori
ini menjelaskan susunan elektron dalam suatu atom yang
berikatan. Posisi elektron ini
akan mempengaruhi bentuk geometri molekulnya dan bentuk geometri ini akan
dijelaskan melalui
teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion). Teori yaitu teori tolak-menolak pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan-pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai berikut : Pasangan Elektron Terikat (PET), Pasangan Elektron Bebas (PEB).
teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion). Teori yaitu teori tolak-menolak pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan-pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai berikut : Pasangan Elektron Terikat (PET), Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Domain
Elektron berarti kedudukan electron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah
domain elektron ditentukan sebagai berikut:
- Setiap elektron
ikatan (apakah ikatan tunggal,rangkap dua atau rangkap tiga) berarti 1
domain
- Setiap pasangan elektron bebas berarti satu domain
C.
Hibridisasi
Hibridisasi
adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid
yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital
yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul
dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tidak terpisahkan dari teori
ikatan valensi. Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik,
biasanya digunakan untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O
(terkadang juga P dan S). Penjelasannya
dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana.
D.
Ikatan Valensi
Teori ini menyatakan bahwa ikatan
antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom.
Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum
spin yang berlawanan. Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh
karena distribusi muatan yang berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya
ikatan s – s relatif lemah. Sub kulit “p” dapat bertindih dengan sub kulit “s”
atau sub kulit “p” lainnya, ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan
sub kulit “p” terkonsentrasi pada arah tertentu.
E.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk molekul
Berdasarkan teori domain elektron:
1. Setiap pasangan elektron pada kulit terluar, baik
pasangan elektron ikatan maupun pasangan elektron bebas menempati ruang
tertentu, yang disebut domain.
2. Ikatan rangkap menempati satu domain, karena
pasanngan elektron pada ikatan rangkap berada pada daerah atau ruang yang sama
diantara dua atom yang berikatan.
3. Pasangan elektron bebas dan pasangan elektron
ikatan rangkap menempati ruang lebih besar dibandingkan ruang yang ditempati
pasangan elektron ikatan tunggal.
4. Setiap pasangan elektron saling tolak –
menolak satu sama lain dengan urutan kekuatan tolakan
5. Setiap domain pasangan elektron mengambil
tempat sedemikian rupa sehingga tolakan diantara pasangan elektron sekecil
mungkin.
6. Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan
elektron ikatan.
Berdasarkan hibridisasi :
1. Hanya orbital-orbital yang memiliki tingkat
energy berdekatan yang dapat bercampur menghasilkan orbital hibrid yangn baik.
2. Jumlah orbital hibrid yang dihasilkan sama
dengan banyaknya orbital yang bercampur.
3. Orbital hibrid diberi lambing sesuai dengan
jenis dan jumlah orbital yang bercampur.
4. Orbital hibrid memiliki tingkat energi
diantara tingkat energy orbital-orbital atom yang bercampur. Urutan tingkat
energi orbital hibrid: sp < sp2 < sp3 <
dsp2 < d2sp3.
5. Dalam hibridisasi yang bercampur adalah
sejumlah orbital bukan sejumlah elektron.
6. Orbital – orbital hibrid memiliki orientasi
ruang yang menentukan struktur molekul.
III.
KESIMPULAN
Molekul terdiri dari sejumlah atom
yang bergabung melalui ikatan kovalen, dan atom tersebut berkisar dari jumlah
yang sangat sedikit, sampai jumlah yang sangat banyak.
Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang,
mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Struktur
molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk
molekul. Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatan. Berdasarkan
hibridisasi orbital – orbital hibrid memiliki orientasi ruang yang menentukan
struktur molekul.
DAFTAR PUSTAKA
blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/05/ikatan-kimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.