.

Senin, 11 November 2019

Struktur Atom


Muhammad Arifin ( N14- Arifin )
Satria Aji Surya ( N15- Satria )

Abstrak
atom merupakan unit dasar terkecil dan tersederhana penyusun suatu unsur. Di dalam atom terdapat partikel subatomik utama: proton, neutron, dan elektron. Proton (p+) yang bermuatan positif dan neutron (n0) yang tidak bermuatan terdapat pada inti atom. Elektron (e) yang bermuatan negatif bergerak cepat dalam ruang sekeliling inti atom yang sangat besar sebagaimana adanya gaya tarik dari inti atom.
Kata Kunci : Perkembangan Model Atom, Struktur Atom
I. PENDAHULUAN
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan, maka beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan pengelompokan secara sederhana yaitu berdasarkan sifat kelogaman, selanjutnya pengelompokan berdasarkan kenaikan massa atomnya. Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan, akhirnya pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan ini merupakan suatu kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan dengan sifat kimia, sifat fisika, dan massa unsur sekalipun masih terdapat sedikit kelemahan.

II. PERMASALAHAN
1.       Bagaimana Perkembangan Model Atom ?
2.       Apa itu Struktur Atom

III. PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

1. Model Atom Dalton
Masa modern kimia diawali sejak proposal John Dalton tentang teori atom dalam bukunya “New system of chemical philosophy” 1808.Jauh sebelum Dalton sebenarnya beberapa teori telah diajukan oleh ilmuwan Yunani Leucipposyang dilanjutkan oleh Democritos pada abad ketiga sebelum Masehi.Akan tetapi teori Dalton ini sangat melengkapi dan lebih cocok, sehingga teori ini mampu menumbuhkan ilmu kimia.
              Pada tahun 1808, John Dalton seorang ahli kimia bangsa Inggris mengemukakan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi. Menurut teori atom Dalton:
1).Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
2).Atom suatu unsur yang sama mempunyai bobot yang sama, sedang unsur yang berbeda atomnya akan berbeda pula, yang berarti mempunyai bobot berbeda.
3).Senyawa dikatakan sebagai hasil dari penggabungan atom-atom yang tidak sama dengan perbandingan bobot yang proporsional dengan bobot atom yang bergabung itu.
4).Reaksi kimia hanya melibatkan penataulangan atom-atom sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.
Kata atom sebenarnya berasal dari bahasa Latin atomos, yang berarti tidak terbelahkan.

2. Model Atom Thomson.
Penemuan elektron atas jasa J. J Thomson dan R. Millikan pada tahun-tahun pertama abad ke-20 memberikan bukti ketidaksempurnaan model atom Dalton. J.J Thomson merinci model atom Dalton yang mengemukakan, bahwa di dalam atom terdapat elektron-elektron yang tersebar secara merata dalam “bola”bermuatan positip.Keadaannya mirip roti kismis.Kismis (diumpamakan sebagai elektron) tersebar dalam seluruh bagian dari roti (diumpamakan sebagai bola bermuatan positif).

3. Model Atom Rutherford .
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model    atom    Rutherford:
1). Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
2). Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
3). Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
4). Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan.Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.

4. Teori Atom Bohr
Penemuan Rutherfod selanjutnya diteruskan oleh Niels Bohr.
teori atom Bohr muncul dilatarbelakangi oleh teori atom Rutherford yang belum mampu mengemukakakn elekron - eletron yang tersusun di sekeliling inti atom. Di samping juga sebagai jembatan terhadap perbedaan pendapat para Ilmuwan yang muncul pada saat itu mengenai susunan dan pergerakan elektron-elektron di sekeliling inti.
PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1. Elektron.
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom merupakan bagian terkecil dari materi.Pada kenyataannya, atom dapat dibagi menjadi partikel penyusunnya yaitu elektron, neutron dan proton.Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian tentang arus listrik pada gas bertekanan rendah.Penelitian dimulai pada tahun 1855 oleh Heinrich Geissler, yang berhasil merancang tabung gelas bertekanan rendah yang disebut tabung Geissler. mengamati adanya berkas sinar yang dipancarkan dari katode. Namun Plucker menganggap sinar tersebut sebagai cahaya listrik biasa.

2. Proton.
 Pada tahun 1886, Eugene Goldstein, membuktikan adanya muatan positif. Pembuktian dilakukan menggunakan tabung sinar katode dimana plat katode telah diberi lubang. Ia mengamati jalannya sinar katode yang merambat menuju anode, tenyata terdapat sinar lain yang bergerak dengan arah berlawanan melewati lubang pada plat katode. Oleh karena arahnya berlawanan, maka sinar tersebut haruslah terdiri dari muatan positif.

3. Neutron.
Penemuan partikel neutron diawali oleh penelitian Rutherford, dalam eksperimennya ia berusaha menghitung jumlah muatan positif dalam inti atom dan massa inti atom dan ia mendapati bahwa massa inti atom hanya setengah dari massa atom. Pada tahun 1920, William Draper Harkins, berasumsi bahwa terdapat partikel lain dalam inti atom selain proton, partikel itu bermassa hampir sama dengan proton dan tidak bermuatan, ia menyebutnya sebagai neutron. Hingga tahun 1932, James Chadwick, membuktikan keberadaan partikel neutron.

IV. KESIMPULAN
Menurut teori atom Dalton :
   ·   Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
   ·  Atom suatu unsur yang sama mempunyai bobot yang sama, sedang unsur yang berbeda atomnya akan berbeda pula, yang berarti mempunyai bobot berbeda.
   ·  Senyawa dikatakan sebagai hasil dari penggabungan atom-atom yang tidak sama dengan perbandingan bobot yang proporsional dengan bobot atom yang bergabung itu.
   ·         Reaksi kimia hanya melibatkan penataulangan atom-atom sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Holman, Jhon R.,General Chemistry, Jhon Whiley dan Sons, 1994.
Liliasari, Kimia 1, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993.
Keenan, Charles W (et.al) – Pudjaatmaka, Ilmu Kimia Universitas (Terjemahan), Erlangga, Jakarta 1999.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.