Pencemaran Air
Oleh : Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)
Abstrak
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Kata kunci : Pencemaran air
I.
Pendahuluan
Pada dasarnya fungsi air bagi masyarakat dan
makhluk hidup lainnya sangatlah penting, sehingga keberadaan sumber air harus
tetap dijaga baik secara kuantitas maupun kualitas. Sungai adalah salah satu
sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Namun,
berdasarkan pantauan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI)
tahun 2014, sebanyak 75% sungai di Indonesia tercemar berat akibat buangan air
limbah rumah tangga. Hal ini terjadi akibat sistem buangan air limbah yang
tergolong buruk.Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), dan Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL), serta kepemilikan jamban pada masyarakat sekitar sungai yang
kurang memadai mengakibatkan kualitas air sungai menurun. Penurunan kualitas
air merupakan akibat dan aktivitas manusia yang tidak peduli terhadap
lingkungan dan tidak mengindahkan kaidah pembangunan berkelanjutan (Jiao Ding
et al, 2015).
II.
Permasalahan
Pencemaran air merupakan masalah global
utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah
dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian
dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap
harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan
1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90%
dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir
500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi
selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara
industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional
yang terbaru, kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47%
dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung
kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai
dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena
alam seperti gunung berapi, ledakan
alga, kebinasaan
ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan
perubahan besar dalam kualitas
air dan status ekologi air. Akibatnya akan terjadi gangguan terhadap kesehatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu segera dilakukan penataan dan
pengelolaan jaringan drainase agar permasalahan kualitas air serta segala
akibat yang timbul dapat segera diatasi/ditanggulangi.
III.
Pembahasan
Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai
yang berfungsi sebagai wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling
rendah dalam landskap bumi, sehingga kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari
kondisi Daerah Aliran Sungai (PP 38 Tahun 2011). Kualitas air sungai
dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan
sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktivitas
manusia yang ada di dalamnya (Wiwoho, 2005). Perubahan kondisi kualitas air
pada aliran sungai merupakan dampak dari buangan dari penggunaan lahan yang ada
(Tafangenyasha dan Dzinomwa, 2005) Perubahan pola pemanfaatan lahan menjadi
lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta meningkatnya aktivitas industri
akan memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran
Sungai.
Selain itu, berbagai aktivitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan
kualitas air sungai (Suriawiria, 2003). Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
2. Sampah organik seperti air comberan
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
4. Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai
seperti di Sungai Citarum.
5. Pencemaran air oleh sampah.
6. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap
ikan.
7. Kandang hewan peliharaan yang berdekatan
dengan sungai membuat air tercemar karena kotoran hewan dibuang ke sungai.
Akibat dari pencemaran air yaitu sebagai
berikut:
1.
Dapat
menyebabkan banjir
3.
Kekurangan
sumber air
4.
Dapat
membuat sumber penyakit
5.
Tanah
Longsor
6.
Dapat
merusak Ekosistem sungai
7.
Merusak
tanaman yang disiram.
8.
Kerugian
untuk Nelayan, Petani sayuran dan masyarakat yang tinggal dekat pesisir sungai.
IV.
Kesimpulan dan saran
Pada dasarnya fungsi air bagi masyarakat dan
makhluk hidup lainnya sangatlah penting, sehingga keberadaan sumber air harus
tetap dijaga baik secara kuantitas maupun kualitas. Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas
pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air
dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktivitas manusia yang ada di dalamnya
(Wiwoho, 2005). Dalam penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan upaya Strategi
pengendalian pencemaran air sungai yang diprioritaskan pada peningkatan peran
masyarakat baik masyarakat umum, petani maupun industri dalam upaya pengendalian
pencemaran air melalui kegiatan sanitasi berbasis masyarakat, pengurangan
penggunaan pupuk tunggal dan pestisida serta pengelolaan limbah industri.
Daftar Pustaka
Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan
Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.
Dawud, Muhammad;
Namara, Idi; Chayati, Nurul; Muhammad, Fadhilla. 2016. Analisis Sistem
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Berbasis Masyarakat
- Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016. Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/173218-ID-analisis-sistem-pengendalian-pencemaran.pdf (Diunduh 11 November 2019)
Agustiningsih,
Dyah; Sasongko, S B; Sudarno. 2012.
Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar
Kabupaten Kendal - Jurnal PRESIPITASI. Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN
1907-187X. Dalam https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/viewFile/4928/4465 (Diunduh 11 November 2019)
Unknown.
2019. Pencemaran Air - Wikipedia Indnesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air (Diakses 11 November 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.